Jepang Alami Lonjakan Influenza Dini, Resiko Penyebaran Global Tetap Ada
Courtesy of NatureMagazine

Jepang Alami Lonjakan Influenza Dini, Resiko Penyebaran Global Tetap Ada

Memberikan informasi tentang peningkatan kasus influenza yang luar biasa di Jepang lebih awal dari biasanya dan potensi dampaknya terhadap penyebaran virus influenza ke negara lain, serta mengedukasi pembaca tentang faktor penyebab dan langkah penanganan awal.

14 Okt 2025, 07.00 WIB
173 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jepang mengalami epidemi influenza dengan jumlah kasus yang tidak biasa awal musim ini.
  • Peningkatan perjalanan internasional mungkin berkontribusi pada penyebaran virus influenza.
  • Strain H3N2 mungkin menjadi penyebab utama epidemi yang terjadi saat ini.
Tokyo, Jepang - Kasus influenza di Jepang mengalami lonjakan yang tidak biasa jauh sebelum musim flu biasanya dimulai, yakni sekitar akhir November. Hingga tanggal 10 Oktober, tercatat lebih dari 6.000 kasus, membuat otoritas kesehatan menetapkan status epidemi secara nasional.
Lonjakan ini menyebabkan lebih dari 100 sekolah di Jepang ditutup, dan hampir setengah dari pasien yang dirawat di rumah sakit adalah anak-anak berusia 14 tahun ke bawah. Hal ini menjadi perhatian khusus karena anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap infeksi virus influenza.
Para ahli menyebutkan beberapa faktor penyebab lonjakan ini antara lain meningkatnya perjalanan internasional sejak pandemi COVID-19 agak mereda, pengaruh perubahan iklim, serta rendahnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap virus karena kurangnya paparan selama dua tahun terakhir.
Strain virus yang mungkin menjadi penyebab adalah influenza A tipe H3N2 yang sebelumnya juga populer di Australia dan Selandia Baru saat akhir musim dingin di belahan bumi selatan. Kedatangan wisatawan dari Australia ke Jepang diperkirakan turut menjadi media penyebaran virus.
Walaupun epidemi ini cukup serius di Jepang, ahli kesehatan dunia menilai bahwa kemungkinan influenza ini menyebar secara global sebagai pandemi masih rendah. Namun, kewaspadaan harus tetap dijaga bagi negara-negara yang akan menghadapi musim dingin berikutnya.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03367-z

Analisis Ahli

Vinod Balasubramaniam
"Perjalanan internasional yang meningkat setelah pandemi COVID-19 menjadi faktor utama dalam meluasnya penyebaran influenza lebih awal di Jepang."
Ian Barr
"Walaupun kasus influenza biasanya muncul di Oktober, jumlahnya belum pernah mencapai tingkat epidemik seperti tahun ini, menunjukkan adanya pergeseran pola epidemi."

Analisis Kami

"Waktu puncak yang lebih awal pada musim flu ini menunjukkan ada perubahan pola penyebaran virus yang perlu mendapat perhatian serius. Upaya surveilans virus yang lebih ketat dan vaksinasi yang ditargetkan sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih luas, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan orang tua."

Prediksi Kami

Kasus influenza kemungkinan akan terus meningkat di Jepang dan berpotensi menular ke negara Asia dan Eropa lain yang akan masuk musim dingin, namun tidak akan berkembang menjadi pandemi global.

Pertanyaan Terkait

Q
Mengapa Jepang mengalami epidemi influenza saat ini?
A
Jepang mengalami epidemi influenza karena jumlah infeksi yang lebih tinggi dari yang diharapkan untuk periode ini.
Q
Apa jumlah kasus influenza yang dilaporkan di Jepang hingga 10 Oktober?
A
Hingga 10 Oktober, sebanyak 6.013 kasus influenza dilaporkan di Jepang.
Q
Strain apa yang mungkin menyebabkan epidemi influenza di Jepang?
A
Strain H3N2 kemungkinan menjadi penyebab epidemi influenza di Jepang.
Q
Siapa yang menyatakan bahwa perjalanan internasional dapat mempengaruhi awal musim flu?
A
Vinod Balasubramaniam menyatakan bahwa perjalanan internasional mungkin mempengaruhi awal musim flu.
Q
Apa yang menjadi faktor penyebab awalnya musim flu tahun ini?
A
Faktor penyebab awalnya musim flu tahun ini termasuk perubahan iklim dan kurangnya paparan terhadap virus yang beredar.