Courtesy of SCMP
Ilmuwan Cina Gunakan Teknologi Laba-Laba Bangun Observatorium Neutrino Raksasa
Membangun observatorium neutrino terbesar di dunia dengan sensor yang diposisikan secara presisi untuk menangkap partikel neutrino dan mengungkap asal-usul sinar kosmik serta fenomena subatomik lain dari luar angkasa.
15 Okt 2025, 14.00 WIB
102 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengembangan teknologi untuk penelitian neutrino merupakan langkah penting dalam astronomi modern.
- Uji coba Spider menunjukkan kemajuan dalam kemampuan penempatan sensor secara presisi di kedalaman laut.
- Observatorium neutrino dapat memberikan wawasan baru tentang fenomena kosmik dan asal usul partikel subatom.
Laut Cina Selatan, Cina - Para ilmuwan Cina telah menguji sebuah kendaraan bawah laut yang disebut Spider untuk membantu pembangunan observatorium neutrino terbesar di dunia di Laut Cina Selatan. Observatorium ini bertujuan mempelajari neutrino, partikel subatomik yang sulit dideteksi dan mengalir dari ruang angkasa dan atmosfer bumi.
Spider mampu menggulung dan melepaskan rangkaian sensor bola sepanjang 700 meter di kedalaman sekitar 1.700 meter di dasar laut, dengan penempatan sensor yang sangat presisi sesuai sudut yang dibutuhkan untuk menangkap sinyal neutrino.
Neutrino sendiri adalah partikel netral dan hampir tanpa massa yang dihasilkan dari reaksi nuklir di bintang dan berbagai peristiwa kosmik. Meski banyak mengalir melalui tubuh manusia setiap detik, mereka hampir tidak meninggalkan jejak karena jarang berinteraksi dengan materi.
Teknologi ini dianggap bisa mengungkap asal-usul sinar kosmik dan membuka wawasan baru tentang fenomena luar angkasa. Selain itu, perangkat Spider bisa di-upgrade untuk menambah jumlah sensor, meningkatkan kemampuan observatorium di masa depan.
Referensi: 
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3329074/china-gears-build-giant-south-china-sea-lab-hunt-ghost-particles?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3329074/china-gears-build-giant-south-china-sea-lab-hunt-ghost-particles?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Dr. Lisa Randall (Fisika Teoritis, Harvard University)
"Teknologi penempatan sensor presisi di bawah laut adalah lompatan besar dalam penelitian neutrino dan dapat membuka banyak lapisan misteri fisika partikel serta kosmologi."
Prof. Sergio Bertolucci (Ilmuwan Fisika, CERN)
"Pengembangan perangkat seperti Spider menunjukkan potensi besar dalam observasi subatomik dan membantu memahami fenomena alam yang paling fundamental secara real-time."
Analisis Kami
"Pendekatan menggunakan teknologi yang mengadopsi prinsip kendali jaring laba-laba sangat inovatif dan menunjukkan kemajuan signifikan dalam deteksi partikel elementer yang sulit dijangkau. Namun, perlu diuji lebih lanjut untuk menangani tantangan teknis di lingkungan laut dalam yang ekstrem agar keakuratan data bisa terjamin."
Prediksi Kami
Dengan teknologi Spider, observatorium neutrino canggih di Laut Cina Selatan akan mempercepat penemuan baru terkait asal-usul sinar kosmik dan dinamika alam semesta yang selama ini sulit dijangkau.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh peneliti dari Shanghai Jiao Tong University?A
Peneliti dari Shanghai Jiao Tong University menguji kendaraan submersible yang dirancang untuk membantu membangun observatorium neutrino terbesar di Laut China Selatan.Q
Apa itu Spider dalam konteks artikel ini?A
Spider adalah alat yang digunakan untuk menggelar rangkaian sensor bola di dasar laut untuk menangkap neutrino.Q
Mengapa neutrino penting untuk penelitian astronomi?A
Neutrino penting untuk penelitian astronomi karena dapat membantu mengungkap asal usul sinar kosmik dan informasi tentang reaksi nuklir di alam semesta.Q
Di mana uji coba Spider dilakukan?A
Tempat uji coba Spider tidak diumumkan, tetapi video menunjukkan perangkat tersebut diambil dari laut.Q
Apa tujuan dari pembangunan observatorium neutrino di Laut China Selatan?A
Tujuan dari pembangunan observatorium neutrino adalah untuk mempelajari partikel subatom yang datang dari peristiwa kosmik dan atmosfer.


