Kodak di Ambang Tutup Setelah 133 Tahun, Utang Membayangi Bisnis Legendaris
Courtesy of CNBCIndonesia

Kodak di Ambang Tutup Setelah 133 Tahun, Utang Membayangi Bisnis Legendaris

Memberikan informasi kepada pembaca tentang kondisi krisis finansial yang sedang dialami oleh perusahaan legendaris Eastman Kodak dan kemungkinan penutupan operasionalnya setelah lebih dari satu abad beroperasi.

13 Agt 2025, 19.10 WIB
98 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kodak mengalami kesulitan finansial yang dapat menyebabkan penutupan operasional.
  • Perusahaan berusaha mengumpulkan dana dengan menghentikan pembayaran program pensiun.
  • Sejarah Kodak menunjukkan dampak negatif dari ketidakmampuan beradaptasi dengan teknologi baru.
Jakarta, Indonesia - Eastman Kodak, perusahaan kamera legendaris yang telah berdiri lebih dari 133 tahun, kini menghadapi ancaman serius untuk menutup operasionalnya karena masalah keuangan. Perusahaan ini tidak mampu lagi membayar utang mencapai USRp 8.22 triliun ($500 juta) , sehingga menimbulkan keraguan kemampuan mereka untuk terus beroperasi.
Kodak mengungkapkan bahwa mereka berencana mengumpulkan dana dengan cara-cara baru, termasuk kemungkinan menghentikan pembayaran program pensiun. Tetapi pihak perusahaan tetap meyakini dapat melunasi sebagian besar pinjaman yang mereka miliki sebelum waktu jatuh tempo.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini tidak terdampak tarif baru yang diberlakukan pemerintah AS, karena produknya seperti kamera, tinta, dan film diproduksi langsung di dalam negeri. Namun, meskipun demikian, masalah utang besar tetap menjadi ancaman utama.
Pada masa kejayaannya di tahun 1970-an, Kodak menguasai pangsa pasar film dan kamera di AS dengan angka yang sangat tinggi. Namun, perusahaan gagal beradaptasi dengan kemunculan teknologi kamera digital, meskipun sudah pernah memperkenalkan produk kamera digital pertama pada 1975.
Sebelumnya pada 2012, Kodak juga pernah mengajukan kebangkrutan dengan utang besar mencapai USRp 111.00 triliun ($6,75 miliar) . Kini, sejarah kelam itu seakan berulang karena mereka kembali menghadapi tekanan keuangan yang mengancam masa depan operasional perusahaan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250813153211-37-657706/raja-kamera-tertimbun-utang-terancam-tumbang-setelah-133-tahun

Analisis Ahli

Anil Ambani (Pengamat Teknologi dan Bisnis)
"Kodak harus segera bertransformasi ke bisnis digital atau berinovasi lebih agresif agar tidak terus berada di jurang kebangkrutan. Hanya bertahan pada bisnis lama tanpa strategi baru bukan solusi jangka panjang."
Mary Meeker (Investor dan Analis Teknologi)
"Perusahaan yang gagal menangkap momentum inovasi digital seperti Kodak sering kehabisan tenaga secara finansial dan kehilangan relevansi pasar yang sangat cepat."

Analisis Kami

"Masalah keuangan Kodak sebenarnya sudah lama berlangsung sejak mereka gagal beradaptasi dengan era digital, sehingga mereka tidak hanya berjuang dengan teknologi tapi juga dengan model bisnis yang ketinggalan zaman. Pendekatan mereka yang tampak hanya bertumpu pada utang dan penghentian program pensiun menunjukkan langkah darurat yang kurang berkelanjutan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan."

Prediksi Kami

Jika Kodak tidak berhasil mengatasi masalah utangnya dan mengumpulkan dana yang cukup, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami penutupan operasional atau bahkan kebangkrutan kedua dalam waktu dekat.