5 Hambatan Hukum Berat yang Menghadang Rencana Merger Dunamu dengan Naver
Courtesy of YahooFinance

5 Hambatan Hukum Berat yang Menghadang Rencana Merger Dunamu dengan Naver

Menganalisis dan menggambarkan hambatan hukum dan kebijakan yang harus diatasi agar merger antara Dunamu dan Naver bisa terwujud, serta implikasi merger ini bagi sektor teknologi dan kripto di Asia Timur.

09 Okt 2025, 06.30 WIB
267 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Merger antara Dunamu dan Naver dapat menciptakan perusahaan besar di sektor kripto dan teknologi.
  • Ada berbagai kendala hukum dan ketidakpastian kebijakan yang harus diatasi sebelum merger dapat terlaksana.
  • Penerbitan stablecoin di Korea Selatan masih diperdebatkan, dengan Bank of Korea menginginkan kontrol yang lebih besar.
Seoul, Korea Selatan - Dunamu adalah operator terbesar di pasar kripto Korea Selatan dengan pangsa pasar mencapai 72% melalui platformnya, Upbit. Perusahaan ini ingin merger dengan Naver, raksasa teknologi yang dikenal sebagai 'Google' dari Korea Selatan, untuk menggabungkan kemampuan mereka di sektor teknologi dan keuangan digital.
Namun, ada lima kendala hukum utama yang menghambat proses merger ini. Salah satunya adalah peraturan yang melarang perusahaan keuangan tradisional melakukan bisnis terkait kripto, termasuk Naver Financial yang diklasifikasikan sebagai penyedia layanan keuangan elektronik.
Selain itu, terdapat ketidaksepakatan di antara regulator dan politisi tentang siapa yang boleh menerbitkan stablecoin yang dipatok pada won Korea (KRW). Bank of Korea ingin pembatasan hanya untuk bank dan konsorsium bank, sementara sebagian politisi ingin fintech dan perusahaan IT juga diperbolehkan.
Aturan lain yang menjadi batu sandungan adalah larangan pertukaran aset virtual, seperti Upbit, untuk mencantumkan koin yang diterbitkan oleh perusahaan induk atau afiliasinya. Ini mengurangi potensi pengaruh merger tersebut jika stablecoin yang diterbitkan tidak bisa diperdagangkan di Upbit.
Terakhir, perubahan aturan perlindungan pemegang saham minoritas membuat merger harus memberikan nilai wajar bagi mereka, dan juga soal pengalihan hak manajemen yang tidak mudah dilakukan melalui transaksi saham biasa. Pasangan merger ini harus bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut agar dapat berhasil.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/5-legal-hurdles-stand-path-233000566.html

Analisis Ahli

Tim Alper
"Hambatan hukum terbesar berasal dari regulasi yang ambigu dan konservatisme bank sentral Korea Selatan terkait stablecoin, yang seharusnya dilihat sebagai peluang untuk modernisasi sistem pembayaran domestik."

Analisis Kami

"Merger antara Dunamu dan Naver adalah strategi besar yang jika berhasil bisa mengubah lanskap industri teknologi dan keuangan digital di Asia Timur secara dramatis. Namun, tumpang tindih regulasi dan perlakuan hati-hati dari regulator memperlihatkan bahwa ekosistem kripto di Korea Selatan masih memerlukan kepastian hukum dan kerangka kerja yang lebih jelas agar inovasi dan investasi dapat tumbuh optimal."

Prediksi Kami

Jika regulasi dan kebijakan tidak direvisi secara signifikan, merger antara Dunamu dan Naver kemungkinan akan tertunda atau harus dilakukan dengan kompromi yang mengurangi kekuatan integrasi keduanya di pasar kripto dan teknologi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan merger antara Dunamu dan Naver?
A
Tujuan merger antara Dunamu dan Naver adalah untuk menciptakan perusahaan raksasa di sektor kripto dan teknologi di Korea Selatan.
Q
Apa saja kendala hukum yang dihadapi oleh Dunamu dalam rencana merger dengan Naver?
A
Kendala hukum termasuk aturan yang membatasi perusahaan keuangan tradisional dari melakukan bisnis terkait kripto dan ketidakpastian kebijakan seputar stablecoin.
Q
Mengapa Bank of Korea menginginkan struktur yang berfokus pada bank untuk penerbitan stablecoin?
A
Bank of Korea menginginkan struktur yang berfokus pada bank untuk memastikan stabilitas dan kontrol dalam penerbitan stablecoin.
Q
Apa dampak dari undang-undang baru terhadap perlindungan pemegang saham minoritas?
A
Undang-undang baru memperkuat perlindungan bagi pemegang saham minoritas, mengharuskan mereka menerima tawaran nilai yang adil dalam proses restrukturisasi.
Q
Siapa yang diharapkan menjadi pemegang saham terbesar setelah merger antara Dunamu dan Naver?
A
Diharapkan bahwa Ketua Dunamu, Song Chi-hyung, dapat menjadi pemegang saham terbesar setelah merger.