Courtesy of YahooFinance
Dilema Batas Jam Kerja 52 Jam di Tengah Tekanan Persaingan Teknologi Korea Selatan
Artikel ini bertujuan menjelaskan bagaimana batas maksimal 52 jam kerja mingguan di Korea Selatan memengaruhi perusahaan teknologi tinggi, khususnya startup deep tech, dan bagaimana regulasi ini dibandingkan secara internasional dalam konteks persaingan global yang intens.
23 Okt 2025, 13.00 WIB
119 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Budaya kerja yang ketat dapat memberikan tantangan bagi perusahaan teknologi dalam hal inovasi dan efisiensi.
- Fleksibilitas dalam jam kerja dapat membantu perusahaan deep tech menyesuaikan dengan kebutuhan proyek yang bervariasi.
- Ada kebutuhan untuk membedakan standar jam kerja untuk perusahaan yang fokus pada R&D dan teknologi.
Seoul, Korea Selatan - Di tengah persaingan global dalam bidang teknologi tinggi seperti AI dan semikonduktor, budaya kerja intens dan jam kerja panjang semakin marak di berbagai negara. Namun, Korea Selatan menerapkan batas maksimal 52 jam kerja per minggu untuk melindungi pekerja dari eksploitasi dan menjaga keseimbangan kehidupan kerja. Regulasi ini mulai diterapkan penuh pada awal 2025 bagi semua bisnis.
Bagi perusahaan deep tech dan startup, batas jam kerja ini menimbulkan tantangan karena pekerjaan R&D mereka tidak bisa dipadatkan dalam jam kerja tetap. Engineer sering kali memerlukan waktu ekstra yang intens saat ada breakthrough teknis atau mendekati deadline produk. Banyak pendiri perusahaan mengusulkan sistem fleksibel agar bisa mengatur jam kerja rata-rata bulanan.
Studi menunjukkan bahwa lebih dari 70% karyawan startup Korea Selatan bersedia bekerja lebih dari batas regulasi jika mendapat kompensasi yang layak. Ini menandakan ada kebutuhan akan fleksibilitas jam kerja terutama di bidang teknologi tinggi yang menuntut kreativitas dan fokus mendalam dalam waktu singkat sekaligus.
Perbandingan internasional menunjukkan Korea Selatan berada di tengah spektrum regulasi jam kerja global. Negara seperti Jerman dan Prancis punya jam kerja standar lebih pendek, sementara Amerika Serikat dan Singapura lebih fleksibel dan memperbolehkan jam kerja panjang dengan upah lembur tinggi. Tekanan persaingan teknologi menuntut Korea untuk menyeimbangkan perlindungan pekerja dan efisiensi operasional perusahaan.
Pemerintah Korea Selatan berencana memperketat kembali regulasi jam kerja namun tantangan bagi deep tech tetap ada. Solusi di masa depan mungkin memerlukan kebijakan kerja yang lebih adaptif berbeda untuk startup dan perusahaan deep tech agar mereka bisa bersaing secara efektif tanpa mengorbankan hak dan kesejahteraan pekerja.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-996-culture-spreads-south-060002882.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-996-culture-spreads-south-060002882.html
Analisis Ahli
Yongkwan Lee
"Batas jam kerja menjadi faktor kritis dalam investasi deep tech karena dapat memperlambat pencapaian milestone bisnis penting."
Bohyung Kim
"Jam kerja yang kaku memutus alur kreatif engineer dan menurunkan efisiensi terutama saat ada breakthrough teknis."
Huiyong Lee
"Sistem dengan fleksibilitas perhitungan jam kerja rata-rata bulanan akan lebih efektif untuk perusahaan deep tech yang mengalami fluktuasi intensitas kerja."
Analisis Kami
"Meskipun regulasi jam kerja 52 jam berusaha melindungi karyawan, mereka seringkali tidak cocok dengan ritme kerja inovasi di sektor deep tech yang membutuhkan fleksibilitas tinggi untuk memaksimalkan kreativitas dan produktivitas. Oleh karena itu, solusi ideal harus menggabungkan perlindungan tenaga kerja dengan kebijakan kerja yang adaptif sesuai kebutuhan khusus R&D dan startup."
Prediksi Kami
Ke depan, kemungkinan regulasi jam kerja akan diperketat lagi di Korea Selatan, meskipun tekanan dari sektor deep tech untuk fleksibilitas lebih tinggi tetap ada demi menjaga daya saing global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu budaya kerja 996 yang berasal dari China?A
Budaya kerja 996 adalah sistem kerja di mana karyawan bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu, yang berarti 72 jam kerja per minggu.Q
Bagaimana peraturan jam kerja di Korea Selatan?A
Di Korea Selatan, jam kerja standar adalah 40 jam per minggu, dengan tambahan maksimal 12 jam lembur yang biasanya dibayar dengan tarif 1,5 kali lipat dari tarif reguler.Q
Apa pandangan Yongkwan Lee tentang batasan jam kerja di sektor deep tech?A
Yongkwan Lee mengungkapkan bahwa batasan jam kerja yang ketat dapat menjadi tantangan ketika membuat keputusan investasi di sektor teknologi yang sangat kompetitif.Q
Mengapa Bohyung Kim merasa batasan jam kerja bisa mengganggu efisiensi?A
Bohyung Kim mengatakan bahwa batasan jam kerja dapat mengganggu alur kerja dan kreativitas, terutama saat terjadi terobosan teknis.Q
Apa saran Huiyong Lee mengenai fleksibilitas jam kerja?A
Huiyong Lee menyarankan agar ada fleksibilitas bulanan dalam jam kerja, sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan proyek dan tahap pengembangan.