Courtesy of InterestingEngineering
Lapisan Ion Perak Ultrathin Cegah Dendrit Baterai Lithium-Metal Berbahaya
Mengembangkan lapisan pelindung ion perak yang ultrathin untuk mencegah pembentukan dendrit lithium sehingga baterai lithium-metal menjadi lebih aman, tahan lama, dan lebih mudah untuk dikomersialisasikan.
17 Okt 2025, 20.28 WIB
259 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Lapisan perak-ion dapat meningkatkan keamanan dan stabilitas baterei lithium-metal.
- Teknologi ini menawarkan solusi sederhana untuk masalah dendrit yang mengganggu performa baterei.
- Inovasi ini berpotensi untuk diterapkan pada berbagai jenis baterei logam di masa depan.
Seoul, Korea Selatan - Para peneliti di Korea berhasil mengembangkan lapisan pelindung ultrathin yang terbuat dari ion perak untuk baterai lithium-metal. Pelapisan ini bertujuan untuk mencegah terbentuknya dendrit lithium yang berbahaya sehingga meningkatkan keamanan dan umur pakai baterai.
Dendrit lithium merupakan struktur seperti pohon kecil di elektroda negatif yang dapat menyebabkan korsleting dan kebakaran pada baterai. Teknologi baru ini menggunakan ion perak yang secara alami berubah menjadi nanopartikel perak saat baterai beroperasi, memandu pertumbuhan lithium secara merata dan stabil.
Proses pembuatan lapisan ini sangat sederhana, hanya menggunakan metode larutan pada suhu kamar dan tekanan udara tanpa perlu perlakuan suhu tinggi atau sintesis nanopartikel yang rumit. Selain itu, lapisan TCA (trithioisocyanuric acid) juga digunakan sebagai matriks yang menjaga kestabilan permukaan baterai.
Hasil pengujian menunjukkan baterai dengan pelapisan ini bisa beroperasi lebih dari 2,000 jam dan mempertahankan lebih dari 96 persen kapasitas setelah 1,300 siklus pengisian ulang. Ini menunjukkan peningkatan umur pakai dan stabilitas yang sangat signifikan dibandingkan baterai lithium-metal konvensional.
Para peneliti optimis bahwa teknologi ini tidak hanya bisa diterapkan pada baterai lithium-metal, tetapi juga bisa dikembangkan untuk baterai logam lain seperti natrium dan seng. Jika berhasil, teknologi ini bisa membuka jalan bagi penyimpanan energi yang lebih aman, tahan lama, dan efisien di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/ev-batteries-new-silver-ion-tech
[1] https://interestingengineering.com/energy/ev-batteries-new-silver-ion-tech
Analisis Ahli
John Goodenough
"Teknologi ini merupakan langkah maju signifikan dalam mengatasi problerm kompleks dendrit lithium dan dapat mempercepat transisi menuju baterai berkapasitas tinggi yang aman."
M. Stanley Whittingham
"Pendekatan sederhana dengan ion perak membuka banyak peluang untuk perbaikan baterai logam dan menunjukkan potensi besar dalam aplikasi nyata."
Analisis Kami
"Inovasi ini sangat menjanjikan karena mampu menyelesaikan salah satu masalah paling krusial dalam teknologi baterai lithium-metal, yakni dendrit. Jika bisa diadaptasi secara massal, ini akan mengubah lanskap penyimpanan energi ke arah yang jauh lebih aman dan lebih efisien tanpa menambah kompleksitas produksi."
Prediksi Kami
Teknologi coating ion perak ini akan mendorong komersialisasi baterai lithium-metal yang lebih aman dan efisien, serta memperluas aplikasi untuk berbagai baterai logam lainnya di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti di Korea?A
Para peneliti di Korea menemukan pelapisan perak-ion yang dapat meningkatkan keamanan dan daya tahan baterei lithium-metal.Q
Apa masalah utama yang dihadapi oleh baterei lithium-metal?A
Masalah utama yang dihadapi oleh baterei lithium-metal adalah pembentukan dendrit yang dapat menyebabkan korsleting dan kegagalan pada baterei.Q
Bagaimana cara kerja pelapisan perak-ion yang dikembangkan?A
Pelapisan perak-ion bekerja dengan membentuk lapisan pelindung agar lithium terdistribusi secara merata dan mencegah pembentukan dendrit.Q
Apa hasil dari pengujian laboratorium baterei ini?A
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa baterei ini dapat beroperasi stabil selama lebih dari 2.000 jam dan mempertahankan lebih dari 96% kapasitas setelah 1.300 siklus pengisian dan pengosongan.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan di mana penelitian ini dilakukan?A
Penelitian ini dipimpin oleh Cho Jin-han di Universitas Korea.