Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Lanskap Industri Gaming yang Berkembang: Menyeimbangkan Nostalgia, Inovasi Web3, dan Pertumbuhan Esports

Share

Cerita ini mengulas evolusi industri game yang semakin kompetitif dengan banjir rilis dan inovasi. Dari game klasik yang mengusung nilai nostalgia, penerapan teknologi Web3 yang mengubah dinamika RPG, hingga peran esports sebagai pendorong pertumbuhan, industri game menunjukkan perubahan strategis yang memengaruhi cara konsumen menikmati hiburan dan cara perusahaan mengembangkan produk.

06 Des 2025, 19.30 WIB

5 Game Terbaik 2025 yang Bikin Kamu Jatuh Cinta Kembali dengan Gaming

5 Game Terbaik 2025 yang Bikin Kamu Jatuh Cinta Kembali dengan Gaming
Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh dengan berbagai rilis game luar biasa yang memberikan pengalaman berbeda dari biasanya. Berbagai genre dan gaya bermain hadir, mulai dari RPG, puzzle, hingga multiplayer ekstraksi shooter, membuat tahun ini menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah video game. Meski dunia sedang diwarnai oleh banyak ketegangan sosial dan politik, game tetap jadi ruang hiburan yang menyenangkan bagi banyak orang. Game Dispatch membawa cerita superhero dengan cara sangat menarik melalui animasi dan interaksi pemain dalam memilih jalannya cerita. Dengan kualitas produksi yang tinggi dan suara para aktor ternama, game ini menawarkan pengalaman seperti menonton serial TV tapi dengan integrasi gameplay yang seru dan menantang. Harga yang ramah di kantong juga menjadi nilai tambah yang membuat game ini terasa sangat istimewa. Blue Prince hadir sebagai game puzzle dan roguelite yang mencampurkan misteri dan eksplorasi di dalam mansion yang terus berubah. Game ini menuntut kecerdasan dan ketelitian pemain dalam mencari ruang-ruang tersembunyi dan memecahkan teka-teki yang rumit. Atmosfer game yang melankolis dan penuh keajaiban menjadi daya tarik utama yang jarang ditemukan pada game puzzle lain. Clair Obscur: Expedition 33, walaupun berasal dari studio Prancis yang jarang dikenal sebagai pembuat JRPG, berhasil memukau dengan setting Belle Époque dan cerita yang emosional serta penuh teka-teki. Sistem pertempurannya yang menggabungkan waktu tepat dengan strategi turn-based memberikan sensasi baru dalam genre JRPG. Game ini juga menjadi sukses besar di layanan Xbox Game Pass, menambah aksesibilitasnya kepada banyak pemain. Split Fiction dan Arc Raiders menampilkan pengalaman kooperatif dan multiplayer yang berbeda dari kebanyakan game lain. Split Fiction mengusung cerita hangat dan penuh kreativitas yang hanya bisa dinikmati bersama teman, sedangkan Arc Raiders menawarkan ketegangan ekstraksi shooter yang menguji strategi dan kelincahan pemain di dunia yang penuh bahaya. Keduanya menunjukkan bahwa inovasi dan kualitas game multiplayer masih sangat kuat di tahun 2025.
06 Des 2025, 13.05 WIB

Kenapa Rilis Romeo is a Dead Man di Februari Bisa Terlupakan dan Solusinya

Kenapa Rilis Romeo is a Dead Man di Februari Bisa Terlupakan dan Solusinya
Grasshopper Manufacture, pengembang yang terkenal lewat seri No More Heroes, telah mengumumkan game terbarunya berjudul Romeo is a Dead Man. Game ini dijadwalkan rilis pada tanggal 11 Februari 2026 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X|S. Namun, tanggal rilis ini bertabrakan dengan banyak game besar dari Jepang yang juga akan keluar di awal Februari, seperti Dragon Quest VII, Nioh 3, dan Yakuza Kiwami 3. Hal ini berpotensi membuat Romeo is a Dead Man terlupakan karena persaingan yang sangat ketat. Dari sisi pengulas game, ini menjadi tantangan besar karena mereka harus membagi waktu untuk mengulas banyak game besar sekaligus, sementara para gamer pun biasanya terbatas dalam membeli banyak game secara bersamaan, apalagi dengan harga sekitar 50 dolar. Idealnya, rilis game ini dipindahkan ke bulan Maret karena persaingan lebih sedikit di sana. Di Maret, hanya ada beberapa game besar seperti Monster Hunter Stories 3 dan remake Fatal Frame II yang rilis di tengah bulan, sehingga Romeo is a Dead Man memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan perhatian media dan gamer. The Game Awards 2025 dijadwalkan berlangsung minggu depan, dan ada kemungkinan pengumuman tanggal rilis baru atau penyesuaian jadwal game akan diumumkan saat acara tersebut. Penggemar berharap agar rilis Romeo is a Dead Man bisa dipindahkan untuk mendukung kesuksesan game ini.
06 Des 2025, 07.51 WIB

