Courtesy of YahooFinance
Ekonomi AS Terjebak di Titik Lemah dengan Risiko Resesi 50% dalam Dua Tahun
Memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi AS yang kemungkinan memasuki fase 'stall state' dan meningkatkan kesadaran tentang risiko resesi yang meningkat hingga 50% dalam dua tahun, serta dampaknya terhadap kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve.
25 Agt 2025, 20.37 WIB
159 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ekonomi AS berisiko mengalami resesi dalam dua tahun ke depan.
- Barclays menggunakan model analisis untuk menilai kondisi ekonomi dan kemungkinan perubahan kebijakan suku bunga.
- Indikator utama yang digunakan adalah pengangguran dan nonfarm payroll, yang menunjukkan kelemahan dalam pertumbuhan ekonomi.
Amerika Serikat - Ekonomi Amerika Serikat saat ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan risiko resesi yang meningkat hingga 50% dalam dua tahun ke depan menurut analisis dari Barclays. Bank investasi ini menggunakan model khusus yang memperbarui data terbaru untuk memperkirakan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung.
Dalam analisisnya, Barclays mengidentifikasi bahwa ekonomi AS telah memasuki apa yang disebut sebagai 'stall state', yakni kondisi di mana pertumbuhan ekonomi melambat dan sangat rentan terhadap resesi, meskipun resesi tidaklah pasti terjadi. Model mereka mempertimbangkan berbagai indikator, termasuk rasio pekerjaan nonfarm terhadap total angkatan kerja dan tingkat pengangguran.
Menurut model Barclays, probabilitas ekonomi berada di fase stall state berkisar antara 47% hingga 90%, terutama setelah memperhitungkan revisi data survei tenaga kerja yang akan datang. Hal ini menunjukkan tingkat ketidakpastian yang tinggi, namun sinyal peringatan resesi menjadi cukup jelas.
Dampak dari situasi ini adalah muncul perkiraan bahwa Federal Reserve, bank sentral AS, kemungkinan besar akan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun ini untuk merangsang ekonomi. Barclays memprediksi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan Desember.
Secara umum, ini menjadi peringatan bagi para pelaku pasar dan individu bahwa perlambatan ekonomi sedang terjadi dan risiko resesi semakin nyata. Namun, dengan kebijakan yang tepat, ada peluang untuk menghindari resesi penuh dan memperkuat pemulihan ekonomi ke depannya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/barclays-u-economy-stall-state-133715590.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/barclays-u-economy-stall-state-133715590.html
Analisis Ahli
Janet Yellen
"Menurunkan suku bunga bisa menjadi alat penting untuk menghindari resesi, tetapi kebijakan fiskal juga perlu diperkuat agar ekonomi tetap stabil."
Ben Bernanke
"Memahami titik-titik kritis dalam siklus ekonomi membantu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari keterpurukan, namun ketidakpastian global tetap menjadi faktor utama yang harus diperhatikan."
Analisis Kami
"Melihat data dan model dari Barclays, kondisi ekonomi AS memang menunjukkan tanda-tanda perlambatan serius yang tidak bisa diabaikan. Jika Federal Reserve tidak segera mengambil langkah yang tepat dalam menyesuaikan kebijakan moneternya, situasi ini bisa berujung pada resesi yang berdampak luas terhadap pasar kerja dan kepercayaan konsumen."
Prediksi Kami
Ekonomi AS kemungkinan mengalami perlambatan signifikan dan mungkin memasuki resesi dalam dua tahun ke depan, diiringi dengan pemotongan suku bunga yang diharapkan memacu pemulihan ekonomi.