Courtesy of YahooFinance

Laporan Keuangan Netflix Q3 Mengecewakan, Tapi Bisnis Iklan Diprediksi Tumbuh Pesat

Memberikan informasi terkait laporan keuangan kuartal ketiga Netflix yang mengecewakan dan prospek bisnisnya ke depan, khususnya terkait pendapatan, laba, margin operasi, strategi konten, serta bisnis periklanan dan ekspansi kemitraan, yang relevan sebagai indikator kinerja saham dan arah bisnis perusahaan.

22 Okt 2025, 03.12 WIB

119 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Netflix mengalami penurunan pendapatan dan laba per saham di kuartal ketiga.
Perusahaan berharap untuk pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih baik di kuartal keempat.
Netflix memperkuat usaha iklannya dan menjalin kemitraan baru dengan Spotify.

Amerika Serikat - Netflix melaporkan pendapatan sebesar 11,51 miliar dolar pada kuartal ketiga, sedikit di bawah ekspektasi analis yang 11,52 miliar dolar. Laba bersih per saham juga lebih rendah, yakni 5,87 dolar dibandingkan perkiraan 6,94 dolar. Penurunan ini menyebabkan harga saham Netflix merosot sekitar 6% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Meskipun hasil kuartal tiga kurang memuaskan, Netflix memberikan perkiraan pendapatan kuartal keempat sebesar 11,96 miliar dolar, lebih tinggi dari ekspektasi analis sebesar 11,90 miliar dolar. Untuk laba per saham di kuartal empat, Netflix juga memprediksi akan melampaui ekspektasi, sebesar 5,45 dolar dibandingkan perkiraan 5,42 dolar.

Salah satu faktor yang menekan margin operasi pada kuartal ini adalah biaya tak terduga yang terkait dengan sengketa pajak di Brasil. Margin operasi yang dilaporkan 28% lebih rendah dari target 31,5%, namun perusahaan tidak mengantisipasi masalah ini akan berdampak besar di masa depan. Untuk tahun 2025, prediksi margin operasi turun sedikit menjadi 29%.

Netflix menyoroti kesuksesan kontennya, termasuk pertandingan tinju terbesar abad ini dan film animasi 'KPop Demon Hunters' yang menjadi film dengan jumlah penonton terbesar sepanjang masa di platform. Selain itu, bisnis iklan Netflix juga diperkirakan akan tumbuh pesat, dengan pendapatan iklan yang diprediksi naik lebih dari dua kali lipat pada 2025 berkat inovasi dan integrasi baru seperti dengan Amazon DSP.

Di tengah persaingan dan tekanan pasar, Netflix tetap memiliki valuasi saham yang tinggi dan menghadapi kontroversi yang sempat memengaruhi reputasinya. Meski begitu, kemitraan dengan Spotify dan ekspansi bisnisnya memberikan potensi positif untuk masa depan, meski para analis masih memiliki pandangan beragam tentang prospek jangka panjangnya.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/netflix-stock-falls-after-earnings-miss-estimates-operating-profit-takes-a-hit-201113517.html

Analisis Ahli

Doug Anmuth

"Integrasi Amazon DSP akan mendukung onboarding pengiklan dan menguatkan pengeluaran iklan di banyak pasar, mempercepat pertumbuhan pendapatan iklan Netflix."

Geetha Ranganathan

"Netflix lebih sebagai pembangun bisnis konten daripada perusahaan yang agresif mengakuisisi, sehingga fokus mereka tetap pada pengembangan organik dan inovasi."

JPMorgan

"Kemungkinan akuisisi Warner Bros. oleh Netflix kecil, karena perusahaan cenderung tidak melakukan pengambilalihan besar."

Analisis Kami

"Netflix menghadapi tekanan yang nyata dari biaya tak terduga dan pertumbuhan yang kurang memuaskan, namun strategi memperkuat bisnis iklan dan konten populer bisa menjadi kunci pemulihan kinerja ke depan. Saya melihat bahwa valuasi saham saat ini terlalu tinggi dibandingkan risiko yang ada, sehingga para investor harus berhati-hati dalam mengantisipasi volatilitas harga saham Netflix."

Prediksi Kami

Netflix kemungkinan akan terus fokus memperkuat pendapatan dari segmen iklan yang berkembang pesat serta meluncurkan kemitraan strategis baru, meskipun harus menghadapi tantangan margin dan persaingan ketat di industri streaming global.