Metode Cepat dan Ramah Lingkungan untuk Produksi Baterai Lithium Berkinerja Tinggi
Courtesy of InterestingEngineering

Metode Cepat dan Ramah Lingkungan untuk Produksi Baterai Lithium Berkinerja Tinggi

Memperkenalkan metode baru yang cepat dan ramah lingkungan untuk produksi bahan baterai lithium dengan nanoskopis homogen yang meningkatkan kapasitas penyimpanan dan efisiensi elektron serta ion, untuk mendukung produksi baterai yang lebih lestari dan berkinerja tinggi.

25 Okt 2025, 16.03 WIB
173 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Metode CISA memungkinkan produksi baterai lithium yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
  • Penggunaan bahan nanomaterial seperti MXene dapat meningkatkan kinerja penyimpanan energi.
  • Inovasi dalam teknik self-assembly dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas produksi material untuk baterai.
Pohang, Korea Selatan - Para peneliti dari Pohang University of Science and Technology (POSTECH) di Korea Selatan berhasil mengembangkan teknik baru yang cepat dan ramah lingkungan untuk membuat bahan baterai lithium. Teknik ini dapat memulihkan pelarut secara penuh dan memperbaiki pergerakan elektron dan ion yang sangat penting untuk kinerja baterai.
Masalah lama dalam produksi elektrode lithium adalah sulitnya menjaga keseragaman pada tingkat nanoskopis, karena penguapan pelarut yang lambat bisa menyebabkan partikel menggumpal dan pori-pori runtuh. Metode EISA yang sebelumnya digunakan pun lambat dan sulit dikendalikan serta menggunakan pelarut berbahaya.
Inovasi yang disebut Condensation-Induced Self-Assembly (CISA) menggunakan reaksi kimia dari alkoksida logam untuk merakit bahan hanya dalam beberapa detik. Proses ini menggunakan pelarut asetona yang mudah didaur ulang sehingga lebih ramah lingkungan dan efisien.
Metode CISA membantu menyebarkan material konduktif seperti MXenes dan karbon nanotube secara merata di seluruh matriks oksida, sehingga hasilnya memiliki kestabilan struktural dan kapasitas penyimpanan lithium yang lebih tinggi dibandingkan metode lama. Hasil pengujian baterai menunjukkan performa kapasitas tinggi dan ketahanan sampai 1.000 siklus pengisian.
Teknologi ini dapat diterapkan tidak hanya pada baterai lithium-ion tetapi juga untuk pembuatan katalis dan sensor serta material fungsional lainnya. Dengan potensi skalabilitas dan ramah lingkungan, CISA bisa menjadi terobosan besar dalam produksi material energi di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/korean-teams-battery-breakthrough

Analisis Ahli

Jin Kon Kim
"Pendekatan reaksi kondensasi alkoksida logam sebagai kekuatan pendorong self-assembly mempercepat proses dan memastikan homogeneitas yang sulit dicapai sebelumnya, membuka cakrawala baru dalam sintesis material baterai."

Analisis Kami

"Metode CISA dari POSTECH adalah terobosan signifikan yang memadukan kimia fine control dengan produksi cepat, mengatasi berbagai kendala tradisional di industri baterai. Ke depan, adopsi teknik ini bisa menjadi standar baru dalam pembuatan material elektroda, mempercepat inovasi teknologi baterai dengan pendekatan yang lebih hijau."

Prediksi Kami

Di masa depan, metode CISA dapat merevolusi industri baterai lithium dan material nanostruktur lain, mempercepat produksi massal dengan dampak lingkungan yang minimal, sekaligus meningkatkan performa perangkat penyimpanan energi generasi baru.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari metode baru yang dikembangkan oleh POSTECH?
A
Tujuan utama dari metode baru yang dikembangkan oleh POSTECH adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi baterai lithium dengan cara yang ramah lingkungan dan cepat.
Q
Bagaimana CISA berbeda dari metode pengeringan lambat yang tradisional?
A
CISA berbeda dari metode pengeringan lambat karena menggunakan reaksi alkoksida logam untuk mengatur bahan dalam hitungan detik, bukan melalui pengeringan pelarut yang lambat.
Q
Apa keuntungan dari penggunaan aseton dalam proses CISA?
A
Keuntungan dari penggunaan aseton dalam proses CISA adalah aseton dapat didaur ulang dan tidak terkontaminasi, memungkinkan pemulihan pelarut secara penuh.
Q
Siapa yang memimpin penelitian di POSTECH mengenai teknik ini?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Jin Kon Kim, seorang profesor di POSTECH.
Q
Apa hasil yang diperoleh dari penggunaan composite niobium oxide-MXene?
A
Hasil yang diperoleh dari penggunaan composite niobium oxide-MXene menunjukkan bahwa ia menghasilkan 163 mAh/g pada 1 A/g dan mempertahankan 115 mAh/g setelah 1.000 siklus.