Gangguan AWS Mengancam Akses Blockchain, Apa Dampaknya Pada Crypto?
Courtesy of YahooFinance

Gangguan AWS Mengancam Akses Blockchain, Apa Dampaknya Pada Crypto?

Memberikan pemahaman bahwa meskipun blockchain itu aman dan terdesentralisasi, infrastruktur akses yang bergantung pada layanan cloud terpusat seperti AWS menjadi titik lemah yang berisiko mengganggu kelancaran transaksi dan pengalaman pengguna di ekosistem crypto.

30 Okt 2025, 03.09 WIB
244 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kendala akses pengguna dapat terjadi meskipun jaringan blockchain tetap aman.
  • Infrastruktur terpusat di sektor Web3 membuat ekosistem kripto rentan terhadap gangguan.
  • Pemadaman cloud dapat berdampak besar pada likuiditas dan stabilitas pasar kripto.
Amerika Serikat - Amazon Web Services (AWS) kembali mengalami gangguan besar, hanya 10 hari setelah gangguan sebelumnya pada 20 Oktober. Banyak platform yang mengandalkan AWS melaporkan masalah operasional, yang semakin menyoroti ketergantungan kritis ekosistem blockchain pada layanan cloud terpusat.
Meskipun blockchain seperti Ethereum tetap aman dan desentralisasi, sebagian besar infrastruktur yang menghubungkan pengguna dengan blockchain, seperti RPC endpoint, API, dan layanan dompet berjalan di atas AWS. Ini berarti gangguan pada AWS tidak menghentikan blockchain itu sendiri, tetapi membuat akses menjadi terhambat.
Gangguan AWS memicu masalah bagi pengguna aplikasi populer seperti MetaMask dan Uniswap, di mana koneksi RPC timeout menyebabkan pengguna tidak bisa melakukan transaksi atau mengakses layanan DeFi dan NFT secara lancar selama outage.
Ketergantungan besar pada cloud seperti AWS menciptakan risiko sistemik. Jika terjadi kegagalan serentak di penyedia cloud besar, aktivitas di ekosistem crypto bisa terhenti sementara, berpotensi menyebabkan masalah likuiditas, pergerakan harga yang aneh, dan dampak pasar negatif lainnya.
Meski keamanan aset on-chain tetap terjaga berkat desentralisasi node blockchain, akses yang terpusat pada cloud besar harus segera diperbaiki agar ekosistem Web3 bisa menjadi sistem yang benar-benar terdesentralisasi dan tahan gangguan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/two-aws-outages-one-month-200942498.html

Analisis Ahli

Vitalik Buterin
"Meskipun blockchain inti kita memang terdesentralisasi, lapisan akses perlu didistribusikan lebih baik agar pengguna tidak tergantung pada penyedia layanan cloud besar yang rentan mengalami gangguan."
Andreas Antonopoulos
"Masalah utama bukan pada keamanan blockchain itu sendiri, tetapi pada kenyamanan dan infrastruktur yang kurang terdesentralisasi sehingga pengguna mudah terdampak ketika layanan cloud besar mengalami outage."

Analisis Kami

"Ketergantungan ekosistem blockchain pada layanan cloud terpusat seperti AWS merupakan ironi besar di balik jargon desentralisasi yang selama ini diusung. Solusi jangka panjang harus fokus pada membangun infrastruktur access layer yang lebih desentralisasi agar ekosistem crypto bisa benar-benar tahan banting terhadap gangguan layanan global."

Prediksi Kami

Jika terjadi gangguan besar di AWS atau cloud besar lainnya selama periode aktivitas tinggi seperti halving Bitcoin atau rally pasar, pengguna bisa mengalami gangguan transaksi besar, pasar yang volatil, dan kemungkinan flash crash.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan gangguan di AWS baru-baru ini?
A
Gangguan di AWS disebabkan oleh masalah teknis yang mempengaruhi layanan mereka.
Q
Bagaimana gangguan AWS mempengaruhi akses ke blockchain?
A
Gangguan AWS mengakibatkan kesulitan akses ke blockchain karena banyak layanan terhubung melalui infrastruktur AWS.
Q
Apa perbedaan antara keamanan aset kripto dan akses pengguna?
A
Keamanan aset kripto tetap terjaga, tetapi akses pengguna bisa terganggu, membuat transaksi menjadi sulit.
Q
Apa risiko pasar yang mungkin muncul akibat pemadaman cloud?
A
Pemadaman cloud dapat menyebabkan kesenjangan likuiditas dan pergeseran harga yang tidak terduga di pasar.
Q
Mengapa infrastruktur terpusat menjadi titik lemah dalam ekosistem terdesentralisasi?
A
Infrastruktur terpusat seperti yang digunakan oleh banyak layanan Web3 dapat menjadi titik lemah yang mempengaruhi seluruh ekosistem.