Hati-hati! Ini Kesalahan Pajak Online yang Bisa Bikin Kamu Kena Denda Besar
Courtesy of YahooFinance

Hati-hati! Ini Kesalahan Pajak Online yang Bisa Bikin Kamu Kena Denda Besar

Memberikan edukasi dan klarifikasi tentang mitos dan saran pajak palsu yang banyak beredar secara online agar pembaca tidak terjebak dalam skema ilegal atau kesalahan klaim yang dapat berakibat buruk secara finansial dan hukum.

24 Okt 2025, 00.00 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Hindari mengandalkan nasihat pajak yang tidak terverifikasi di media sosial.
  • Pahami cara kerja pajak progresif agar tidak terjebak dalam kesalahpahaman tentang penghasilan dan pajak.
  • Konsultasikan dengan profesional pajak sebelum mengklaim pengurangan atau kredit yang meragukan.
Amerika Serikat - Pemerintah Amerika Serikat melalui IRS telah memberikan denda lebih dari 162 juta dollar kepada wajib pajak yang salah klaim kredit pajak karena percaya informasi palsu yang beredar di internet dan media sosial. Banyak penipuan muncul dari influencer dan video yang memberikan saran pajak yang menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak untuk memeriksa fakta sebelum mengikuti saran yang mereka temui secara online.
Dalam sebuah video, pakar keuangan George Kamel dan pengacara pajak Jasmine DiLucci membahas sejumlah mitos dan skema pajak yang berbahaya dan tidak benar. Misalnya, klaim bahwa pindah-pindah negara bisa menghindari pajak di Amerika Serikat adalah salah karena warga AS wajib melaporkan pendapatan dunia mereka. Terdapat pengecualian seperti pengecualian penghasilan luar negeri, tapi perlu pemahaman yang benar.
Mitos lain menyatakan bahwa kenaikan gaji akan membuat pajak lebih besar sehingga penghasilan bersih berkurang signifikan, padahal sistem pajak progresif AS hanya mengenakan tarif tinggi pada penghasilan tambahan yang melebihi batas tertentu saja. Selain itu, mencoba mengklaim pengeluaran pribadi seperti baju atau makanan sebagai biaya bisnis sering kali tidak memenuhi standar IRs yang menjelaskan biaya harus 'biasa dan wajar'.
Beberapa video juga menyebut penggunaan trust khusus untuk aset kripto bisa menghindari pajak secara legal, tetapi ini sering menjadi modus penipuan yang berbahaya. Klaim adanya formulir pajak palsu seperti W-4T untuk menolak membayar pajak juga merupakan penipuan yang dapat berujung hukuman penjara. Ada pula tips tentang pengurangan pajak dengan pembelian kendaraan di atas 6.000 pon yang harus benar-benar memenuhi persyaratan dari IRS.
Kesimpulannya, tidak semua informasi pajak yang beredar di internet dapat dipercaya. Wajib pajak harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan profesional pajak yang berlisensi. Memahami aturan resmi dan menghindari skema ilegal akan mencegah masalah hukum dan tagihan pajak besar di masa depan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/george-kamel-reacts-worst-online-170008389.html

Analisis Ahli

George Kamel
"Menekankan pentingnya skeptisisme terhadap klaim pajak yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan dan mengajak untuk selalu mencari pendapat profesional."
Jasmine DiLucci
"Mengingatkan bahwa banyak klaim online yang tidak sesuai hukum pajak dan berpotensi menjerumuskan wajib pajak ke dalam masalah hukum serius."

Analisis Kami

"Misinformasi pajak yang menyebar luas menunjukkan rendahnya literasi keuangan dan pajak di masyarakat yang harus diatasi dengan edukasi lebih baik dari pemerintah dan ahli. Masyarakat harus lebih kritis dan mengandalkan sumber resmi daripada sumber tidak jelas yang justru berpotensi merugikan secara hukum dan finansial."

Prediksi Kami

Penipuan dan misinformasi tentang pajak di internet kemungkinan akan terus berkembang, sehingga otoritas pajak dan profesional pajak harus semakin gencar mengedukasi masyarakat dan menindak tegas penyebar informasi palsu demi mengurangi kerugian finansial dan legal bagi wajib pajak.