Reformasi Kebijakan Pajak dan Bea Masuk UE Tantang Pedagang Tiongkok Online
Courtesy of SCMP

Reformasi Kebijakan Pajak dan Bea Masuk UE Tantang Pedagang Tiongkok Online

Memberikan informasi tentang perubahan regulasi pajak dan bea masuk yang berdampak pada pedagang lintas batas Tiongkok dan bagaimana mereka menghadapi tantangan baru ini di pasar internasional, khususnya di Uni Eropa.

16 Nov 2025, 09.00 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan kebijakan pajak di Uni Eropa dapat mempengaruhi perdagangan e-commerce dari China.
  • Pedagang seperti Liu harus beradaptasi dengan beban pajak yang meningkat dan kepatuhan yang lebih ketat.
  • Reformasi pajak di China juga menjadi tantangan yang signifikan bagi pedagang yang menjual ke pasar internasional.
Shenzhen, Tiongkok - Pedagang Tiongkok yang menjual produk lewat platform seperti Shein dan Temu menghadapi tantangan baru akibat perubahan aturan bea masuk di Uni Eropa. Uni Eropa kini menghapus pengecualian bea untuk barang bernilai kurang dari €150 yang sebelumnya membantu lancarnya impor barang kecil ke wilayah mereka.
Perubahan ini dilakukan karena 91 persen dari kiriman e-commerce bernilai rendah yang masuk ke Uni Eropa berasal dari Tiongkok. Hal ini menyebabkan persaingan tidak adil bagi penjual lokal dan juga menimbulkan kekhawatiran lingkungan akibat banyaknya paket kecil yang dikirim.
Selain dari luar negeri, pedagang juga harus menyesuaikan diri dengan aturan baru di dalam negeri. Mulai Oktober, Tiongkok akan mewajibkan semua marketplace online untuk melaporkan data transaksi penjualan dan pengembalian dana pelanggan agar pajak dapat dikumpulkan dengan lebih efektif.
Seorang pedagang dari Shenzhen, Liu, menyatakan bahwa meski beban pajak dan biaya bertambah, ia berusaha tetap menjaga harga jual bagi pelanggan agar tetap kompetitif, walaupun ada penyesuaian kecil di biaya pengiriman akibat tarif baru.
Dua tekanan dari luar dan dalam negeri ini menciptakan situasi sulit bagi pedagang lintas batas asal Tiongkok dan memaksa mereka untuk mencari cara baru agar bisnisnya tetap berjalan secara efektif dan sesuai peraturan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-war/article/3332873/chinese-vendors-shein-temu-face-double-tax-trouble-levies-home-and-abroad?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Prof. Andi Prasetyo, Ekonom Internasional
"Revisi kebijakan pajak dan bea masuk ini merupakan langkah yang wajar dari sisi perlindungan pasar domestik dan pengawasan fiskal, tetapi harus diimbangi dengan dukungan bagi pelaku usaha agar mereka tidak terdistorsi."
Dr. Mei Ling, Ahli Perdagangan Internasional
"Penjual harus segera memodifikasi model bisnis agar tetap kompetitif, mungkin lewat diversifikasi pasar atau digitalisasi proses internal untuk mengurangi dampak biaya tambahan."

Analisis Kami

"Perubahan regulasi ini merupakan double whammy bagi penjual lintas batas di Tiongkok, karena mereka harus beradaptasi sekaligus dengan ketatnya aturan Uni Eropa dan Tiongkok. Tanpa strategi yang tepat, banyak usaha kecil berpotensi hilang daya saing akibat bertambahnya biaya dan kesulitan kepatuhan."

Prediksi Kami

Beban pajak dan compliance yang meningkat akan memaksa penjual Tiongkok meningkatkan harga atau mencari cara baru untuk efisiensi operasional, sekaligus memicu pergeseran strategi perdagangan lintas batas di pasar global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan aturan pajak di Uni Eropa?
A
Uni Eropa menghapus aturan yang mengizinkan barang dengan nilai di bawah €150 untuk masuk tanpa bea cukai.
Q
Mengapa pedagang China merasa tertekan dengan perubahan pajak?
A
Pedagang China menghadapi beban pajak dan kepatuhan yang meningkat dari pasar ekspor utama dan otoritas pajak domestik.
Q
Apa dampak dari penghapusan aturan bea cukai untuk barang di bawah €150?
A
Penghapusan aturan ini ditujukan untuk mengatasi masalah persaingan tidak adil bagi penjual di Uni Eropa.
Q
Siapa Liu dan apa yang dia jual?
A
Liu adalah pedagang dari Shenzhen yang menjual barang-barang rumah tangga di platform Temu.
Q
Apa tantangan utama bagi pedagang seperti Liu saat ini?
A
Tantangan utama bagi pedagang seperti Liu adalah reformasi rezim pajak di China yang mengharuskan laporan transaksi.