Tragedi Kodak: Takut Inovasi Digital Sebabkan Kebangkrutan Ikon Fotografi
Courtesy of CNBCIndonesia

Tragedi Kodak: Takut Inovasi Digital Sebabkan Kebangkrutan Ikon Fotografi

Menjelaskan bagaimana ketakutan terhadap perubahan teknologi menyebabkan kejatuhan Kodak, serta pentingnya inovasi dan adaptasi dalam bisnis agar tetap relevan di era modern.

17 Okt 2025, 08.40 WIB
303 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Inovasi adalah kunci untuk bertahan dalam bisnis, terutama di era teknologi yang cepat berubah.
  • Ketakutan akan perubahan dapat menghancurkan perusahaan besar yang pernah sukses.
  • Sejarah Kodak menunjukkan pentingnya untuk selalu terbuka terhadap teknologi baru dan perubahan pasar.
Jakarta, Indonesia - Dulu, kamera sangat besar dan sulit digunakan, membutuhkan banyak perlengkapan dan bahan kimia. George Eastman yang hobi fotografi merasa cara itu sangat mahal dan merepotkan, sehingga ia mencoba menciptakan teknologi baru yang lebih praktis untuk mengambil gambar. Setelah tiga tahun dan ratusan percobaan gagal, ia berhasil membuat pelat kering yang lebih mudah digunakan.
Dengan pelat kering tersebut, George Eastman mendirikan perusahaan Eastman Dry Plate Company pada 1881. Tujuh tahun kemudian, bersama William Hall Walker, mereka menciptakan kamera analog modern bernama Kodak yang membuat fotografi menjadi lebih mudah dan dapat diakses oleh siapa saja, profesional maupun amatir.
Kodak menjadi nama besar dalam dunia fotografi dan juga membawa inovasi warna-warni dalam gambar. Namun, pada tahun 1970-an, seorang insinyur Kodak bernama Steve Sasson menciptakan kamera digital pertama, teknologi yang sebenarnya bisa membawa Kodak lebih jauh.
Sayangnya, para pemimpin Kodak menolak mengembangkan kamera digital karena takut mengancam bisnis kamera analog mereka sendiri. Mereka menganggap kamera digital belum sempurna dan tidak akan menggantikan kamera konvensional, sehingga inovasi tersebut tidak jadi dikembangkan secara serius.
Akhirnya, dunia fotografi beralih ke kamera digital yang dikembangkan perusahaan lain. Kodak gagal beradaptasi dan kehilangan pangsa pasar, kondisi keuangan mereka memburuk, dan pada tahun 2013 Kodak resmi bangkrut sebagai akibat tidak mau menerima perubahan teknologi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251017075558-37-676649/kisah-kodak-bangkrut-gara-gara-bos-tak-mau-dengar-saran-karyawan

Analisis Ahli

Clayton Christensen
"Kodak adalah contoh klasik dari kegagalan disruptive innovation di mana perusahaan besar gagal beradaptasi dengan teknologi baru yang mengancam bisnis inti mereka."
Steve Sasson
"Penolakan manajemen Kodak terhadap inovasi kamera digital adalah salah satu keputusan terburuk yang mempercepat kemunduran perusahaan."

Analisis Kami

"Kodak adalah contoh klasik dari perusahaan besar yang gagal memahami pentingnya transformasi digital dalam bisnisnya sendiri. Ini menjadi pelajaran penting bahwa inovasi bukan hanya soal menciptakan produk baru, tapi juga berani menghadapi risiko mengubah model bisnis yang sudah mapan."

Prediksi Kami

Perusahaan-perusahaan di sektor teknologi dan industri kreatif harus selalu terbuka terhadap inovasi, karena ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi dapat menyebabkan keruntuhan bisnis yang dulu mendominasi pasar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi penyebab utama kebangkrutan Kodak?
A
Penyebab utama kebangkrutan Kodak adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan inovasi baru.
Q
Siapa yang menemukan kamera digital di Kodak?
A
Kamera digital di Kodak ditemukan oleh Steve Sasson.
Q
Apa yang dilakukan George Eastman untuk menyederhanakan fotografi?
A
George Eastman menciptakan plat kering dan kamera yang lebih praktis, sehingga fotografi menjadi lebih terjangkau.
Q
Mengapa manajemen Kodak menolak inovasi kamera digital?
A
Manajemen Kodak menolak inovasi kamera digital karena takut akan mengancam eksistensi produk analog mereka.
Q
Apa dampak dari penemuan kamera digital terhadap industri fotografi?
A
Penemuan kamera digital mengubah seluruh industri fotografi dan membuat kamera analog semakin tidak relevan.