Protein Pembentuk Pori Jadi Penyebab Batuk dan Bersin Akibat Alergi
Courtesy of NatureMagazine

Protein Pembentuk Pori Jadi Penyebab Batuk dan Bersin Akibat Alergi

Menjelaskan bahwa protein pembentuk pori pada alergen dapat memicu respons imun sehingga menyebabkan gejala alergi, serta membuka peluang baru untuk strategi pengobatan alergi dengan menargetkan protein tersebut.

31 Jul 2025, 07.00 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini mengungkapkan bahwa protein pembentuk pori dapat memicu reaksi alergi.
  • Target pengobatan alergi dapat bergeser dari alergen langsung ke protein yang menciptakan lubang pada sel.
  • Respon imun dapat diinduksi oleh kombinasi protein pembentuk pori, bukan hanya oleh alergen tunggal.
Beijing, Tiongkok - Gejala seperti bersin, mata gatal, dan batuk yang muncul saat alergi ternyata disebabkan oleh protein khusus yang dapat membuat lubang di sel saluran napas. Lubang ini memungkinkan ion masuk ke dalam sel, memicu tanda bahaya ke sistem kekebalan tubuh.
Penelitian terbaru oleh tim dari Beijing menemukan dua protein bernama Aeg-S dan Aeg-L pada jamur Alternaria alternata yang bertugas membuat lubang-lubang ini. Jamur ini diketahui menyebabkan alergi pada sekitar 5% orang di dunia.
Ketika kedua protein itu diberikan bersamaan ke sel paru-paru dan juga pada tikus secara intranasal, mereka memicu reaksi yang serupa dengan alergi yang disebabkan oleh jamur asli, termasuk peningkatan antibodi IgE yang terkait alergi.
Menariknya, pemberian protein satu per satu tidak menimbulkan reaksi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua protein tersebut bekerja bersama-sama untuk memicu reaksi alergi.
Penemuan ini membuka kemungkinan strategi pengobatan baru, yaitu dengan fokus menargetkan protein pembentuk pori daripada hanya menargetkan alergen atau respons imun di tahap akhir.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02432-x

Analisis Ahli

Feargal Ryan
"Penemuan ini menantang paradigma lama tentang pemicu alergi dan sangat revolusioner dalam mengarah pada penanganan klinis yang lebih efektif."
Mo Xu
"Kerusakan membran oleh protein pore-forming mungkin merupakan sinyal utama tubuh untuk mengenali bahan asing sebagai alergen, yang sangat penting untuk pengembangan terapi baru."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat penting karena memberi sudut pandang baru tentang mekanisme alergi yang sebelumnya sulit dijelaskan. Menarget protein pembentuk lubang membuka jalur inovatif yang lebih efisien untuk terapi alergi dan mengurangi ketergantungan pada obat kadang tidak efektif yang hanya meredakan gejala."

Prediksi Kami

Di masa depan, terapi alergi bisa dikembangkan untuk menonaktifkan protein pembentuk lubang ini sehingga mencegah reaksi alergi sebelum sistem imun terpicu, meningkatkan efektivitas pengobatan alergi.