Courtesy of TechCrunch

Startup Estonia Ciptakan Lemak Ramah Lingkungan untuk Gantikan Minyak Sawit

Mengurangi ketergantungan industri makanan dan kosmetik dunia pada minyak sawit melalui teknologi fermentasi ragi yang mengubah limbah pertanian menjadi lemak dengan profil mirip lemak hewani dan minyak nabati, sehingga lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

07 Okt 2025, 23.10 WIB

301 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

ÄIO berinovasi dengan mengubah limbah pertanian menjadi lemak yang ramah lingkungan.
Perusahaan ini didirikan oleh ilmuwan dengan latar belakang kuat di bioteknologi dan teknologi pangan.
Rencana ekspansi mencakup produksi komersial dan lisensi teknologi untuk produsen makanan dan kosmetik.

Tallinn, Estonia - ÄIO, sebuah startup dari Estonia, mengembangkan teknologi unik yang dapat mengubah limbah pertanian seperti serbuk gergaji menjadi lemak yang bisa digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Teknologi ini menggunakan ragi khusus yang mampu mengonsumsi gula dari limbah dan menghasilkan lemak yang mirip dengan lemak hewani dan minyak nabati.

Industri minyak sawit saat ini sangat besar, tetapi berdampak negatif pada hutan hujan dan ekosistem karena kebutuhan iklim tropis yang mengarah pada deforestasi dan kerusakan alam. ÄIO bertujuan menjadi solusi berkelanjutan dengan menyediakan alternatif yang tidak merusak lingkungan dan bersumber dari limbah yang melimpah di negara-negara dengan iklim sedang seperti Estonia.

Dikembangkan oleh Nemailla Bonturi dan Petri-Jaan Lahtvee, teknologi fermentasi ini sudah diuji dan berhasil menghasilkan produk lemak dengan kualitas setara minyak nabati populer seperti minyak kanola dan mirip lemak ayam. Mereka juga sudah mendapatkan dana sekitar 7 juta dolar dan dua tahun lagi berencana memproduksi secara komersial.

Startup ini sudah menarik perhatian lebih dari 100 perusahaan global dan memenangkan penghargaan keberlanjutan, dengan rencana untuk menjual lemak ini ke pasar makanan dan kosmetik mulai dari negara yang mendukung inovasi seperti Singapura. Namun, proses lisensi dan regulasi masih harus dilalui secara bertahap.

ÄIO menandai kemajuan penting dalam bioteknologi pangan yang tidak hanya inovatif tapi juga berfokus pada keberlanjutan lingkungan. Dengan teknologi ini, mereka berharap dapat mengurangi dampak lingkungan dari industri minyak sawit dan memperkenalkan metode baru produksi lemak yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/10/07/startup-battlefield-company-aio-invented-a-method-to-make-edible-fat-from-ag-waste-like-sawdust/

Analisis Ahli

Dr. Jane Goodall

"Inisiatif seperti ÄIO adalah langkah penting dalam mengurangi tekanan manusia terhadap hutan hujan tropis, sekaligus menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan untuk sumber lemak yang selama ini merusak ekosistem."

Prof. Mark Post

"Teknologi fermentasi menggunakan mikroba untuk menghasilkan bahan makanan adalah masa depan bioteknologi pangan, dan pendekatan ÄIO menunjukkan bagaimana potensi ini dapat diterapkan pada produk lemak dengan hasil yang kompetitif."

Analisis Kami

"Inovasi ÄIO sangat menjanjikan karena menggabungkan bioteknologi dan keberlanjutan dalam skala industri, sebuah terobosan yang bisa meredefinisi sumber lemak di masa depan. Namun, tantangan regulasi dan penerimaan pasar akan menjadi kunci utama keberhasilan teknologi ini di pasar global."

Prediksi Kami

Teknologi fermentasi lemak dari petani limbah ini akan menjadi solusi penting bagi industri makanan dan kosmetik global, mengurangi deforestasi, dan membuka peluang baru bagi produksi lemak berkelanjutan yang dapat bersaing dengan minyak sawit dalam beberapa tahun mendatang.