Gumball Hadirkan RPG Baru untuk Game Boy Color dan PC Februari 2026

Gumball Hadirkan RPG Baru untuk Game Boy Color dan PC Februari 2026
Gaming handheld retro kini kembali populer, dan salah satu bukti terbaru adalah peluncuran game Gumball in Trick-or-Treat Land yang akan hadir sebagai RPG baru untuk Game Boy Color. Game ini dikembangkan oleh Exquisite Laundry Pet dan diterbitkan oleh Mega Cat Studios, yang juga merilis versi digitalnya di Steam. Game ini membawa nuansa RPG seperti tahun 1990-an, lengkap dengan warna khas Game Boy Color dan alur cerita bertema Halloween yang ringan dan menghibur. Game ini tidak hanya sekadar gaya nostalgia, tetapi juga menyertakan elemen modern yang terinspirasi oleh game populer seperti Undertale. Pemain akan menjelajahi Trick-or-Treat Land bersama karakter utama, Gumball, menghadapi pertarungan berbasis giliran dengan sistem manajemen sumber daya, memecahkan teka-teki, dan menggunakan kemampuan magis dalam suasana yang penuh humor dan ramah keluarga. Menariknya, Gumball in Trick-or-Treat Land bukan hanya tersedia secara fisik di cartridge Game Boy Color, tetapi juga dapat dimainkan di berbagai perangkat Game Boy Advance termasuk handheld modded. Demo game ini juga sudah bisa dicoba di Steam dengan durasi sekitar dua jam. Rilis ini dinilai sangat tepat mengingat tren game retro yang terus meningkat dan minat kolektor game fisik yang makin besar. Gumball in Trick-or-Treat Land berpotensi menarik perhatian penggemar lama dan generasi baru, mendorong geliat ekosistem game handheld klasik.
06 Des 2025, 07.49 WIB

Kapan Film Five Nights at Freddy’s 2 Bisa Ditonton di Rumah Setelah Bioskop?

Kapan Film Five Nights at Freddy’s 2 Bisa Ditonton di Rumah Setelah Bioskop?
Film horor thriller Five Nights at Freddy’s 2 baru saja dirilis di bioskop pada hari Jumat secara nasional. Film ini mendapat rating PG-13 dan diadaptasi dari video game populer. Ceritanya melanjutkan kisah horor di Freddy Fazbear’s Pizza bersama karakter Mike, Vanessa, dan Abby. Film ini disutradarai oleh Emma Tammi dan dibintangi oleh aktor seperti Josh Hutcherson, Elizabeth Lail, serta suara dari beberapa aktor ternama. Cerita mengeksplorasi kejadian menyeramkan yang membuka rahasia lama di balik Freddy’s Pizza. Setelah penayangan bioskop, film ini akan tersedia pertama kali dalam layanan premium video on demand (PVOD). Biasanya, rilis digital seperti ini terjadi 18 hari hingga satu bulan setelah film tayang di bioskop, sesuai pola rilis Universal Pictures dan Focus Features sebelumnya. Platform tempat PVOD tersedia biasanya meliputi Apple TV, Prime Video, Fandango, dan YouTube Movies, dengan harga sewa sekitar 14,99 hingga 24,99 dolar AS selama 48 jam. Ini adalah cara awal bagi penonton untuk menikmati film tanpa harus ke bioskop. Setelah periode PVOD, film akan tersedia di layanan streaming Peacock yang dimiliki NBC Universal sekitar tujuh minggu hingga tiga bulan setelah rilis di bioskop. Perkiraan waktu rilis Peacock untuk film ini adalah antara akhir Januari hingga awal Maret 2026.
06 Des 2025, 04.40 WIB

