Courtesy of TheVerge
Mengapa Apple Vision Pro Canggih tapi Masih Sulit Dipakai Sering
Menyampaikan pengalaman penggunaan Apple Vision Pro terbaru yang meskipun sangat canggih dan menyenangkan saat digunakan, namun tetap menghadapi tantangan dalam hal kenyamanan, isolasi sosial, dan harga tinggi yang menghambat adopsi massal.
29 Okt 2025, 19.00 WIB
147 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Apple Vision Pro menawarkan pengalaman VR yang imersif tetapi tetap terasa isolatif.
- Model M5 meningkatkan kenyamanan dan performa, tetapi masih ada kekurangan dalam hal konten dan interaksi sosial.
- Apple perlu memberikan alasan yang kuat agar pengguna ingin terus kembali ke penggunaan headset VR.
Apple Vision Pro terbaru menggunakan chip M5 yang lebih cepat dan memiliki fitur baru seperti strap Dual Knit Band yang membuat headset lebih seimbang dan nyaman dipakai. Meskipun begitu, penggunaan jangka panjang masih terasa berat dan membuat pengguna sulit membiasakan diri mengenakan perangkat di kepala.
Layar micro-OLED Vision Pro kini mendukung refresh rate 120hz, membuat tampilan menjadi lebih mulus dibandingkan model sebelumnya. Baterai headset juga sedikit lebih tahan lama, dapat memutar video hingga tiga jam, walaupun untuk penggunaan biasa biasanya sekitar dua setengah jam saja.
Salah satu fitur favorit adalah kemampuan mengubah foto biasa menjadi gambar 3D imersif menggunakan kecerdasan buatan. Foto-foto dan video 3D ini memungkinkan pengguna merasakan kenangan dengan cara yang lebih nyata dan hidup, seperti melihat kembali momen penting bersama orang terkasih.
Vision Pro dapat digunakan untuk bekerja dengan mudah membuka banyak jendela aplikasi dan melakukan berbagai aktivitas produktif tanpa menyebabkan kelelahan mata. Namun, headset ini tetap terasa membatasi gerakan dan menciptakan rasa terpisah dari dunia nyata sehingga pengguna lebih sering memilih menggunakan perangkat lain seperti iPhone atau Mac.
Apple harus menambahkan konten yang lebih menarik, misalnya acara olahraga yang membuat pengguna merasa seperti di tempat duduk langsung, dan membuat perangkat ini lebih kecil serta lebih murah agar lebih banyak orang tertarik dan dapat menggunakan produk ini sehari-hari.
Referensi: 
[1] https://theverge.com/tech/807963/apple-vision-pro-m5-review-specs-release-date
[1] https://theverge.com/tech/807963/apple-vision-pro-m5-review-specs-release-date
Analisis Ahli
Nilay Patel
"Vision Pro menawarkan pengalaman magis tapi terasa kesepian, menunjukkan bahwa teknologi VR masih perlu berinovasi agar bisa menjadi bagian dari interaksi sosial sehari-hari."
Analisis Kami
"Vision Pro adalah perangkat yang luar biasa dari sisi teknologi, tetapi masih belum bisa menyatukan dunia digital dan dunia nyata secara sempurna. Kuncinya adalah Apple harus merevolusi aspek desain ergonomi dan sosial agar pengalaman pengguna tidak terasa terisolasi dan mahal untuk menjadi bagian dari keseharian kita."
Prediksi Kami
Apple kemungkinan akan fokus pada pengembangan konten yang lebih menarik seperti tayangan olahraga langsung dan mengembangkan perangkat yang lebih kecil dan ringan agar lebih nyaman dan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membuat Apple Vision Pro terasa 'magis' saat digunakan?A
Apple Vision Pro terasa 'magis' karena kemampuannya untuk menampilkan gambar 3D, menonton film di layar besar, dan bekerja dengan jendela yang mengambang.Q
Apa saja peningkatan yang dibawa oleh model M5 dari Vision Pro?A
Model M5 membawa peningkatan kecepatan, kenyamanan, dan masa pakai baterai yang lebih baik dibandingkan pendahulunya.Q
Bagaimana pengalaman menggunakan Vision Pro dalam konteks sosial?A
Pengalaman menggunakan Vision Pro terasa agak isolatif, karena pengguna merasa terpisah dari dunia nyata saat menggunakan headset.Q
Apa saja fitur baru yang ditawarkan oleh Vision Pro selain peningkatan hardware?A
Fitur baru termasuk widget yang dapat dipasang di dinding rumah dan peningkatan kualitas gambar berkat chip M5.Q
Mengapa penulis merasa kesulitan untuk kembali menggunakan headset setelah mencoba?A
Penulis merasa kesulitan untuk kembali menggunakan headset karena lebih memilih kenyamanan menonton di perangkat lain seperti iPhone atau TV.

