Courtesy of InterestingEngineering
Drone Berkedip Meniru Terbang Ngengat untuk Pengawasan Rahasia Efisien
Mengembangkan drone kecil dan efisien yang mampu terbang dan menggantung dengan stabil seperti serangga, tanpa bergantung pada sistem AI atau GPS, untuk aplikasi seperti pengawasan rahasia dan memahami prinsip penerbangan alami.
23 Okt 2025, 05.11 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Drone baru ini terinspirasi dari penerbangan serangga, yang memungkinkan pengendalian yang lebih baik.
- Sistem pengendalian umpan balik yang digunakan memungkinkan drone beradaptasi secara real-time tanpa kecerdasan buatan.
- Penelitian ini menawarkan wawasan baru tentang penerbangan dan biomekanika yang dapat diterapkan di bidang teknologi lainnya.
Cincinnati, Amerika Serikat - Para peneliti di University of Cincinnati berhasil mengembangkan drone dengan sayap yang berkedip seperti cara ngengat terbang. Drone ini mampu mengikuti dan mengambang di sekitar sumber cahaya yang bergerak, mirip seperti ngengat yang tertarik pada cahaya. Ide utama di balik teknologi ini adalah meniru penerbangan serangga yang kecil dan gesit untuk membuat drone yang kecil namun sangat stabil dan efisien.
Tim yang dipimpin oleh profesor Sameh Eisa dan mahasiswa doktoralnya, Ahmed Elgohary, menggunakan prinsip kontrol yang disebut extremum-seeking feedback. Prinsip ini memungkinkan drone menyesuaikan posisinya tanpa perlu sistem AI rumit ataupun GPS. Setiap sayap drone berkedip secara independen untuk mengontrol gerakan, sehingga drone dapat mengatur arah dan kestabilan secara real-time.
Hal menarik dari drone ini adalah gerakan goyangan kecil saat mengambang. Goyangan ini bukan kesalahan, tetapi cara drone mengevaluasi posisinya dan melakukan koreksi mikro demi menjaga keseimbangan dan mengikuti sumber cahaya dengan presisi. Cara kerja ini mirip seperti yang dilakukan serangga lebah, ngengat, dan burung kolibri yang bisa melayang dengan sangat stabil di udara.
Drone kecil ini terbuat dari kawat dan kain tipis yang ringan dan dapat mengangkat dirinya sendiri. Percobaan dilakukan dalam lab yang terproteksi sehingga aman untuk pengujian. Hasilnya, drone dapat terbang dan mengambang stabil hanya dengan sistem extremum-seeking tanpa kontrol manual yang rumit dan kurang stabil.
Penelitian ini tidak hanya bermanfaat dalam pengembangan teknologi drone untuk pengawasan rahasia dan keadaan lingkungan sulit, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang bagaimana hewan kecil di alam melakukan terbang mereka yang sangat lincah dan tepat. Penemuan ini dapat mempengaruhi bidang biophysics dan memberikan pemahaman penting tentang evolusi mekanisme terbang alami.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/flapping-drone-mimics-moth-flight
[1] https://interestingengineering.com/innovation/flapping-drone-mimics-moth-flight
Analisis Ahli
Sameh Eisa
"Kami berfokus pada penerapan prinsip alami terbang serangga untuk menciptakan solusi drone yang lebih optimal dan efisien menggunakan extremum-seeking feedback yang sederhana dan real-time."
Ahmed Elgohary
"Sistem kontrol drone ini mereplikasi perilaku hovering serangga tanpa perlu AI atau model rumit, menunjukan bagaimana kontrol sederhana dapat menghasilkan ketahanan dan presisi tinggi."
Analisis Kami
"Penelitian ini sangat menjanjikan karena mengubah paradigma kontrol drone dari model kompleks dan AI ke sistem sederhana yang terinspirasi alam, yang secara teoritis lebih tahan kesalahan dan efisien energi. Pendekatan extremum-seeking feedback sebagai kerangka kontrol real-time bisa merevolusi cara kita mendesain robot mini, menjadikannya lebih handal dan adaptif di lingkungan dinamis."
Prediksi Kami
Di masa depan, teknologi drone yang meniru mekanisme penerbangan alami ini akan jadi standar untuk drone kecil yang stabil dan efisien tanpa perlu AI rumit, mempercepat pengembangan robot untuk misi pengawasan, pengeksplorasian lingkungan, dan aplikasi militer rahasia.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang memimpin penelitian drone sayap bergetar di Universitas Cincinnati?A
Penelitian drone sayap bergetar dipimpin oleh Profesor Sameh Eisa.Q
Apa yang menjadi inspirasi utama dalam desain drone ini?A
Desain drone ini terinspirasi dari penerbangan serangga, khususnya bagaimana serangga seperti ngengat dapat terbang dengan lincah.Q
Bagaimana drone ini dapat mempertahankan posisinya di udara?A
Drone ini dapat mempertahankan posisinya dengan melakukan penyesuaian terus-menerus berdasarkan umpan balik dari kinerjanya.Q
Apa yang membedakan drone ini dari drone tradisional?A
Drone ini berbeda dari drone tradisional karena tidak bergantung pada GPS atau kecerdasan buatan, melainkan menggunakan sistem pengendalian umpan balik real-time.Q
Apa implikasi penelitian ini bagi bidang biophysics?A
Penelitian ini dapat mengubah pemahaman kita tentang biophysics dan cara makhluk kecil melakukan penerbangan yang presisi.