US Space Force Beri Kontrak 2,8 Miliar ke Boeing untuk Satelit Pertahanan Canggih
Courtesy of InterestingEngineering

US Space Force Beri Kontrak 2,8 Miliar ke Boeing untuk Satelit Pertahanan Canggih

Membangun dan mengoperasikan satelit komunikasi strategis yang lebih canggih dan aman untuk mendukung misi perlindungan nuklir dan komunikasi militer secara global.

04 Jul 2025, 20.52 WIB
174 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Boeing memenangkan kontrak besar untuk membangun satelit pertahanan untuk Space Force.
  • Satelit baru akan menggantikan sistem komunikasi yang ada dengan teknologi yang lebih canggih.
  • Space Force berusaha mencapai cakupan global dengan program Evolved Strategic Satellite Communications.
Amerika Serikat - US Space Force mengumumkan penunjukan Boeing untuk membangun dua satelit pertahanan penting dengan nilai kontrak mencapai 2,8 miliar dolar AS. Satelit ini dirancang untuk mendukung komunikasi strategis yang aman pada misi-misi penting, khususnya untuk pengendalian dan komunikasi nuklir yang sangat rahasia.
Satelit baru Boeing akan menggantikan sistem lama milik Advanced Extremely High Frequency (EHF) dan akan ditempatkan di orbit geostasioner untuk menjamin cakupan komunikasi secara berkelanjutan di seluruh dunia. Dengan teknologi terbaru, satelit ini memiliki kemampuan keamanan siber yang lebih baik dan ketahanan yang kuat terhadap kondisi luar angkasa.
US Space Force memilih kontrak ini setelah mempertimbangkan opsi dari Boeing dan Northrop Grumman, sebuah langkah penting untuk memperbarui sistem komunikasi strategis militer AS yang menghadapi ancaman di ruang angkasa yang semakin kompleks.
Selain kontrak utama, Space Force juga memiliki opsi membeli dua satelit tambahan dalam program Evolved Strategic Satellite Communications (ESS) senilai total 12 miliar dolar AS, yang mencakup peningkatan kemampuan di wilayah seperti Arktik.
Meski Boeing dikenal berpengalaman dalam pengembangan satelit, perusahaan ini juga mendapat kritik karena masalah pada program antariksa lain seperti Starliner, yang mengalami penundaan dan masalah teknis hingga menuntut SpaceX turun tangan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/space/us-taps-boeing-for-nuclear-command-satellites

Analisis Ahli

Kay Sears
"Sistem inovatif Boeing dirancang untuk memberikan komunikasi yang dapat dijamin sekaligus melindungi dari ancaman luar angkasa yang terus berkembang."

Analisis Kami

"Penunjukan Boeing dalam program strategis ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap kemampuan mereka dalam teknologi komunikasi satelit meskipun reputasi mereka tengah dipertanyakan. Ini juga menggarisbawahi pentingnya satelit yang tahan terhadap ancaman siber dan fisik sebagai kunci utama keamanan nasional masa depan."

Prediksi Kami

Kontrak ini akan mendorong pengembangan sistem komunikasi satelit militer yang lebih canggih dan meningkatkan keamanan nasional AS, namun tantangan teknis dan pengawasan tetap diperlukan untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian hingga 2033.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diumumkan oleh US Space Force?
A
US Space Force mengumumkan bahwa mereka telah memberikan kontrak senilai $2,8 miliar kepada Boeing untuk membangun dua satelit pertahanan.
Q
Apa tujuan dari satelit yang dibangun oleh Boeing?
A
Satelit tersebut bertujuan untuk mendukung kemampuan operasional awal bagi pejuang strategis dan memastikan keberlangsungan misi komunikasi komando nuklir.
Q
Siapa yang bersaing untuk kontrak pembangunan satelit ini?
A
Boeing dan Northrop Grumman bersaing untuk kontrak pembangunan satelit ini.
Q
Apa yang akan menggantikan sistem NC3 yang ada saat ini?
A
Sistem NC3 yang ada saat ini akan digantikan oleh program Evolved Strategic Satellite Communications (ESS).
Q
Apa masalah yang dihadapi oleh program Starliner milik Boeing?
A
Program Starliner menghadapi penundaan dan masalah teknis, yang mengakibatkan SpaceX harus membantu dalam misi pengembalian astronot.