Courtesy of CNBCIndonesia
Waspada! Modus Penipuan Siber Menyerang Karyawan Perusahaan dengan Cara Profesional
Mengedukasi pembaca tentang metode rekayasa sosial yang digunakan penjahat siber untuk menyerang perusahaan dan mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap modus penipuan ini.
20 Okt 2025, 07.05 WIB
53 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kejahatan siber semakin canggih dengan berbagai modus yang menargetkan karyawan perusahaan.
- Penting bagi perusahaan untuk mendidik karyawan tentang tanda-tanda penipuan dan cara melindungi informasi sensitif.
- Menggunakan teknik rekayasa sosial, penjahat dapat memanfaatkan kepercayaan dan situasi darurat untuk mencapai tujuan mereka.
Jakarta, Indonesia - Perusahaan kini menjadi incaran utama penjahat siber yang menggunakan berbagai teknik penipuan untuk menipu karyawan. Modus yang digunakan terlihat sangat profesional dan meyakinkan sehingga membuat banyak orang jatuh ke dalam perangkapnya.
Salah satu modus penipuan adalah pelaku yang mengaku sebagai dukungan teknis dan menghubungi karyawan di akhir pekan, mengklaim ada aktivitas aneh di komputer kerja dan meminta informasi login untuk mengatasinya dari jarak jauh.
Penjahat siber juga sering menyamar sebagai CEO atau manajer penting untuk meminta transfer uang dengan alasan darurat. Mereka menggunakan teknik rekayasa sosial yang sangat halus agar korban percaya dan mau mengikuti permintaan tersebut.
Skema lainnya adalah pembajakan percakapan email bisnis dengan membuat domain email yang mirip dan menggunakan data komunikasi yang bocor agar terlihat meyakinkan saat berinteraksi dengan korban.
Tren terbaru juga menunjukkan penjahat menyamar sebagai lembaga penegak hukum palsu untuk meminta data resmi dari perusahaan teknologi dan lembaga lain, yang nantinya digunakan untuk serangan lebih lanjut.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020062633-37-677284/4-modus-penipu-pakai-email-dan-nomor-telepon-kantor
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020062633-37-677284/4-modus-penipu-pakai-email-dan-nomor-telepon-kantor
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Serangan rekayasa sosial adalah salah satu ancaman terbesar yang selalu mengeksploitasi sisi manusia, bukan teknologi. Solusinya adalah pendekatan menyeluruh termasuk budaya keamanan dan pelatihan yang konsisten."
Mikko Hyppönen
"Penggunaan domain mirip dan kredensial email asli membuktikan bahwa keamanan email tradisional sudah tidak cukup. Perusahaan harus mengadopsi autentikasi berlapis dan pemantauan intensif terhadap aktivitas komunikasi."
Analisis Kami
"Modus-modus penipuan ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi berkelanjutan bagi semua karyawan tentang keamanan siber. Tanpa pengetahuan yang memadai, karyawan menjadi pintu masuk utama bagi penjahat siber untuk merusak reputasi dan finansial perusahaan."
Prediksi Kami
Ke depan, metode penipuan melalui rekayasa sosial akan semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga perusahaan perlu meningkatkan pelatihan keamanan siber dan sistem verifikasi internal untuk melindungi data dan keuangan mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa modus penipuan yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber?A
Modus penipuan yang digunakan meliputi menyamar sebagai dukungan teknis, CEO, atau petugas dari lembaga penegak hukum.Q
Bagaimana cara pelaku menyamar sebagai dukungan teknis?A
Pelaku mengaku sebagai dukungan teknis dan menghubungi karyawan untuk mengatasi aktivitas mencurigakan pada komputer mereka.Q
Apa itu serangan kompromi email bisnis (BEC)?A
Serangan kompromi email bisnis (BEC) adalah saat penipu menyamar sebagai manajer atau CEO untuk meminta uang atau informasi penting dari karyawan.Q
Apa yang dimaksud dengan pembajakan percakapan?A
Pembajakan percakapan terjadi ketika penyerang menyamar sebagai karyawan untuk berinteraksi dalam korespondensi bisnis dan mencuri informasi.Q
Bagaimana cara penipu meminta data dari lembaga penegak hukum?A
Penipu meminta data resmi dengan menyamar sebagai lembaga penegak hukum yang membutuhkan informasi mendesak.