Membangun Dunia RPG Digital Abadi dengan Sentuhan Web3 Tanpa Drama Crypto

Membangun Dunia RPG Digital Abadi dengan Sentuhan Web3 Tanpa Drama Crypto
Dulu, pengalaman bermain Dungeons & Dragons bersama teman-teman memberikan kenangan akan petualangan dan kreativitas tanpa batas. Kini, teknologi digital mengubah cara kita bermain RPG, dari meja kayu ke layar komputer. Munculnya Web3 dan blockchain membawa potensi baru yang tidak hanya soal grafik dan misi, melainkan soal memberikan pemain kendali penuh atas karakter dan dunia mereka. Meski banyak yang skeptis terhadap istilah Web3 karena sering dikaitkan dengan spekulasi dan NFT, ada perubahan positif di industri game yang memanfaatkan blockchain sebagai sarana bercerita. Funtico Inc., melalui game EV2, memperlihatkan cara menggunakan teknologi ini tanpa membuat pemain repot dengan crypto atau token, menjadikan pengalaman bermain lebih natural dan seru. Evolusi ini berarti kemajuan RPG digital bukan hanya ditentukan oleh perusahaan dan server yang bisa ditutup kapan saja. Dengan kepemilikan digital asli, progres, item, dan kreasi pemain bisa bertahan lebih lama dan berkelanjutan, membentuk dunia yang nyata dan dihuni bersama tanpa batas platform. Di EV2, teknologi blockchain digunakan sebagai fondasi untuk dunia yang hidup, di mana setiap pemain bisa ambil bagian dalam membangun cerita dan ekonomi permainan. Pendekatan ini tidak mementingkan jual beli token, melainkan lebih mengedepankan partisipasi dan kontribusi kreatif yang terasa alami dan bermakna. Jika konsep ini berhasil, Web3 akan membuka era baru RPG digital yang menggabungkan kebebasan berkreasi ala game meja dengan teknologi mutakhir. Pemain bisa bukan hanya ikut, tetapi juga jadi penulis aturan dan pembangun dunia, membawa pengalaman bermain ke tingkat yang lebih personal dan tahan lama.
05 Des 2025, 22.20 WIB

Netflix Akuisisi Warner Bros Games: Apa Artinya untuk Masa Depan Game AAA?

Netflix baru saja membeli Warner Bros. Studios dengan harga fantastis 82,7 miliar dolar, termasuk divisi game yang bernama WB Games. Ini menjadi langkah besar Netflix untuk memasuki industri game AAA yang memiliki proyek-proyek besar dan terkenal, seperti Hogwarts Legacy dan seri DC. Selama ini, Netflix memang sudah mulai membuat game, tapi lebih ke arah game casual yang bisa dimainkan di perangkat mobile. Dengan akuisisi ini, mereka sekarang mendapat akses ke studio dan IP kelas dunia dari Warner Bros., yang dikenal dengan game-game berkualitas tinggi dan sangat dinanti. Beberapa game yang sekarang menjadi fokus adalah sekuel Hogwarts Legacy, proyek baru yang diduga dari pengembang Arkham setelah kegagalan Suicide Squad, dan game live-service dari dunia DC yang masih misterius. Ada juga kemungkinan untuk judul-judul berjaya seperti Mortal Kombat mendapatkan kelanjutan. Namun ada kekhawatiran dari kalangan pengamat bahwa Netflix mungkin tidak akan mampu mengelola game-game besar ini dengan baik, karena biaya produksi dan risiko besar yang ada. Bisa saja ada proyek yang dibatalkan atau pengurangan staf yang berdampak negatif kepada inovasi dan kualitas game. Meski demikian, ada juga peluang unik jika Netflix bisa menggabungkan kekuatan Hollywood dan game, membuat konten dan game saling mendukung serta memperluas pengalaman hiburan penggunanya. Ke depannya, kita harus melihat bagaimana Netflix mengatur strategi dan eksekusi game-game ini.
05 Des 2025, 21.55 WIB

Kenapa Film Five Nights at Freddy’s 2 Dicintai Fans Tapi Dibenci Kritikus?

