Courtesy of CNBCIndonesia

Pesut Mahakam Terancam Punah Karena Aktivitas Manusia di Sungai Mahakam

Menginformasikan kondisi kritis dan ancaman yang dihadapi pesut Mahakam agar masyarakat dan pihak terkait dapat mengambil tindakan konservasi untuk melindungi spesies tersebut dari kepunahan.

18 Jul 2025, 10.56 WIB

54 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pesut Mahakam berada dalam status kritis dan terancam punah.
Tingginya angka kematian pesut disebabkan oleh aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Konservasi dan perlindungan habitat pesut Mahakam sangat penting untuk mencegah kepunahan spesies ini.

Sungai Mahakam, Indonesia - Pesut Mahakam adalah lumba-lumba air tawar yang hanya ditemukan di Sungai Mahakam, Indonesia. Sayangnya, keberadaannya kini semakin terancam karena populasinya yang makin menurun.

Data dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Spesies (RASI) menunjukkan bahwa kelahiran pesut Mahakam sangat rendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan hanya 6 bayi lahir antara 2020 hingga 2021.

Tingkat kematian pesut juga cukup tinggi, terutama disebabkan oleh penggunaan jaring insang oleh nelayan lokal yang sangat berbahaya bagi pesut. Selain itu ada pula kematian akibat tertabrak kapal dan pencemaran lingkungan.

Karena alasan tersebut, IUCN mengklasifikasikan pesut Mahakam dalam status Critically Endangered atau sangat terancam punah. Habitatnya semakin tertekan akibat aktivitas manusia seperti perkapalan dan konversi lahan gambut.

Untuk melindungi pesut Mahakam dari kepunahan, diperlukan tindakan konservasi serius dan kesadaran masyarakat sekitar agar tidak merusak habitat serta menghindari praktik penangkapan ikan yang membahayakan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250718104104-37-650180/nasib-mamalia-unik-kebanggaan-warga-ri-sudah-di-ujung-tanduk

Analisis Ahli

Ahmad Ridwan (Konsultan Konservasi Satwa Liar)

"Kematian pesut Mahakam yang didominasi oleh jaring insang menunjukkan perlunya edukasi dan reformasi dalam metode penangkapan ikan di wilayah tersebut agar lebih ramah lingkungan."

Dewi Kartika (Ahli Ekologi Sungai)

"Konversi lahan gambut dan polusi yang terus meningkat menyebabkan habitat pesut semakin menyempit, memicu penurunan populasi yang sangat berbahaya."

Analisis Kami

"Populasi pesut Mahakam sangat rentan karena kombinasi rendahnya angka kelahiran dan tingginya kematian akibat aktivitas manusia yang tidak terkendali. Perlindungan habitat dan pengaturan alat tangkap sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini sebelum terlambat."

Prediksi Kami

Jika tidak ada tindakan konservasi yang serius dan pengendalian aktivitas merusak lingkungan, populasi pesut Mahakam akan terus menurun hingga akhirnya punah dalam waktu dekat.