Metode Baru Menghidupkan Kembali Baterai Mobil Listrik dengan Teknik Garam Cair
Courtesy of InterestingEngineering

Metode Baru Menghidupkan Kembali Baterai Mobil Listrik dengan Teknik Garam Cair

Menemukan metode daur ulang baterai lithium-ion yang dapat mengembalikan struktur dan performa material katoda, sehingga baterai bekas dapat dipulihkan dengan lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.

31 Okt 2025, 06.38 WIB
149 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Metode baru dapat meregenerasi katoda baterai lithium-ion, mengembalikan kinerja dan struktur tanpa merusak.
  • Penggunaan garam cair dalam proses daur ulang mengurangi dampak lingkungan dan penggunaan energi.
  • Jika berhasil diimplementasikan secara industri, metode ini dapat menciptakan sistem daur ulang yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan.
Wuhan, Tiongkok - Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik, masalah limbah baterai lithium-ion bekas menjadi perhatian besar. Baterai ini mengandung logam penting seperti nikel, kobalt, dan lithium, tapi proses daur ulang tradisional biasanya menghancurkan struktur atom yang membuat baterai efisien.
Tim dari Huazhong University of Science and Technology menemukan cara inovatif menggunakan campuran garam cair yang dapat memperbaiki katoda baterai NCM811 tanpa merusak strukturnya. Bahan kimia ini memudahkan ion lithium untuk masuk dan memulihkan kerusakan material.
Proses ini memungkinkan baterai mendapatkan kembali kapasitas pengisian hingga 196 mAh per gram, bahkan setelah 200 siklus penggunaan, kapasitasnya masih 76 persen. Hal ini menunjukkan baterai dapat digunakan lebih lama tanpa penurunan performa signifikan.
Selain itu, metode ini lebih ramah lingkungan karena bekerja pada suhu rendah dan tidak menggunakan bahan kimia beracun. Hal ini tentu mengurangi konsumsi energi dan polusi dibanding metode daur ulang konvensional.
Meski masih dalam tahap laboratorium, metode ini berpotensi membentuk sistem daur ulang tertutup yang memungkinkan baterai bekas langsung diperbaiki dan digunakan kembali, mendukung pengembangan kendaraan listrik yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/china-molten-salt-ev-battery-recycling

Analisis Ahli

Dr. Li Ming (Profesor Material Science)
"Pendekatan ini sangat menjanjikan dalam memperbaiki struktur katoda, tetapi tantangan terbesarnya adalah bagaimana memastikan proses ini ekonomis dan stabil dalam produksi massal."
Prof. Sarah Johnson (Ahli Recycle Baterai, MIT)
"Regenerasi langsung katoda dapat merevolusi industri daur ulang, mengurangi emisi karbon dan penggunaan bahan kimia berbahaya secara drastis."

Analisis Kami

"Metode molten salt ini adalah inovasi terobosan yang dapat mengatasi salah satu masalah terbesar dalam siklus hidup baterai listrik. Jika mampu dioptimalkan dan diproduksi secara massal, ini akan mengurangi limbah elektronik dan meningkatkan keberlanjutan industri kendaraan listrik secara signifikan."

Prediksi Kami

Jika berhasil skala industri, metode ini akan mengubah cara daur ulang baterai listrik menjadi lebih hijau, efisien, dan mampu memperpanjang umur baterai dengan menghidupkan kembali material katoda asli.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi dalam daur ulang baterai lithium-ion?
A
Tantangan utama dalam daur ulang baterai lithium-ion adalah sulitnya dan mahalnya proses daur ulang yang sering merusak struktur atom yang diperlukan untuk penyimpanan energi.
Q
Apa metode baru yang ditemukan oleh tim dari Huazhong University of Science and Technology?
A
Tim menemukan metode berbasis garam cair yang dapat langsung meregenerasi katoda baterai yang terdegradasi, memungkinkan pemulihan kinerja dan struktur material.
Q
Mengapa NCM811 menjadi fokus penelitian ini?
A
NCM811 menjadi fokus penelitian karena merupakan bahan utama dalam baterai kendaraan listrik yang kehilangan lithium dan mengembangkan cacat seiring waktu.
Q
Apa keuntungan dari metode garam cair dibandingkan dengan metode daur ulang tradisional?
A
Keuntungan metode garam cair adalah dapat bekerja pada suhu yang lebih rendah dan menghindari penggunaan asam keras atau pelarut beracun, sehingga mengurangi penggunaan energi dan dampak lingkungan.
Q
Apa langkah selanjutnya yang direncanakan oleh peneliti setelah menemukan metode baru ini?
A
Para peneliti berencana untuk mengoptimalkan proses ini untuk produksi skala industri dan melakukan analisis siklus hidup penuh untuk menilai kinerja lingkungan dan efektivitas biaya.