Jepang Hadapi Tantangan Listrik Akibat Meningkatnya Penggunaan AI dan DeepSeek
Courtesy of Reuters

Jepang Hadapi Tantangan Listrik Akibat Meningkatnya Penggunaan AI dan DeepSeek

03 Feb 2025, 09.33 WIB
33 dibaca
Share
Kementerian Industri Jepang menyadari bahwa perluasan pusat data dapat meningkatkan permintaan listrik, tetapi sulit untuk memprediksi bagaimana permintaan ini akan berubah dengan munculnya teknologi baru seperti DeepSeek. Dalam rencana energi dasar yang dirilis pemerintah pada akhir Desember, diperkirakan bahwa produksi listrik akan meningkat antara 10-20% pada tahun 2040, terutama karena penggunaan teknologi AI yang lebih tinggi. Namun, ada pendapat yang berbeda di kalangan analis mengenai apakah permintaan listrik akan menurun atau meningkat akibat teknologi yang lebih terjangkau.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) menjelaskan bahwa permintaan energi terkait AI melibatkan banyak faktor kompleks, termasuk peningkatan penggunaan AI yang dapat mengurangi biaya dan pengembangan teknologi hemat energi. Mereka menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri Jepang akan bergantung pada kemampuan untuk mendapatkan sumber daya listrik yang cukup dan ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan tersebut.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/difficult-yet-predict-deepseeks-potential-impact-power-demand-japans-meti-says-2025-02-03/

Analisis Ahli

Andreas Kaplan (profesor pemasaran dan teknologi digital)
"Inovasi seperti DeepSeek tidak hanya penting untuk efisiensi energi tapi juga untuk mendorong adopsi lebih luas teknologi AI dalam industri dan pemerintahan."
Dr. Hiroshi Tanaka (ahli energi terbarukan Jepang)
"Prediksi METI realistis, namun harus diiringi dengan investasi besar dalam energi bersih agar pertumbuhan AI tidak malah memperburuk jejak karbon."

Analisis Kami

"Teknologi AI memang menambah beban konsumsi listrik secara signifikan, tapi penemuan baru yang fokus pada efisiensi energi seperti DeepSeek bisa menjadi game changer jika berhasil diadopsi secara luas. Namun, tanpa kebijakan energi yang tepat dan pengembangan sumber energi terbarukan, peningkatan permintaan listrik ini bisa menjadi masalah besar bagi upaya dekarbonisasi di masa depan."

Prediksi Kami

Permintaan listrik global terutama di Jepang akan terus meningkat seiring dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi AI, namun ada peluang pengurangan konsumsi energi melalui inovasi teknologi hemat energi seperti yang diusung oleh DeepSeek.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan DeepSeek?
A
DeepSeek adalah startup asal Tiongkok yang mengembangkan teknologi AI yang mungkin lebih efisien dalam penggunaan daya.
Q
Bagaimana dampak teknologi AI terhadap permintaan listrik di Jepang?
A
Teknologi AI dapat meningkatkan permintaan listrik, tetapi juga dapat mengurangi konsumsi energi jika teknologi yang lebih efisien diterapkan.
Q
Apa yang dinyatakan oleh METI mengenai permintaan energi?
A
METI menyatakan bahwa permintaan energi terkait AI melibatkan faktor-faktor kompleks dan sulit untuk diprediksi.
Q
Mengapa sulit untuk memprediksi dampak teknologi baru terhadap permintaan energi?
A
Sulit untuk memprediksi dampak teknologi baru karena banyak faktor yang mempengaruhi permintaan energi, termasuk pertumbuhan ekonomi dan sumber daya energi yang tersedia.
Q
Apa yang diharapkan dari rencana energi dasar Jepang hingga tahun 2040?
A
Rencana energi dasar Jepang memproyeksikan peningkatan produksi listrik antara 10-20% hingga tahun 2040, dengan fokus pada penggunaan AI yang lebih tinggi.