Kepercayaan dan Penilaian Manusia Kunci Keamanan Siber Masa Depan
Courtesy of Forbes

Kepercayaan dan Penilaian Manusia Kunci Keamanan Siber Masa Depan

Artikel ini bertujuan menekankan pentingnya kepercayaan dan pengembangan penilaian manusia dalam keamanan siber, bukan hanya mengandalkan teknologi. Ini relevan bagi pembaca karena menunjukkan bahwa keamanan nasional dan organisasi sangat tergantung pada aspek manusia, yang harus ditingkatkan melalui pelatihan, budaya organisasi, dan kepemimpinan yang disiplin.

24 Nov 2025, 00.22 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kepercayaan adalah elemen kritis dalam keamanan siber yang harus dijaga untuk melindungi infrastruktur nasional.
  • Kesalahan manusia adalah penyebab utama pelanggaran data, menekankan perlunya pelatihan dan budaya resiliensi.
  • Integrasi teknologi dengan penilaian manusia sangat penting untuk menciptakan sistem keamanan yang tangguh dan efektif.
Washington, Amerika Serikat - Di era teknologi yang terus berkembang, keamanan siber tidak hanya bergantung pada alat seperti AI dan otomasi, tetapi juga pada bagaimana manusia membuat keputusan. Data menunjukkan sebagian besar pelanggaran data terjadi akibat kesalahan manusia, mulai dari penggunaan kredensial hingga tindakan ceroboh di lingkungan kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun budaya kepercayaan dan ketahanan kognitif di organisasi.
Laporan dari Mimecast dan Kaspersky menggarisbawahi fakta bahwa 95% dan 64% insiden cyber disebabkan oleh kesalahan manusia. Ini menjadi peringatan bahwa teknologi canggih sekalipun tidak cukup tanpa integrasi pengawasan manusia yang etis dan berwawasan. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan pembentukan penilaian siber yang kuat sangatlah penting.
Konsep Zero Trust telah diperkenalkan sebagai cara mitigasi risiko siber, terutama oleh pemerintah. Namun, penerapan Zero Trust tidaklah mudah karena memerlukan inventarisasi lengkap aset dan pelatihan yang memadai. Pendekatan ini mengubah cara organisasi memandang keamanan, menjadikannya bukan hanya masalah teknis tetapi juga budaya dan kepemimpinan.
Ancaman baru muncul seiring kemampuan AI yang juga dimanfaatkan oleh pihak jahat untuk menciptakan disinformasi, memperuncing kejahatan siber, dan mengganggu ketertiban publik. Kondisi ini membuat struktur tata kelola saat ini kurang siap menghadapi ancaman berbasis teknologi tersebut, sehingga kepemimpinan strategis sangat dibutuhkan untuk menghadapi risiko ini.
Kesimpulannya, membangun ketahanan siber sejati berarti menggabungkan kecanggihan teknologi dengan kepercayaan dan penilaian manusia yang terlatih dan disiplin. Kepemimpinan harus memprioritaskan hal ini sebagai bagian dari infrastruktur nasional yang vital agar keamanan dan integritas negara tetap terjaga di tengah ancaman siber yang semakin kompleks.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/chuckbrooks/2025/11/23/trust-technology-human-factors-the-foundation-of-cyber-resilience/

Analisis Ahli

Chuck Brooks
"Zero Trust harus dilandasi oleh manajemen risiko menyeluruh yang mencakup inventaris aset lengkap untuk mendukung keamanan yang efektif."
Tom Cunningham
"Investasi dalam pelatihan sumber daya manusia sama pentingnya dengan teknologi karena kesalahan manusia adalah penyebab utama insiden siber."
Ash Center
"AI yang digunakan oleh pihak jahat menyajikan ancaman baru yang memerlukan respons kebijakan cepat dan terintegrasi."

Analisis Kami

"Fokus berlebihan pada teknologi tanpa membangun budaya dan kapasitas penilaian manusia hanya akan menghasilkan sistem yang rapuh dan mudah dieksploitasi. Kepemimpinan yang sadar akan pentingnya kepercayaan dan pelatihan berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan ketahanan siber yang sesungguhnya."

Prediksi Kami

Di masa depan, organisasi yang gagal meningkatkan ketahanan kognitif dan budaya kepercayaan berisiko mengalami pelanggaran data lebih besar walau teknologi mereka canggih, sehingga keamanan siber akan semakin menuntut sinergi antara manusia dan mesin.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa penyebab utama pelanggaran data di tahun 2024?
A
Penyebab utama pelanggaran data di tahun 2024 adalah kesalahan manusia, yang mencakup penyalahgunaan kredensial dan tindakan ceroboh dalam organisasi.
Q
Mengapa kepercayaan dianggap penting dalam keamanan siber?
A
Kepercayaan dianggap penting dalam keamanan siber karena hubungan yang kuat antara individu, agensi, kontraktor, dan publik dapat meningkatkan ketahanan terhadap ancaman.
Q
Apa itu Zero Trust dan mengapa penting dalam keamanan siber?
A
Zero Trust adalah pendekatan keamanan yang tidak mempercayai siapa pun secara default, baik di dalam maupun di luar jaringan, dan penting untuk mengatasi celah dalam keamanan siber.
Q
Bagaimana resiliensi dapat diperkuat dalam organisasi?
A
Resiliensi dapat diperkuat dalam organisasi dengan mengintegrasikan kepercayaan ke dalam budaya organisasi dan proses operasional, serta melakukan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.
Q
Apa peran manusia dalam menghadapi ancaman siber yang semakin canggih?
A
Peran manusia sangat penting dalam menghadapi ancaman siber karena banyak pelanggaran terjadi akibat kesalahan penilaian atau manipulasi, sehingga pengembangan penilaian siber menjadi krusial.