Netflix Gunakan AI untuk Dukung Kreativitas Tanpa Gantikan Seniman
Courtesy of TechCrunch

Netflix Gunakan AI untuk Dukung Kreativitas Tanpa Gantikan Seniman

Menginformasikan bagaimana Netflix mengadopsi teknologi AI generatif sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi kreatif tanpa menggantikan kreativitas manusia, serta menyoroti tantangan dan respons industri hiburan terhadap penggunaan AI yang semakin meluas.

22 Okt 2025, 05.21 WIB
322 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Netflix berkomitmen untuk memanfaatkan AI sebagai alat bantu kreatif, bukan sebagai pengganti.
  • Penggunaan AI dalam film dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
  • Kekhawatiran tentang dampak negatif AI terhadap pekerjaan seniman perlu diatasi dengan pengaturan yang lebih baik.
Los Gatos, Amerika Serikat - Netflix sedang mengembangkan penggunaan teknologi AI generatif sebagai alat bantu dalam proses kreatif pembuatan film dan acara televisi. Perusahaan percaya bahwa teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi para kreator tanpa mengurangi kualitas cerita yang dibuat. CEO Netflix, Ted Sarandos, menekankan bahwa AI hanyalah alat dan kreativitas manusia tetap menjadi inti.
Pada beberapa proyek seperti 'The Eternaut' dan 'Happy Gilmore 2', Netflix telah menggunakan AI untuk efek visual dan memperbaiki elemen tertentu seperti membuat tokoh terlihat lebih muda. Selain itu, AI juga digunakan dalam tahap pra-produksi untuk membantu visualisasi desain kostum dan set. Hal ini menunjukkan penerimaan yang hati-hati namun optimis terhadap teknologi AI di industri hiburan.
Meski demikian, ada kekhawatiran serius dari komunitas seniman terkait bagaimana AI dilatih menggunakan karya mereka tanpa persetujuan. Ini menimbulkan perdebatan etis dan legal yang berpotensi memengaruhi pekerjaan mereka. Contohnya, OpenAI yang merilis model Sora 2 tanpa batasan ketat, membuat para aktor dan organisasi seperti SAG-AFTRA mendesak agar perlindungan lebih baik segera diterapkan.
Netflix sendiri menilai bahwa teknologi AI tidak akan menggantikan kreativitas manusia atau menggantikan peran aktor dalam film dan TV. Meskipun demikian, penggunaan AI dalam efek visual dan proses produksi berpotensi mempengaruhi lapangan pekerjaan di bidang tersebut. Perusahaan tetap optimis bahwa AI dapat menjadi mitra yang bermanfaat bagi para kreator.
Pada kuartal terakhir, Netflix mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 17% menjadi 11,5 miliar dolar, meskipun angka ini sedikit di bawah perkiraan. Dengan sikap terbuka terhadap perkembangan AI serta pertumbuhan bisnis yang stabil, Netflix menunjukkan bahwa mereka siap beradaptasi dengan masa depan teknologi di industri hiburan.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/10/21/netflix-goes-all-in-on-generative-ai-as-entertainment-industry-remains-divided/

Analisis Ahli

Larry Fink
"Industrialisasi AI harus disertai dengan regulasi yang jelas untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan tenaga kerja kreatif."
Fei-Fei Li
"Integrasi AI dalam industri kreatif harus menekankan kolaborasi manusia dan mesin, bukan sebagai substitusi yang mengancam kreatifitas alami manusia."

Analisis Kami

"Netflix melakukan pendekatan yang bijak dengan mengintegrasikan AI sebagai alat bantu tanpa menggantikan kreativitas manusia, hal ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai seni yang tak tergantikan. Namun, tantangan terhadap perlindungan hak kreator dan aktor akan menjadi isu besar yang harus dihadapi serius oleh seluruh industri."

Prediksi Kami

Penggunaan AI generatif dalam industri hiburan akan semakin meluas sebagai alat bantu kreatif, tetapi regulasi dan pengawasan ketat terhadap perlindungan hak karya dan aktor akan semakin diperkuat untuk menghindari penyalahgunaan teknologi deepfake.