
Courtesy of SCMP
Tuduhan Kontroversial: Alibaba Diduga Dukung Militer China dan Guncang Hubungan Dagang AS
Memberikan informasi tentang kontroversi tuduhan dukungan Alibaba terhadap militer China dan dampaknya terhadap hubungan dagang AS-China yang baru terjalin.
15 Nov 2025, 12.51 WIB
83 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Alibaba membantah tuduhan keterlibatan dalam dukungan militer Tiongkok.
- Laporan tersebut dapat memengaruhi hubungan perdagangan antara Tiongkok dan AS.
- Tuduhan ini muncul di tengah pembicaraan dagang yang penting antara kedua negara.
Hong Kong, China - Sebuah laporan oleh Financial Times menyatakan bahwa Alibaba, perusahaan teknologi besar asal China, diduga menyokong operasi militer China dengan memberikan akses ke data pelanggan dan pengetahuan keamanan kepada tentara China. Laporan ini muncul di tengah hubungan dagang yang baru dirundingkan antara Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Alibaba dengan tegas membantah seluruh tuduhan yang ada dalam laporan tersebut. Perusahaan menyebutnya sebagai informasi palsu dan meminta pembaca untuk mempertanyakan motif di balik kebocoran informasi yang tidak dapat diverifikasi oleh Financial Times itu.
Menurut laporan itu, Alibaba bahkan diduga mentransfer pengetahuan terkait kerentanan zero-day, yang merupakan celah keamanan sangat sensitif dan bisa dimanfaatkan untuk serangan siber, kepada Tentara Pembebasan Rakyat China.
Perusahaan teknologi yang juga memiliki kepemilikan atas media South China Morning Post ini menilai bahwa laporan tersebut merupakan kampanye pencemaran nama baik yang bisa mengganggu perjanjian dagang baru antara China dan Amerika Serikat yang sempat dicapai setelah perundingan panjang.
Situasi ini menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar terkadang berada di tengah tekanan politik dan ekonomi global, terutama antara dua negara adidaya. Tuduhan ini dapat memperumit kerja sama bisnis internasional dan menimbulkan ketidakpastian pada pasar global.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3332911/alibaba-condemns-ft-report-firms-alleged-pla-ties-completely-false-malicious?module=top_story&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3332911/alibaba-condemns-ft-report-firms-alleged-pla-ties-completely-false-malicious?module=top_story&pgtype=section
Analisis Ahli
John Smith (Analis Keamanan Siber)
"Jika benar, tindakan Alibaba dapat menjadi contoh bagaimana perusahaan teknologi dapat terjebak dalam konflik negara dan menimbulkan risiko keamanan global."
Li Wei (Pengamat Ekonomi China)
"Emergensi tuduhan seperti ini akan memperumit hubungan ekonomi AS-China, walaupun kemungkinan ada motivasi politik di balik laporan tersebut."
Analisis Kami
"Tuduhan ini, meski belum terbukti, menunjukkan risiko besar yang dihadapi perusahaan teknologi besar di tengah geopolitik yang kompleks. Alibaba harus meningkatkan transparansi untuk mempertahankan kepercayaan global dan menghindari dampak negatif pada hubungan bisnis internasional."
Prediksi Kami
Jika tuduhan ini memiliki bukti nyata, hal ini bisa memperburuk ketegangan antara Amerika Serikat dan China serta mengancam stabilitas kesepakatan dagang yang baru dibuat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Alibaba tentang laporan dari The Financial Times?A
Alibaba menyatakan bahwa laporan tersebut sepenuhnya salah dan merupakan operasi PR yang jahat.Q
Siapa yang terlibat dalam pembicaraan dagang bilateral yang disebutkan?A
Xi Jinping dari Tiongkok dan Donald Trump dari AS terlibat dalam pembicaraan dagang bilateral.Q
Apa yang diklaim oleh laporan mengenai akses data pelanggan oleh Alibaba?A
Laporan mengklaim bahwa Alibaba memberikan akses data pelanggan kepada pemerintah Tiongkok dan PLA.Q
Mengapa Alibaba meragukan motivasi di balik laporan tersebut?A
Alibaba meragukan motivasi di balik laporan tersebut karena informasi tersebut berasal dari sumber anonim yang tidak dapat diverifikasi.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari laporan yang diterbitkan?A
Fokus utama laporan adalah tuduhan bahwa Alibaba mendukung operasi militer Tiongkok melawan AS.



