Regulator Negara Khawatir RIFA Bisa Hancurkan Proteksi Investor Kripto dan Aset Digital
Courtesy of YahooFinance

Regulator Negara Khawatir RIFA Bisa Hancurkan Proteksi Investor Kripto dan Aset Digital

Artikel ini bertujuan memberi pemahaman tentang kekhawatiran para regulator sekuritas negara bagian terhadap RIFA yang dapat melemahkan otoritas negara dalam melindungi investor dari penipuan dan mengubah pengawasan aset digital di AS.

10 Okt 2025, 02.02 WIB
249 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • RUU Responsible Financial Innovation Act dapat mengubah struktur regulasi pasar aset digital di AS.
  • Pentingnya mempertahankan otoritas negara dalam melindungi investor dari penipuan.
  • Regulasi yang lebih lemah dapat meningkatkan risiko bagi investor, terutama bagi mereka yang rentan terhadap penipuan.
Massachusetts, Amerika Serikat - Regulator sekuritas di Amerika Serikat saat ini khawatir dengan Rancangan Undang-Undang Responsible Financial Innovation Act (RIFA) yang diusulkan untuk mengatur aset digital. Mereka menganggapnya berpotensi melemahkan otoritas negara bagian untuk melindungi investor dari penipuan. Hal ini menimbulkan perdebatan serius karena RIFA memindahkan pengawasan dari tingkat negara bagian ke otoritas federal seperti SEC dan CFTC.
Dalam suratnya kepada beberapa senator AS, William Galvin, Sekretaris Massachusetts, menyatakan bahwa RIFA bukan hanya memengaruhi aset kripto tetapi juga berbagai aset keuangan lain, sehingga berisiko merugikan jutaan penabung di negara tersebut. Regulasi ini juga dinilai membatasi kemampuan regulator negara bagian dalam melawan penipuan pada saham berisiko tinggi dan tokenisasi aset dunia nyata seperti properti dan hak kontraktual.
Kelompok akademisi dan 28 ahli di bidang sekuritas serta regulasi keuangan juga menentang bagian dari RIFA yang mengubah definisi 'investment contract.' Mereka memperingatkan jika definisi ini dilemahkan, scam seperti skema ponzi, penipuan catut dan penipuan bidang properti akan lebih sulit ditindak. Mereka berargumen undang-undang harus tetap mendukung otoritas negara bagian dalam mencegah dan menindak kasus penipuan.
Selain itu, asosiasi regulator sekuritas negara bagian, NASAA, juga memperingatkan bahwa tanpa otoritas jelas untuk menindak kriminalitas di bidang kripto, korban penipuan akan semakin banyak yang tidak mendapatkan keadilan. Ini sangat berbahaya mengingat banyak korban berasal dari keluarga dan komunitas lokal yang harus dilindungi secara dekat oleh negara bagian.
Kesimpulannya, RIFA memang berpeluang diloloskan karena mayoritas legislatif dikuasai partai Republik. Namun, para regulator, akademisi, dan pejabat negara bagian menuntut revisi serius agar pengawasan aset digital dapat dilakukan secara seimbang antara otoritas federal dan negara bagian demi menjaga keamanan investor dan integritas pasar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/state-regulator-calls-crypto-market-190221445.html

Analisis Ahli

Ben Edwards
"Mengubah definisi uji investasi adalah tindakan berbahaya yang bisa membuat perilaku jahat terhindar dari hukum. Pembatasan ini dapat melemahkan perlindungan investor terutama terhadap skema penipuan baru yang muncul di era aset digital."

Analisis Kami

"Menghilangkan peran negara bagian dalam pengawasan aset digital adalah langkah berbahaya yang berpotensi melemahkan mekanisme pengawasan dan perlindungan investor yang sudah berjalan selama puluhan tahun. Tanpa keseimbangan antara otoritas federal dan negara bagian, risiko praktik tidak etis dan penipuan di pasar kripto justru akan meningkat secara signifikan."

Prediksi Kami

Jika RIFA disahkan tanpa revisi, otoritas negara bagian akan kehilangan kekuatan untuk menindak penipuan di pasar aset digital, yang berpotensi meningkatkan kasus penipuan dan mengurangi perlindungan bagi investor kecil di Amerika Serikat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa kekhawatiran utama William Galvin terkait RUU Responsible Financial Innovation Act?
A
William Galvin mengkhawatirkan bahwa RUU tersebut akan mengganggu perlindungan investor dan memperlemah otoritas negara dalam menangani penipuan.
Q
Apa yang diusulkan oleh RUU yang dipimpin oleh Cynthia Lummis?
A
RUU yang dipimpin oleh Cynthia Lummis bertujuan untuk memodifikasi kerangka regulasi aset digital antara SEC dan CFTC.
Q
Mengapa NASAA menentang beberapa bagian dari RUU tersebut?
A
NASAA menentang bagian dari RUU yang dapat melemahkan kemampuan pengatur untuk melawan penipuan terhadap investor.
Q
Apa risiko yang dihadapi investor terkait perubahan regulasi ini?
A
Investor berisiko menghadapi lebih banyak penipuan dan kesulitan dalam mencari keadilan jika regulasi yang diusulkan diterapkan.
Q
Bagaimana Komisi Sekuritas Alabama berperan dalam perlindungan investor?
A
Komisi Sekuritas Alabama berperan dalam memastikan bahwa mereka memiliki wewenang untuk mengejar penipuan dalam konteks aset digital.