Courtesy of CNBCIndonesia
Cuaca Panas di Indonesia: Penyebab dan Peringatan Hujan 17-19 Oktober 2025
Memberikan informasi tentang penyebab cuaca panas ekstrem di Indonesia dan memperingatkan masyarakat mengenai potensi hujan dan angin kencang selama periode 17-19 Oktober 2025 agar dapat lebih waspada terhadap kondisi cuaca.
17 Okt 2025, 11.10 WIB
188 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Cuaca panas ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dengan suhu mencapai 37,6 derajat Celsius.
- BMKG memberikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat meskipun cuaca siang hari terasa panas.
- Faktor penyebab cuaca panas termasuk posisi semu Matahari dan angin kering dari Australia.
Jakarta, Indonesia - Indonesia saat ini sedang mengalami cuaca panas yang cukup ekstrem dengan suhu mencapai antara 34 hingga 37 derajat Celsius. Suhu tertinggi tercatat di wilayah seperti Majalengka dan Boven Digoel, yang mencapai 37,6 derajat Celsius. BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini bukanlah gelombang panas seperti yang terjadi di negara-negara subtropis, tetapi masih dalam batas wajar meski terasa sangat panas.
Faktor utama yang menyebabkan suhu panas ini salah satunya adalah posisi semu Matahari yang kini sudah berada sedikit di selatan ekuator, sehingga menyinari sebagian besar wilayah Indonesia secara langsung. Selain itu, angin dari Australia yang kering juga ikut berperan dengan membawa udara kering sehingga awan sulit terbentuk dan membuat matahari terasa lebih terik.
Meski cuaca siang hari panas dan menyengat, BMKG juga mencatat bahwa pada sore dan malam hari masih ada kemungkinan hujan lebat lokal yang terjadi akibat aktivitas konvektif. Artinya, udara panas di siang hari dapat meningkatkan pembentukan awan yang berpotensi menurunkan hujan di waktu tertentu.
Untuk periode 17 sampai 19 Oktober 2025, BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca di beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat, serta angin kencang di beberapa daerah tertentu seperti Nusa Tenggara Timur. Warga diminta untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca tersebut.
Secara keseluruhan, cuaca panas ini diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, tergantung kapan musim hujan benar-benar mulai masuk ke masing-masing daerah. Masyarakat disarankan untuk terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG agar tetap aman dan nyaman menjalani aktivitas sehari-hari.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251017105906-37-676720/siang-cuaca-panas-mendidih-malam-hujan-lebat-ini-penjelasan-bmkg
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251017105906-37-676720/siang-cuaca-panas-mendidih-malam-hujan-lebat-ini-penjelasan-bmkg
Analisis Ahli
Meteorolog Senior BMKG
"Pengaruh posisi semu Matahari dan angin kering dari Australia memang menjadi penyebab utama suhu tinggi, namun pola konvektif yang memicu hujan sore hari tetap menjadi ciri khas cuaca tropis di Indonesia."
Analisis Kami
"Fenomena suhu panas ini menunjukkan bagaimana dinamika cuaca di Indonesia berbeda dengan negara subtropis, karena faktor geografis dan musiman yang unik. Masyarakat perlu menyesuaikan aktivitas harian terutama siang hari agar terhindar dari gangguan akibat panas ekstrem dan tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca secara tiba-tiba di sore hari."
Prediksi Kami
Cuaca panas dengan suhu tinggi kemungkinan masih berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025, namun potensi hujan lebat dan angin kencang lokal tetap bisa terjadi terutama menjelang malam hari di sejumlah wilayah Indonesia.