Film Five Nights at Freddy’s 2 adalah sekuel dari adaptasi video game yang sangat populer di kalangan penggemar muda, namun tetap berhadapan dengan kritik negatif yang tajam. Meskipun mendapat rating hanya 12% dari kritikus, film ini mendapat skor penonton yang sangat tinggi sebesar 89%, menunjukkan kesenjangan besar antara dua kelompok penilai. Fenomena ini tidak unik, karena film pertama Five Nights at Freddy’s juga mengalami perbedaan nilai yang serupa, dengan skor kritikus yang rendah dan skor penonton yang tinggi. Namun, ini bukan yang terendah di antara film adaptasi video game lainnya; misalnya Borderlands 2024 pernah mendapat 0% pada awalnya. Film adaptasi yang gagal seperti Alone in the Dark dan Street Fighter di tahun 2005-2015 menunjukkan bahwa bukan hal langka sebuah adaptasi video game mendapat kritik buruk, tapi penggemar yang kuat bisa menjadi faktor penentu keberhasilan finansial film tersebut. Kesuksesan film pertama Five Nights at Freddy’s secara finansial sangat mencengangkan, dengan pendapatan mencapai 297 juta dolar AS dari budget hanya 20 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa ulasan negatif kritikus tidak terlalu memengaruhi kehadiran penonton yang sudah menjadi penggemar setia. Meskipun sekuel ini kemungkinan tidak akan mengalahkan keberhasilan finansial film pertama, karena kurangnya unsur kebaruan dan persaingan dari film lain seperti Zootopia 2, para penggemar tetap antusias dan film ini diprediksi akan menghasilkan keuntungan besar melewati biaya produksinya.
05 Des 2025, 17.54 WIB

Team Vitality 2026: Dominasi Esports dan Strategi Bisnis Masa Depan

Team Vitality adalah organisasi esports yang berbasis di Paris dengan performa luar biasa sepanjang tahun 2025, terutama di game Counter-Strike, yang meraih sejumlah trofi dan rekor kemenangan berturut-turut. Selain itu, mereka juga sukses di berbagai judul seperti Mobile Legends, Valorant, dan StarCraft II. Kesuksesan ini membuka peluang baru dan pertumbuhan lebih lanjut untuk tahun 2026. Organisasi ini memperluas jangkauan ke pasar internasional dengan mengakuisisi tim dari Asia Tenggara dan bekerjasama dengan klub sepakbola besar Paris Saint-Germain. Strategi ini memperkuat posisi mereka di pasar global dengan perhatian khusus pada Amerika Utara dan Tiongkok sebagai sumber pertumbuhan utama. Vitality membangun model bisnis yang mandiri melalui agency pemasaran internal bernama RushBee, yang bertanggung jawab atas kampanye, konten, dan pelayanan B2B. Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada hasil pertandingan dan sponsor, serta lebih fokus pada audiens muda di platform sosial. Fokus vital lain yang menjadi perhatian adalah kesejahteraan pemain. Vitality menyediakan fasilitas dan program yang mendukung kesehatan fisik dan mental, termasuk pelatih berpengalaman dan alat AI untuk keamanan secara online. Hal ini bertujuan agar para pemain tetap dalam performa terbaik dan mengurangi risiko kelelahan. Meski ada penurunan hadiah di beberapa turnamen dan pengurangan tim tingkat menengah, Vitality melihat fase ini sebagai langkah konsolidasi dalam industri esports. Mereka optimis bahwa dengan strategi yang tepat, industri akan terus berkembang secara global dan menciptakan lebih banyak peluang, terutama bagi tim yang berorientasi profesional dan inklusif.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Browser dan Sistem Operasi Berbasis AI: Merevolusi Pengalaman Digital

  • Kreativitas Kolaboratif: Alat AI Mengubah Dunia Pengeditan Konten

  • Perlombaan Infrastruktur AI Global: Investasi, Kebijakan, dan Tantangan Keamanan

  • Platform Integrasi AI Terpadu dan Kebangkitan Agentic AI

  • Pengaruh Regulasi Lintas Negara: Australia Terapkan Aturan Medsos ala Indonesia