
Courtesy of LiveScience
Misteri Capotauro: Galaksi Tertua atau Bintang Gagal Paling Dingin di Galaksi Kita?
Mengetahui identitas pasti objek Capotauro untuk memahami asal-usul galaksi paling awal atau karakteristik kerdil coklat luar biasa di tepi galaksi kita sehingga memperluas pengetahuan tentang pembentukan dan evolusi galaksi.
28 Okt 2025, 21.52 WIB
5 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Capotauro mungkin adalah galaksi tertua yang dikenal, terbentuk hanya 100 juta tahun setelah Big Bang.
- Ada kemungkinan bahwa Capotauro adalah bintang coklat yang sangat dingin dan jauh di galaksi kita.
- Penemuan ini dapat menantang pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi galaksi.
Bima Sakti, Alam Semesta - Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan sebuah objek sangat terang bernama Capotauro yang bisa jadi merupakan galaksi tertua yang pernah ada, terbentuk sekitar 100 juta tahun setelah Big Bang. Ini akan menggeser catatan usia galaksi tertua lebih tua sekitar 200 juta tahun dari yang diketahui selama ini.
Namun, ada kemungkinan lain bahwa Capotauro bukan galaksi, melainkan kerdil coklat — sebuah bintang gagal yang suhunya hanya sekitar 27 derajat Celsius dan terletak di tepian galaksi Bima Sakti. Ini menjadikannya kerdil coklat paling dingin dan terjauh yang pernah ditemukan di galaksi kita.
Penelitian dilakukan menggunakan data dari instrumen NIRCam dan NIRSpec pada JWST yang mengambil gambar dan spektrum dari objek tersebut di berbagai panjang gelombang. Namun data ini masih belum cukup menentukan identitas objek secara pasti karena keterbatasan resolusi dan data yang terbatas.
Peneliti memakai berbagai model untuk menguji kemungkinan apakah Capotauro adalah galaksi tua, kerdil coklat, atau objek aneh lain seperti exoplanet, namun hasilnya tetap ambiguitas dan memerlukan pengamatan lebih lanjut dengan data yang lebih detail.
Tim peneliti telah mengajukan permohonan untuk mengamati Capotauro lebih mendalam menggunakan JWST agar bisa memecahkan misteri ini. Mereka juga mencari objek serupa di bagian lain alam semesta untuk memastikan fenomena yang sama terjadi di tempat lain.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/cosmology/puzzling-object-discovered-by-james-webb-telescope-may-be-the-earliest-known-galaxy-in-the-universe
[1] https://www.livescience.com/space/cosmology/puzzling-object-discovered-by-james-webb-telescope-may-be-the-earliest-known-galaxy-in-the-universe
Analisis Ahli
Muhammad Latif
"Capotauro adalah salah satu penemuan paling membingungkan dari JWST saat ini dan mendorong batas pengetahuan kita tentang alam semesta."
Analisis Kami
"Penemuan Capotauro membuka bab baru dalam astronomi yang bisa menantang model pembentukan galaksi lama dan memberikan wawasan baru tentang objek dingin di galaksi kita. Ketidakpastian saat ini justru menjadi peluang besar untuk penelitian lebih lanjut yang akan mengungkap fenomena luar biasa di ruang angkasa."
Prediksi Kami
Dengan data lebih lanjut dari JWST dan analisis mendalam, dalam waktu dekat kita akan dapat menentukan apakah Capotauro adalah galaksi tertua yang pernah ditemukan atau objek unik dalam galaksi kita, yang bisa merevolusi pemahaman astronomi tentang pembentukan galaksi dan bintang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Capotauro?A
Capotauro adalah objek misterius yang mungkin merupakan galaksi tertua yang dikenal atau bintang coklat yang sangat tidak biasa.Q
Mengapa Capotauro menarik bagi para astronom?A
Capotauro menarik karena dapat mengubah pemahaman kita tentang pembentukan galaksi dan evolusi di alam semesta.Q
Apa dua kemungkinan identitas Capotauro yang dibahas dalam artikel?A
Dua kemungkinan identitas Capotauro adalah galaksi yang terbentuk 100 juta tahun setelah Big Bang atau bintang coklat yang terletak di tepi galaksi Bima Sakti.Q
Siapa Giovanni Gandolfi dan perannya dalam penelitian ini?A
Giovanni Gandolfi adalah astrofisikawan yang terlibat dalam penelitian Capotauro dan mengidentifikasi objek tersebut melalui pengamatan JWST.Q
Apa yang perlu dilakukan untuk menentukan identitas pasti Capotauro?A
Untuk menentukan identitas pasti Capotauro, data lebih lanjut tentang cahaya yang dipancarkannya diperlukan, dan tim telah meminta JWST untuk mengumpulkan data tambahan.




