Tiga Ledakan Matahari Kuat Picu Aurora Hingga Amerika Serikat Selatan
Courtesy of LiveScience

Tiga Ledakan Matahari Kuat Picu Aurora Hingga Amerika Serikat Selatan

Memberikan informasi kepada pembaca tentang potensi munculnya aurora di langit utara Amerika Serikat akibat tiga lontaran plasma matahari kuat yang bisa mengganggu sistem kelistrikan dan komunikasi sekaligus menawarkan pengalaman menarik bagi pengamat aurora.

12 Nov 2025, 06.28 WIB
194 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tiga ledakan plasma matahari sedang menuju Bumi, meningkatkan kemungkinan aurora.
  • Flare X5.1 adalah yang terkuat di tahun 2025, berpotensi menyebabkan gangguan di Bumi.
  • Badai geomagnetik G4 dapat memiliki efek signifikan terhadap infrastruktur dan teknologi.
Amerika Serikat - Tiga lontaran besar plasma matahari, yang dikenal sebagai coronal mass ejections (CMEs), sedang menuju Bumi setelah berasal dari bintik matahari aktif AR4274 yang sangat kuat. Dua lontaran pertama dipicu oleh ledakan sinar matahari kelas X1.7 dan X1.2 yang terjadi pada 9 dan 10 November, sementara lontaran ketiga jauh lebih besar dan disebabkan oleh ledakan X5.1.
Fenomena ini diperkirakan akan memicu badai geomagnetik dengan tingkat keparahan G4 pada skala NOAA, yang merupakan salah satu dari tingkat terkuat dan dapat menyebabkan gangguan pada jaringan listrik, radio gelombang rendah, serta sistem GPS. Gangguan ini berpotensi memengaruhi teknologi penting yang kita gunakan sehari-hari.
Di sisi lain, akibat dari benturan tiga lontaran plasma ini, aurora atau cahaya utara yang selama ini hanya terlihat di daerah kutub bisa muncul lebih jauh ke selatan, bahkan sampai ke bagian utara California dan Alabama pada tanggal 12 November. Ini merupakan kesempatan unik bagi masyarakat untuk menyaksikan keindahan alami yang langka.
Meskipun badai geomagnetik dapat berdampak pada infrastruktur teknologi, bagi masyarakat umum tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan. Mereka yang ingin melihat aurora disarankan mencari lokasi yang gelap dan bersiap dengan mata yang sudah beradaptasi dengan kegelapan, tanpa perlu alat khusus.
Fenomena ini muncul di tengah puncak siklus aktivitas Matahari yang terjadi kira-kira setiap 11 tahun, dan diperkirakan saat ini kita memang sedang mengalami masa puncak tersebut. Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya pengamatan dan pemantauan cuaca antariksa secara terus menerus untuk mengantisipasi dampaknya.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/the-sun/strongest-solar-flare-of-2025-erupts-and-it-could-bring-auroras-to-half-the-us-on-wednesday

Analisis Ahli

Dr. Maria Chen, Astrofisikawan
"Aktivitas bintik matahari AR4274 menunjukkan bagaimana siklus Matahari mencapai puncaknya dan mempengaruhi atmosfer Bumi secara signifikan. Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya sistem peringatan dini untuk kesiapan infrastruktur kritis."

Analisis Kami

"Fenomena ini menandai puncak aktivitas Matahari yang luar biasa dan memberi kesempatan langka bagi ilmuwan dan pengamat luar angkasa untuk mempelajari interaksi medan magnet Bumi dengan badai Matahari. Namun, risiko gangguan teknologi tinggi di era digital ini tidak boleh diremehkan karena dapat berdampak luas pada infrastruktur penting."

Prediksi Kami

Badai geomagnetik yang kuat kemungkinan akan menyebabkan gangguan pada jaringan listrik dan sistem komunikasi di beberapa wilayah, sementara fenomena aurora dapat tampil spektakuler dan terlihat di daerah yang jarang sekali mengalaminya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang sedang terjadi dengan aktivitas matahari saat ini?
A
Aktivitas matahari sedang meningkat dengan beberapa ledakan plasma menuju Bumi.
Q
Apa itu CME dan mengapa penting?
A
CME atau coronal mass ejection adalah pelepasan besar plasma dari matahari yang dapat mempengaruhi Bumi.
Q
Kapan prediksi CME akan mencapai Bumi?
A
CME diperkirakan akan mencapai Bumi pada malam ini dan besok.
Q
Apa yang bisa diharapkan oleh orang-orang terkait aurora?
A
Orang-orang dapat melihat aurora yang mungkin muncul lebih jauh ke selatan dari biasanya.
Q
Apa dampak potensial dari badai geomagnetik G4?
A
Badai geomagnetik G4 dapat menyebabkan fluktuasi daya, gangguan radio, dan kesalahan GPS.