Menghadapi Tantangan Kepercayaan dan Keamanan AI di Tahun 2026
Courtesy of Forbes

Menghadapi Tantangan Kepercayaan dan Keamanan AI di Tahun 2026

Menginformasikan organisasi tentang tren dan tantangan utama di bidang kepercayaan, adopsi AI, ancaman deepfake, dan teknologi pelindung privasi yang harus diantisipasi dan diadopsi di tahun 2026 agar dapat bertahan dan berkembang.

12 Des 2025, 21.00 WIB
5 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kepercayaan terhadap merek dan institusi semakin berkurang, mendorong konsumen untuk mencari informasi dari jaringan pribadi.
  • Penggunaan alat AI generatif meningkat, dan konsumen kini lebih cerdas dalam menilai risiko dan manfaatnya.
  • Teknologi yang menjaga privasi data menjadi kompetitif, dengan prediksi adanya lebih dari lima akuisisi perusahaan teknologi privasi di tahun 2026.
Australia, Inggris, Amerika Serikat - Kepercayaan terhadap institusi, merek, dan teknologi seperti AI semakin menurun di seluruh dunia. Konsumen saat ini lebih memilih untuk mengandalkan jaringan pribadi dan sumber yang lebih kurasi untuk mendapatkan informasi dan membuat keputusan. Khususnya, penggunaan AI masih dianggap berisiko tinggi, terutama dalam konteks penting seperti mobil tanpa sopir.
Meskipun demikian, penggunaan AI generatif terus meningkat dengan signifikan, terutama di kawasan seperti Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik. Konsumen yang cerdas dan mengerti AI mulai menggunakan teknologi ini untuk keputusan yang lebih penting, dengan cara memverifikasi informasi dari sumber lain dan konsultasi dengan para ahli.
Ancaman deepfake juga mengalami perkembangan pesat dan bukan lagi hanya merusak reputasi saja, tetapi juga menjadi alat bagi pelaku jahat untuk menghasilkan keuntungan secara langsung. Untuk mengatasinya, banyak industri mulai mengadopsi teknologi deteksi deepfake yang canggih, mulai dari media hingga layanan keuangan dan sumber daya manusia.
Di lingkungan regulasi data yang makin ketat, teknologi pelindung privasi menjadi sangat penting untuk menjaga data pribadi sekaligus mendukung inovasi. Metode seperti enkripsi homomorfik, komputasi multipihak aman, dan data sintetis mulai banyak digunakan dan diharapkan menjadi pembeda kompetitif antar perusahaan.
Kesimpulannya, organisasi yang ingin tetap bertahan dan berkembang harus segera mengevaluasi teknologi yang mereka gunakan, fokus pada keamanan informasi dan privasi, serta terus melakukan eksperimen terhadap AI untuk memanfaatkan peluang sekaligus mengurangi risiko di era kepercayaan yang semakin kompleks.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/forrester/2025/12/12/how-genai-deepfakes-and-privacy-tech-will-affect-trust-globally/

Analisis Ahli

Enza Iannopollo
"Kepercayaan kini tidak datang dengan mudah, dan organisasi harus berinovasi secara berkelanjutan dalam teknologi dan prosesnya agar tetap relevan di dunia yang skeptis dan kompleks ini."

Analisis Kami

"Perkembangan AI dan deepfake tidak dapat dihindari dan justru harus dimanfaatkan oleh organisasi sebagai alat pembeda dalam kompetisi pasar. Namun, perusahaan yang gagal beradaptasi dengan teknologi keamanan dan privasi terbaru akan menghadapi risiko reputasi, keuangan, dan hukum yang serius."

Prediksi Kami

Pada tahun 2026, penggunaan AI generatif dalam pengambilan keputusan berisiko tinggi akan meningkat signifikan, sementara ancaman deepfake akan menjadi mainstream dengan peningkatan investasi besar-besaran dalam teknologi deteksi dan perlindungan privasi akan menjadi faktor kunci dalam kompetisi bisnis global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan erosi kepercayaan terhadap institusi dan merek secara global?
A
Erosi kepercayaan terjadi karena konsumen beralih ke jaringan pribadi dan sumber yang dikurasi untuk mendapatkan panduan.
Q
Bagaimana penggunaan AI generatif diprediksi akan berubah pada tahun 2026?
A
Diprediksi bahwa 30% konsumen akan menggunakan alat AI generatif untuk keputusan berisiko tinggi seperti keuangan pribadi dan kesehatan.
Q
Apa dampak dari deepfake terhadap organisasi di tahun 2026?
A
Deepfake akan menjadi arus utama, dan ancaman akan beralih dari kerusakan reputasi menjadi monetisasi langsung oleh aktor jahat.
Q
Mengapa teknologi yang menjaga privasi data menjadi penting bagi organisasi?
A
Teknologi yang menjaga privasi data penting untuk melindungi data pribadi sambil memungkinkan inovasi di tengah regulasi yang semakin ketat.
Q
Apa yang harus dilakukan organisasi untuk tetap relevan dalam lingkungan yang berubah ini?
A
Organisasi harus mengevaluasi penyedia teknologi deteksi deepfake dan memperbarui proses yang paling berisiko untuk tetap selangkah lebih maju.