Strategi Qualcomm Memperluas Pasar Otomotif Lewat Kecerdasan Buatan
Courtesy of Forbes

Strategi Qualcomm Memperluas Pasar Otomotif Lewat Kecerdasan Buatan

Qualcomm bertujuan untuk mendiversifikasi pendapatannya dengan menembus pasar otomotif dan pasar target lain seperti PC, wearable tech, dan data center, menggunakan kecerdasan buatan sebagai pendorong inovasi yang mampu mempertahankan pertumbuhan bisnis di tengah maturasi pasar smartphone.

12 Des 2025, 05.41 WIB
281 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Qualcomm berusaha untuk diversifikasi pendapatan dengan memasuki pasar otomotif dan teknologi AI.
  • Kemitraan dengan produsen mobil seperti Mercedes-Benz dan BMW menunjukkan penerapan teknologi Qualcomm dalam industri otomotif.
  • Model VLA memungkinkan interaksi yang lebih cerdas antara manusia dan kendaraan, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Global - Pasar smartphone yang sudah matang membuat Qualcomm harus mencari sumber pendapatan baru untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya. Pada 2021, CEO baru mereka, Cristiano Amon, memperkenalkan strategi diversifikasi pendapatan dengan fokus utama pada industri otomotif. Banyak orang meragukan langkah ini karena sulitnya masuk ke pasar otomotif yang sudah dikuasai pemain tradisional, tetapi Qualcomm telah mempersiapkan diri dengan solusi konektivitas dan teknologi cockpit kendaraan.
Sejak awal 1990-an, Qualcomm sudah mulai terjun ke teknologi komunikasi kendaraan melalui sistem mobile telematics seperti GM On-Star. Perkembangan teknologi mobile dan kebutuhan kendaraan yang semakin cerdas, seperti sistem infotainment dan pengemudian otomatis, meningkatkan permintaan akan sensor dan platform pemrosesan yang canggih. Qualcomm memanfaatkan core kompetensinya di AI dan efisiensi daya untuk memenuhi kebutuhan ini dan mulai menyaingi perusahaan semikonduktor tradisional yang biasa memasok ke industri otomotif.
Saat ini, Qualcomm memiliki pipeline proyek senilai 45 miliar dolar AS untuk 5–7 tahun ke depan dengan komposisi 67% untuk infotainment dan 33% untuk Advanced Driver Assistance System (ADAS). Tahun 2025 menjadi titik penting dengan komersialisasi sistem infotainment Mercedes-Benz dan platform mengemudi otomatis BMW yang menggunakan teknologi Qualcomm. Mereka berupaya menghadirkan interaksi kendaraan yang mirip dengan reaksi manusia melalui model AI Vision Language Action (VLA), yang menggabungkan berbagai input multi-modal seperti suara, visual, dan data sensor lainnya.
Model VLA memungkinkan kendaraan bereaksi secara real-time dengan lebih efektif dan mengatasi keterbatasan model AI berbasis aturan lama. Qualcomm bekerja sama dengan berbagai mitra industri untuk mengembangkan model ini secara holistik menggunakan platform Snapdragon yang mengedepankan efisiensi daya dan performa tinggi. Bagi pengguna, teknologi ini menyediakan pengalaman berkendara yang lebih aman dan cerdas dengan pengelolaan data sensor 360 derajat yang jauh melampaui kemampuan manusia.
Meskipun Qualcomm masih sangat bergantung pada pasar handset, mereka berhasil menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal keuangan terakhir berkat keberhasilan di segmen otomotif dan Internet of Things. Target mereka adalah mencapai 8 miliar dolar AS pendapatan dari otomotif dan 14 miliar dolar AS dari bisnis lain di luar handset pada tahun 2029. Kecerdasan buatan menjadi kunci bagi Qualcomm untuk membuka peluang di berbagai pasar baru serta menjaga laju pertumbuhan perusahaan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/tiriasresearch/2025/12/11/ai-in-the-drivers-seat-of-qualcomms-diversification-strategy/

Analisis Ahli

Kristin Dziczek (Industry Analyst, Center for Automotive Research)
"Qualcomm's move into automotive AI shows a deep understanding of the evolving needs of the industry, especially as cars become more software and AI-driven. Their integration of VLA models can redefine user experience and safety, positioning them ahead of traditional automotive chip suppliers."
Linley Gwennap (Technology Analyst, Linley Group)
"Qualcomm’s expertise in power-efficient mobile processing combined with AI-centric architectures fits perfectly with automotive demands where power consumption and real-time responsiveness are critical. This diversification strategy seems robust and aligns well with long-term market trends."

Analisis Kami

"Qualcomm telah mengambil langkah strategis sangat tepat dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya di bidang AI dan pengolahan hemat daya untuk memasuki pasar otomotif yang kompleks dan kompetitif. Jika mereka berhasil mempertahankan inovasi dan ekosistem kolaborasi mereka, Qualcomm dapat menjadi pemain dominan tidak hanya di otomotif, tapi juga di berbagai segmen teknologi tinggi lainnya."

Prediksi Kami

Ke depannya, Qualcomm akan semakin memperkuat kehadirannya di pasar otomotif dan teknologi canggih lainnya dengan AI sebagai kunci utama, yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan diversifikasinya dan berpotensi menggeser posisi pesaing di industri semikonduktor dan teknologi otomotif.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa strategi diversifikasi yang diperkenalkan oleh Qualcomm?
A
Qualcomm memperkenalkan strategi diversifikasi pendapatan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar ponsel.
Q
Mengapa Qualcomm memilih pasar otomotif sebagai target diversifikasi?
A
Qualcomm memilih pasar otomotif karena ada potensi pertumbuhan yang signifikan dalam teknologi kendaraan pintar dan otomatis.
Q
Apa itu model Vision Language Action (VLA) yang dikembangkan oleh Qualcomm?
A
Model Vision Language Action (VLA) adalah jaringan saraf yang mengintegrasikan data multi-modal untuk meningkatkan interaksi manusia dengan kendaraan.
Q
Bagaimana Qualcomm memanfaatkan AI dalam produk otomotif mereka?
A
Qualcomm memanfaatkan AI untuk meningkatkan kinerja sistem ADAS dan infotainment dalam mobil, memungkinkan kendaraan untuk bereaksi lebih cerdas dan cepat.
Q
Apa hasil laporan keuangan terbaru dari Qualcomm terkait pertumbuhan di sektor otomotif?
A
Dalam laporan keuangan terbaru, Qualcomm melaporkan pertumbuhan 17% YoY di sektor otomotif, melampaui $1B dalam pendapatan kuartalan.