
Courtesy of TechCrunch
Thea Energy Ciptakan Reaktor Fusi dengan Magnet Mini dan Kontrol AI
Artikel ini bertujuan memperkenalkan desain unik reaktor fusi dari Thea Energy yang menggunakan banyak magnet kecil yang dikontrol secara individual untuk menciptakan medan magnet seperti stellarator. Pendekatan ini diharapkan menurunkan biaya pembangunan dan memungkinkan toleransi kesalahan lebih besar, sehingga mempercepat realisasi pembangkit listrik fusi.
15 Des 2025, 19.30 WIB
281 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Thea Energy mengembangkan reaktor fusi dengan pendekatan baru menggunakan magnet superkonduktor.
- Desain Helios berpotensi menghasilkan energi bersih dengan efisiensi tinggi.
- Perangkat lunak kontrol yang canggih dapat menyesuaikan ketidaksempurnaan dalam sistem magnet.
Energi fusi adalah sumber energi masa depan yang menjanjikan daya besar dan bersih, namun pembangunan reaktornya sangat mahal dan rumit. Thea Energy hadir dengan konsep baru mengatasi masalah tersebut dengan desain magnet kecil yang bisa dikontrol secara mandiri lewat software khusus.
Berbeda dengan reaktor stellarator tradisional yang menggunakan magnet besar dan sulit dibuat, Thea Energy menggunakan kombinasi magnet besar dan ratusan magnet kecil untuk menciptakan medan magnet yang mirip stellarator. Ini memungkinkan toleransi kesalahan lebih besar dan proses produksi lebih cepat.
Thea berhasil menguji sistem kontrol magnetnya, termasuk menggunakan kecerdasan buatan yang mampu menyesuaikan kesalahan pemasangan magnet tanpa intervensi manusia. Ini memberikan keunggulan utama dalam efisiensi dan biaya.
Reaktor dirancang dengan harapan menghasilkan 1,1 gigawatt panas dan 390 megawatt listrik dengan kapasitas faktor 88%—yang berarti bisa beroperasi sangat efektif sepanjang tahun. Namun, sampai saat ini desain masih dalam tahap konseptual.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/12/15/thea-energy-previews-helios-its-pixel-inspired-fusion-power-plant/
[1] https://techcrunch.com/2025/12/15/thea-energy-previews-helios-its-pixel-inspired-fusion-power-plant/
Analisis Ahli
Brian Cox
"Pendekatan Thea Energy sangat menjanjikan karena menggabungkan keunggulan magnetik stellarator dengan teknologi kontrol modern, yang bisa membuka jalan baru dalam fisika plasma dan reaktor fusi."
Steven Cowley
"Jika kontrol AI dapat mengatasi ketidaksempurnaan fabrikasi, ini bisa menjadi terobosan besar bagi komersialisasi energi fusi dengan mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan."
Analisis Kami
"Pendekatan modular dengan magnet kecil yang dikontrol software memberi solusi inovatif untuk masalah presisi tinggi dan biaya produksi di fusi. Namun, tantangan implementasi dan skalabilitas sistem kontrol dan integrasi magnet ini masih harus diujicoba secara menyeluruh untuk memastikan kehandalan jangka panjang reaktor."
Prediksi Kami
Jika Thea Energy berhasil mengembangkan dan mengoperasikan prototipe Eos, teknologi ini berpotensi menurunkan biaya pembangunan pembangkit fusi dan mempercepat komersialisasi energi fusi bersih di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Thea Energy?A
Thea Energy adalah startup yang berfokus pada pengembangan solusi energi fusi dengan desain reaktor yang inovatif.Q
Bagaimana cara kerja reaktor Helios?A
Reaktor Helios dirancang untuk menghasilkan 1,1 gigawatt panas dengan menggunakan kombinasi magnet besar dan kecil untuk menjaga plasma.Q
Apa perbedaan antara desain reaktor Thea Energy dan reaktor stellarator tradisional?A
Desain reaktor Thea Energy menggunakan magnet superkonduktor yang identik, memungkinkan untuk penyesuaian bentuk plasma tanpa memerlukan presisi tinggi.Q
Kapan Thea Energy merencanakan untuk membangun Eos?A
Thea Energy merencanakan untuk membangun Eos pada tahun 2026 dan mengharapkan dapat mengoperasikannya sekitar tahun 2030.Q
Apa tujuan dari pengembangan perangkat lunak kontrol dalam reaktor?A
Pengembangan perangkat lunak kontrol bertujuan untuk mengatasi ketidaksempurnaan dalam pemasangan dan pembuatan magnet, sehingga reaktor tetap berfungsi efektif.




