Kontroversi Proyek AI Fable Rekonstruksi Rekaman Film Klasik Orson Welles
Courtesy of YahooFinance

Kontroversi Proyek AI Fable Rekonstruksi Rekaman Film Klasik Orson Welles

Mengungkap rencana dan kontroversi penggunaan teknologi AI dalam merekonstruksi rekaman film klasik yang hilang tanpa izin dari pemegang hak, serta menyoroti dilema etika dan kreatif yang muncul dalam era AI saat ini.

18 Sep 2025, 23.30 WIB
270 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proyek Fable menciptakan kontroversi tentang batasan hak cipta dan integritas artistik di era AI.
  • Kritik terhadap proyek menunjukkan ketidakpuasan warisan Welles terhadap cara teknologi digunakan untuk merekonstruksi karya seni.
  • Pentingnya 'The Magnificent Ambersons' dalam sejarah film menjadi fokus utama, menekankan tema kehilangan dan potensi yang tidak terwujud.
Hollywood, Amerika Serikat - Fable merupakan perusahaan startup AI yang memperoleh pendanaan dari Alexa Fund milik Amazon dan berencana menggunakan teknologi AI untuk menghidupkan kembali 43 menit rekaman yang hilang dari film klasik berjudul "The Magnificent Ambersons" karya Orson Welles yang dibuat pada tahun 1942. Proyek ini sangat ambisius karena menggabungkan teknologi AI dengan teknik filmmaking tradisional, misalnya dengan menggunakan aktor kontemporer yang wajahnya digantikan secara digital untuk menampilkan pemeran asli film tersebut.
Meskipun menarik, proyek ini langsung mendapat kritik keras dari keluarga Orson Welles, khususnya melalui pernyataan David Reeder yang mewakili putri Welles, Beatrice. Mereka menilai upaya ini sebagai cara untuk mendapatkan publisitas dengan memanfaatkan reputasi dan karya kreatif Welles, tanpa memberi penghormatan yang layak. Selain itu, mereka merasa kecewa karena tidak diberi pemberitahuan terkait proyek besar ini.
Salah satu tokoh yang terlibat adalah Brian Rose, seorang pembuat film yang telah lama berusaha merekonstruksi visi asli Welles selama lima tahun, dan kini merencanakan penggunaan teknologi baru dari Fable dalam dua tahun ke depan. Namun, Fable belum mengamankan hak resmi atas film tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang legalitas dan etika yang mengelilingi pembuatan ulang tanpa persetujuan pemegang hak resmi.
Perdebatan ini tidak hanya soal hukum, tapi juga menyentuh aspek seni dan kreativitas. Juru bicara keluarga Welles menegaskan bahwa teknologi AI belum dapat menggantikan naluri kreatif manusia yang unik, dan menyayangkan bahwa rekonstruksi ini dianggap sebagai sebuah latihan mekanis tanpa pemikiran artistik yang sesungguhnya. Mereka sendiri terbuka pada pemanfaatan AI untuk hal-hal lain, seperti voiceover yang terkontrol, tapi bukan rekonstruksi film tanpa izin.
Kasus ini menjadi cermin penting tentang bagaimana penggunaan AI dalam bidang seni harus dijalankan dengan hati-hati. Penggunaan AI akan terus meningkat, tapi proyek seperti ini mengingatkan kita perlunya regulasi dan penghormatan terhadap hak cipta serta visi seniman, agar teknologi tidak merusak nilai kreatif itu sendiri.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/amazon-funded-startup-wants-ai-163013535.html

Analisis Ahli

David Reeder
"Proyek ini hanyalah upaya mekanis yang mengabaikan pemikiran inovatif kreatif Orson Welles dan tidak menghargai warisan seni yang sesungguhnya."

Analisis Kami

"Penggunaan AI untuk merekonstruksi karya seni klasik tanpa izin adalah langkah berbahaya yang bisa merusak warisan budaya asli dan menurunkan nilai kreativitas manusia. Meskipun teknologi menawarkan peluang besar, tanpa regulasi dan persetujuan yang jelas, tindakan seperti ini berpotensi mengikis penghormatan terhadap seniman dan karya mereka."

Prediksi Kami

Proyek serupa menggunakan AI untuk merekonstruksi karya klasik kemungkinan akan terus memicu perdebatan hukum dan etika, dengan kemungkinan regulasi yang lebih ketat terkait hak cipta dan penggunaan AI di bidang seni.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama proyek Fable terkait dengan film 'The Magnificent Ambersons'?
A
Tujuan utama proyek Fable adalah untuk menggunakan AI dalam merekonstruksi 43 menit rekaman yang hilang dari film 'The Magnificent Ambersons'.
Q
Siapa yang mengkritik proyek Fable dan mengapa?
A
Proyek Fable dikritik oleh David Reeder, perwakilan dari warisan Welles, yang berpendapat bahwa ini merupakan upaya untuk menghasilkan publisitas dengan memanfaatkan bakat kreatif Welles.
Q
Apa yang dilakukan Brian Rose dalam proyek rekonstruksi film ini?
A
Brian Rose berencana menggunakan model AI Fable untuk merekam ulang adegan dengan aktor kontemporer dan mengganti wajah mereka dengan rekonstruksi dari pemeran asli.
Q
Mengapa 'The Magnificent Ambersons' dianggap penting dalam sejarah sinema?
A
'The Magnificent Ambersons' dianggap penting karena mewakili mahakarya yang hilang dari Orson Welles dan menunjukkan potensi yang tidak terpenuhi akibat pemotongan studio.
Q
Apa pandangan warisan Welles tentang penggunaan teknologi AI dalam proyek ini?
A
Warisan Welles mengakui bahwa meskipun AI tidak dapat menggantikan insting kreatif manusia, mereka juga tetap menggunakan teknologi AI untuk keperluan suara dalam proyek lain.