Courtesy of YahooFinance
Tantangan Dana Filantropi dalam Mendukung Kesetaraan Perempuan di Era Politik Baru
Menggarisbawahi tantangan yang dihadapi organisasi filantropi dalam mendukung keberagaman dan inklusi di tengah perubahan politik serta dampaknya terhadap pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.
03 Okt 2025, 18.00 WIB
47 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Organisasi filantropi mengalami tekanan akibat perubahan iklim politik.
- Dukungan untuk keberagaman dan inklusi menjadi semakin penting namun juga semakin sulit.
- Inisiatif Goldman Sachs bertujuan memberdayakan perempuan dan usaha kecil di berbagai komunitas.
London, Inggris - Asahi Pompey, pemimpin bagian filantropi Goldman Sachs, mengungkapkan bagaimana iklim politik yang berubah memengaruhi dukungan terhadap program keberagaman dan inklusi. Ia menyatakan bahwa saat ini adalah masa yang sulit bagi organisasi amal yang fokus pada pemberdayaan perempuan.
Setelah pemilihan Presiden Donald Trump, tekanan meningkat pada organisasi yang menjalankan program keberagaman, kesetaraan dan inklusi (DEI). Akibatnya, banyak program yang harus disesuaikan agar tetap relevan dalam keadaan politik saat ini.
Pompey menyoroti bahwa banyak dana filantropi yang biasanya diarahkan khusus untuk perempuan dan anak perempuan kini mengalami pemotongan. Hal ini berisiko mengurangi jumlah perempuan yang mendapatkan akses terhadap kekuatan ekonomi dan peluang di seluruh dunia.
Selain memimpin filantropi, Pompey juga memimpin Urban Investment Group Goldman Sachs yang telah menyalurkan lebih dari 20 miliar dolar AS ke proyek pembangunan komunitas di Amerika Serikat, menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan sosial.
Pompey juga aktif di berbagai komite di Goldman Sachs, termasuk Komite Inklusi dan Keberagaman Global serta jaringan perempuan, yang menunjukkan bahwa meskipun tantangan ada, ada juga upaya internal untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan pemberdayaan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/goldman-sachs-foundation-chief-warns-110000492.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/goldman-sachs-foundation-chief-warns-110000492.html
Analisis Ahli
Melinda Gates
"Dukungan berkelanjutan pada perempuan dan anak perempuan adalah kunci untuk kemajuan sosial dan ekonomi global. Setiap penurunan pendanaan hanya akan memperlambat kemajuan yang sudah sulit dicapai."
Sheryl Sandberg
"Perubahan politik memang berdampak pada inisiatif keberagaman, tetapi penting untuk tetap fokus membangun jaringan dan komunitas sebagai kekuatan perlawanan yang relevan."
Analisis Kami
"Tekanan politik yang memengaruhi dana filantropi menunjukkan betapa rapuhnya dukungan terhadap isu keberagaman dan inklusi yang selama ini dianggap penting. Tanpa strategi adaptasi yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, perjuangan pemberdayaan perempuan bisa mengalami kemunduran serius."
Prediksi Kami
Jika pendanaan untuk program keberagaman dan pemberdayaan perempuan terus berkurang, maka kemungkinan besar akan terjadi penurunan signifikan dalam kesempatan dan kekuatan ekonomi perempuan di seluruh dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Asahi Pompey dan apa perannya di Goldman Sachs?A
Asahi Pompey adalah kepala global keterlibatan korporat dan presiden Goldman Sachs Foundation, yang memimpin inisiatif filantropi dan komunitas di Goldman Sachs.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh organisasi filantropi saat ini?A
Organisasi filantropi saat ini menghadapi tekanan yang meningkat akibat perubahan iklim politik yang mempengaruhi dukungan untuk keberagaman dan inklusi.Q
Bagaimana perubahan politik mempengaruhi program DEI?A
Perubahan politik, termasuk pemilihan Presiden Donald Trump, telah memaksa organisasi untuk menyesuaikan program-program DEI mereka.Q
Apa saja inisiatif yang dipimpin oleh Goldman Sachs Foundation?A
Goldman Sachs Foundation memimpin inisiatif seperti 10,000 Small Businesses, 10,000 Women, dan One Million Black Women untuk mendukung perempuan dan usaha kecil.Q
Mengapa pendanaan untuk perempuan dan anak perempuan menjadi penting?A
Pendanaan untuk perempuan dan anak perempuan penting karena dapat membantu mereka memperoleh lebih banyak kekuasaan dan sumber daya di seluruh dunia.