PHK Besar-Besaran Gara-Gara AI? Ternyata Ada Alasan Lain di Baliknya
Courtesy of CNBCIndonesia

PHK Besar-Besaran Gara-Gara AI? Ternyata Ada Alasan Lain di Baliknya

Menyampaikan fenomena PHK besar-besaran dengan dalih adopsi AI dan memberikan sudut pandang kritis tentang alasan sebenarnya di balik PHK tersebut agar pembaca lebih memahami dinamika ekonomi dan teknologi saat ini.

20 Okt 2025, 13.20 WIB
176 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • PHK yang meningkat di berbagai sektor sering kali dikaitkan dengan adopsi AI.
  • Perusahaan mungkin menggunakan AI sebagai alasan untuk menghindari pengakuan atas kesalahan manajerial sebelumnya.
  • Pakar mengingatkan bahwa efisiensi yang dihasilkan oleh AI mungkin bukan satu-satunya penyebab PHK.
Jakarta, Indonesia - Beberapa perusahaan besar di seluruh dunia kabarnya kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK secara besar-besaran. Mereka mengaitkan alasan utama PHK ini dengan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI yang semakin luas dan menggantikan pekerjaan manusia.
Contohnya, perusahaan seperti Accenture, Lufthansa, Salesforce, Klarna, dan Duolingo menyatakan bahwa mereka memangkas jumlah karyawan karena AI sudah banyak mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Accenture bahkan memecat karyawan yang dianggap tidak berkembang dalam kemampuan AI.
Namun, menurut Fabian Stephany, seorang akademisi dari Oxford Internet Institute yang fokus pada AI, alasan sebenarnya di balik PHK ini tidak sesederhana yang dikatakan perusahaan. Ia menduga perusahaan lebih memakai AI sebagai alasan yang mudah diterima publik, sementara penyebab sebenarnya adalah perekrutan yang berlebihan saat pandemi dan kesalahan manajemen.
Stephany mencontohkan bahwa tindakan PHK ini adalah suatu bentuk pembersihan pasar dan perusahaan coba mencari kambing hitam daripada mengakui kesalahan strategi bisnis mereka selama beberapa tahun terakhir. Dengan kata lain, AI hanya jadi alasan publik untuk PHK yang sesungguhnya dipicu faktor lain.
Fenomena ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi AI berkembang pesat, masyarakat harus menjaga kewaspadaan terhadap narasi resmi perusahaan. Karyawan juga perlu terus mengasah keterampilan dan beradaptasi agar tetap relevan di dunia kerja yang cepat berubah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020110102-37-677394/badai-phk-menggila-perusahaan-ramai-ramai-tunjuk-biang-keroknya

Analisis Ahli

Fabian Stephany
"PHK yang dilakukan perusahaan lebih merupakan 'pembersihan pasar' dan alasan AI hanya digunakan sebagai narasi yang mudah diterima publik, mengalihkan perhatian dari kesalahan perhitungan manajemen di masa lalu."

Analisis Kami

"Banyak perusahaan menggunakan AI sebagai kambing hitam untuk menutupi kekeliruan manajemen sebelumnya, sehingga masyarakat perlu bijak dalam menerima alasan resmi PHK. Di sisi lain, ini menjadi momentum penting bagi pekerja untuk meningkatkan keterampilan AI agar tetap relevan di pasar tenaga kerja masa depan."

Prediksi Kami

PHK dengan alasan AI akan semakin umum digunakan perusahaan sebagai tameng publik, sementara restrukturisasi internal dan efisiensi organisasi tetap menjadi penyebab utama. Ini dapat menimbulkan ketidakpastian dunia kerja dan mendorong kebutuhan pengembangan keterampilan baru di era digital.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan meningkatnya PHK di berbagai perusahaan?
A
PHK meningkat karena perusahaan-perusahaan mengaitkannya dengan adopsi AI yang mengurangi kebutuhan akan karyawan.
Q
Sebutkan beberapa perusahaan yang melakukan PHK dan alasan mereka!
A
Perusahaan yang melakukan PHK antara lain Accenture, Lufthansa, Salesforce, Klarna, dan Duolinggo. Alasan mereka bervariasi, namun banyak yang mengaitkannya dengan peningkatan efisiensi berkat AI.
Q
Apa pandangan Fabian Stephany mengenai PHK yang terjadi?
A
Fabian Stephany skeptis bahwa PHK disebabkan oleh efisiensi AI, dan berpendapat bahwa perusahaan mungkin mencari alasan lain untuk tindakan tersebut.
Q
Mengapa AI menjadi kambing hitam dalam pemecatan karyawan?
A
AI menjadi kambing hitam karena perusahaan dapat menghindari pengakuan bahwa mereka mungkin telah melakukan perekrutan berlebihan di masa lalu.
Q
Apa yang dilakukan Duolinggo terkait penggunaan AI?
A
Duolinggo akan berhenti menggunakan kontraktor dan menggantinya dengan AI untuk mengisi kesenjangan.