Apakah AI Benar-Benar Menghancurkan Pekerjaan Pemula atau Hanya Alasan Saja?
Courtesy of Forbes

Apakah AI Benar-Benar Menghancurkan Pekerjaan Pemula atau Hanya Alasan Saja?

Membongkar mitos bahwa AI adalah penyebab utama hilangnya pekerjaan tingkat awal dan menjelaskan bahwa faktor-faktor ekonomi seperti kenaikan suku bunga dan kondisi pasar tenaga kerja lebih bertanggung jawab atas peningkatan pengangguran pemuda saat ini.

25 Nov 2025, 08.49 WIB
194 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AI bukan satu-satunya penyebab penurunan pekerjaan tingkat junior; faktor ekonomi lainnya juga berperan penting.
  • Kebijakan moneter yang ketat dapat memiliki dampak besar pada pasar tenaga kerja, terutama pada perekrutan pekerja baru.
  • Transformasi teknologi memerlukan waktu untuk mempengaruhi pasar tenaga kerja secara signifikan.
Amerika Serikat - Pengangguran di kalangan pemuda AS mencapai titik tertinggi dalam empat tahun belakangan, yang memunculkan spekulasi bahwa kemunculan AI seperti ChatGPT adalah penyebab utama menurunnya peluang kerja bagi lulusan baru. Namun, data terbaru mengungkap bahwa faktor-faktor ekonomi, khususnya kenaikan suku bunga yang drastis, lebih berperan besar dalam penurunan peluang kerja ini.
Studi dari universitas ternama seperti Harvard dan Stanford memang mengindikasikan adanya penurunan perekrutan pada posisi junior di perusahaan yang mengadopsi AI generatif. Meski begitu, waktu terjadinya penurunan tersebut bertepatan dengan lonjakan suku bunga yang memaksa banyak perusahaan melakukan penghematan, termasuk pemotongan pekerja baru.
Jing Hu, seorang peneliti berpengalaman, menjelaskan bahwa sejak kuartal pertama 2023 ketika suku bunga melonjak, banyak perusahaan mulai menahan perekrutan sementara AI masih dalam tahap sangat awal adopsi dan belum memberikan dampak besar. Fenomena pengurangan pekerjaan junior bukanlah hal baru setelah setiap kejutan ekonomi besar terjadi.
Perusahaan-perusahaan juga belum secara masif mengintegrasikan AI ke dalam workflow mereka; kebanyakan masih dalam tahap eksperimen. Adopsi AI yang sejati biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengubah cara kerja secara radikal dan berdampak pada perekrutan, terutama di posisi junior yang biasanya cenderung lebih rentan terhadap perubahan ekonomi daripada teknologi.
Kesimpulannya, meskipun AI mungkin mulai memberi tekanan tambahan pada pasar kerja, faktor-faktor ekonomi makro seperti kenaikan suku bunga dan kondisi pasar tenaga kerja secara keseluruhan masih menjadi penyebab utama menurunnya pekerjaan tingkat awal di Amerika Serikat saat ini.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/hessiejones/2025/11/24/ai-is-not-killing-entry-level-jobs/

Analisis Ahli

Jing Hu
"AI bukan penyebab utama krisis pekerjaan junior; kenaikan suku bunga lebih berperan dalam penurunan perekrutan sejak 2022."
Guy Lichtinger
"Analisis kami menunjukkan bahwa perusahaan besar yang mengadopsi AI justru kurang terpengaruh oleh kebijakan moneter sehingga AI bukan penyebab utama penurunan kerja junior."
Paul Donovan
"Sulit untuk menyalahkan AI secara eksklusif; fenomena pengangguran pemuda ini lebih masuk akal dijelaskan oleh resesi dan pembekuan perekrutan."
Klaas Ardinois
"Adopsi AI yang nyata belum cukup maju untuk menghilangkan kebutuhan akan pekerja junior, perubahan signifikan masih memerlukan waktu."

Analisis Kami

"Meskipun AI dipandang sebagai ancaman baru bagi lapangan kerja, kenyataannya teknologi ini belum menyentuh titik di mana ia mengurangi secara signifikan perekrutan pemula. Fokus saat ini harus lebih pada kebijakan ekonomi dan pengelolaan krisis pasar tenaga kerja daripada menyalahkan teknologi yang masih dalam tahap awal adopsi."

Prediksi Kami

Dalam waktu dekat, AI kemungkinan hanya berkontribusi secara marginal terhadap perubahan pasar kerja junior, sementara faktor ekonomi makro seperti suku bunga dan kondisi pasar tetap menjadi penentu utama tingkat pengangguran pemuda.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa dampak AI terhadap pekerjaan tingkat junior?
A
AI dapat menyebabkan penurunan tajam dalam pekerjaan tingkat junior, terutama di perusahaan yang mengadopsi teknologi ini.
Q
Mengapa pengangguran pemuda meningkat di AS?
A
Pengangguran pemuda meningkat karena kebijakan moneter yang ketat dan pelambatan ekonomi, bukan hanya karena AI.
Q
Apa yang dikatakan Goldman Sachs tentang AI dan pekerjaan?
A
Goldman Sachs memprediksi bahwa AI dapat menghancurkan atau merusak 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia.
Q
Bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi pasar tenaga kerja?
A
Kebijakan moneter yang ketat, seperti peningkatan suku bunga, dapat menyebabkan perusahaan melakukan pemotongan biaya, termasuk pemecatan pekerja junior.
Q
Apa kesimpulan dari penelitian Harvard tentang AI dan pekerjaan?
A
Penelitian Harvard menunjukkan bahwa penurunan pekerjaan junior mulai terjadi sebelum adopsi luas AI, dipicu oleh faktor ekonomi lainnya.