
Courtesy of CNBCIndonesia
Penemuan Koloni Laba-Laba Raksasa di Gua Belerang Perbatasan Albania-Yunani
Mengungkap perilaku berkoloni pada laba-laba yang biasanya hidup terpisah dan memahami adaptasi genetik serta ekologis mereka di lingkungan gua belerang ekstrem, yang dapat membuka wawasan baru tentang kemampuan hewan beradaptasi.
10 Nov 2025, 16.45 WIB
159 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan koloni laba-laba raksasa menunjukkan perilaku kolonial yang baru diketahui.
- Kondisi ekstrem dalam gua belerang menciptakan ekosistem yang unik bagi spesies laba-laba.
- Studi ini menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami adaptasi hewan.
perbatasan Albania dan Yunani - Para peneliti menemukan koloni laba-laba raksasa yang tinggal di jaring sangat besar di dalam gua belerang di perbatasan Albania dan Yunani. Ukuran jaringnya sekitar 106 meter persegi, sebanding dengan luas lapangan bulu tangkis. Temuan ini merupakan salah satu jaringan laba-laba terbesar yang pernah tercatat.
Koloni tersebut berisi lebih dari 111.000 laba-laba dari dua spesies, yaitu Tegenaria domestica dan Prinerigone vagans. Keduanya biasanya tidak hidup bersama dalam jumlah besar ataupun berbagi jaring yang sama. Namun di tempat ini, mereka berbagi jaringan raksasa yang tersusun dari ribuan anyaman kecil dan corong.
Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan gelap total dalam gua menyebabkan keduanya mengubah perilaku alami, dimana yang biasanya memangsa satu sama lain kini justru hidup dengan berbagi makanan yang sama, yaitu lalat kecil yang hidup dari biofilm mikroba belerang di gua tersebut.
Air kaya belerang di gua ini mendukung terjadinya rantai makanan unik mulai dari bakteri, kemudian lalat, dan akhirnya laba-laba. Laba-laba dalam gua juga memiliki mikrobioma dan genetika yang berbeda karena telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan ekstrem tersebut.
Peneliti menekankan pentingnya pelestarian koloni ini, meski lokasinya berada di zona perbatasan dua negara yang menimbulkan tantangan tersendiri. Studi lanjutan tengah dilakukan untuk memahami lebih dalam kehidupan dan perilaku laba-laba ini dalam ekosistem gua belerang.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251110141552-37-683866/penampakan-jaring-laba-laba-raksasa-bikin-ilmuwan-bergidik
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251110141552-37-683866/penampakan-jaring-laba-laba-raksasa-bikin-ilmuwan-bergidik
Analisis Ahli
István Urák
"Temuan ini menunjukkan bahwa perilaku sosial dan adaptasi genetik pada laba-laba bisa muncul dalam kondisi lingkungan ekstrim, membuka wawasan baru di biologi evolusi dan ekologi gua."
Analisis Kami
"Penemuan ini membuka paradigma baru dalam studi perilaku laba-laba dan adaptasi lingkungan ekstrem yang selama ini jarang teramati. Keanekaragaman dan fleksibilitas genetik dari laba-laba tersebut menunjukkan bahwa tekanan lingkungan dapat mendorong evolusi kolaborasi antar spesies yang sebelumnya dianggap tak mungkin."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut kemungkinan akan menemukan banyak adaptasi genetika dan perilaku unik pada hewan lain yang hidup di lingkungan ekstrem dan menambah pemahaman kita tentang ekosistem gua dan organisme yang hidup di dalamnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Di mana koloni laba-laba raksasa ditemukan?A
Koloni laba-laba raksasa ditemukan di dalam gua belerang di perbatasan Albania dan Yunani.Q
Apa dua spesies laba-laba yang menghuni koloni tersebut?A
Dua spesies laba-laba yang menghuni koloni tersebut adalah Tegenaria domestica dan Prinerigone vagans.Q
Apa yang menjadi penyebab kedua spesies laba-laba ini bisa hidup berdampingan?A
Kondisi minim cahaya di dalam gua diduga membuat pola berburu kedua spesies ini berubah dan memungkinkan mereka berbagi sumber makanan.Q
Mengapa penting untuk melestarikan koloni laba-laba ini?A
Penting untuk melestarikan koloni laba-laba ini karena penelitian ini menunjukkan perilaku koloni yang sebelumnya tidak diketahui dan penting untuk memahami adaptasi hewan dalam kondisi ekstrem.Q
Apa yang diungkapkan penelitian ini tentang perilaku hewan?A
Penelitian ini mengungkapkan bahwa beberapa spesies hewan memiliki kemampuan adaptasi yang fleksibel, yang hanya muncul dalam kondisi ekstrem.




