Mengelola Agen Digital Layaknya Karyawan: Pentingnya Penamaan dan Tata Kelola
Courtesy of Forbes

Mengelola Agen Digital Layaknya Karyawan: Pentingnya Penamaan dan Tata Kelola

Memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengelola siklus hidup agen digital secara efektif, terutama terkait penamaan dan manajemen agen agar mereka dapat diadopsi dengan baik oleh organisasi dan tidak hanya sebagai teknologi, tetapi bagian dari tim kerja.

11 Des 2025, 18.15 WIB
160 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Agen digital perlu dikelola dengan pendekatan yang terstruktur mirip dengan manajemen tim manusia.
  • Memberi nama pada agen dapat meningkatkan keterhubungan dan pemahaman pengguna terhadap peran agen.
  • Perlu ada fokus pada fase pengelolaan agen, bukan hanya pada fase pembangunan.
Saat ini, agen digital sering disebut sebagai tenaga kerja digital yang dapat meningkatkan atau menggantikan pekerjaan manusia. Namun, sebagian organisasi hanya fokus pada pembuatan agen tersebut tanpa memikirkan bagaimana mengelolanya setelah implementasi. Hal ini mirip dengan hanya memikirkan perekrutan tanpa menyiapkan manajemen karyawan jangka panjang.
Dalam organisasi, agen digital ada dalam berbagai bentuk mulai dari agen percakapan di Slack, alat otomatisasi, hingga agen yang tertanam dalam perangkat lunak SaaS seperti Agentforce. Agar efektif, agen harus dipahami sebagai peran kerja digital yang memiliki kumpulan kemampuan yang berkembang dari waktu ke waktu.
Pendekatan desain agen yang efektif dimulai dengan pemetaan tugas yang harus dilakukan (Jobs To Be Done/JTBD) menggunakan kanvas desain yang membantu menjelaskan instruksi, menguji, dan mengelola versi agen tersebut. Ini juga memberikan transparansi bagi manajemen senior dalam menyetujui agen untuk digunakan.
Salah satu diskusi menarik adalah tentang apakah agen digital perlu diberi nama. Pilihan penamaan berkisar dari tidak menggunakan nama sama sekali, menggunakan nama komputer yang menunjukkan alat, hingga menggunakan nama manusia yang memberi kesan agen seperti rekan kerja. Penamaan juga dapat mempengaruhi persepsi dan kenyamanan pengguna dalam berinteraksi dengan agen.
Penting untuk melibatkan tim pemasaran dalam memilih nama agen agar sesuai dengan brand dan memudahkan adopsi oleh pengguna. Pada akhirnya, agen digital bukan hanya soal teknologi, tetapi soal bagaimana manusia menerima dan melihatnya sebagai bagian dari lingkungan kerja yang hybrid.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/11/hey-ai-agent-whats-your-name/

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Mengelola agen AI adalah aspek krusial agar teknologi dapat memberikan nilai nyata dan tidak sekadar eksperimen teknologi yang terlupakan setelah peluncuran."
Fei-Fei Li
"Personalitas dan penamaan dalam agen digital harus dirancang hati-hati agar bisa meningkatkan interaksi manusia-mesin tanpa menimbulkan bias atau kesalahpahaman."

Analisis Kami

"Pendekatan manajemen agen digital yang mengadopsi analogi manusia memudahkan organisasi memahami tantangan di berbagai tahap siklus hidup agen. Namun, fokus yang berat hanya pada pembangunan tanpa pengelolaan yang berkelanjutan berisiko membuat investasi agen digital tidak optimal dan menimbulkan frustasi pengguna."

Prediksi Kami

Di masa depan, perusahaan akan mengembangkan framework yang lebih matang untuk manajemen agen digital, termasuk standar penamaan dan tata kelola agar agen menjadi bagian terintegrasi dari tim kerja hybrid manusia dan digital.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan agen dalam konteks artikel ini?
A
Agen dalam konteks artikel ini adalah bagian dari tenaga kerja digital yang dapat mendukung atau menggantikan pekerjaan manusia.
Q
Mengapa penting untuk memberi nama agen?
A
Memberi nama agen penting untuk memudahkan rujukan dan membantu pengguna memahami peran serta fungsi agen tersebut.
Q
Apa perbedaan antara agen percakapan dan alur kerja AI?
A
Agen percakapan berperilaku lebih seperti rekan kerja, sementara alur kerja AI lebih terasa seperti automasi yang disederhanakan.
Q
Bagaimana cara manajemen agen di organisasi?
A
Manajemen agen di organisasi melibatkan pemikiran tentang siklus hidup agen, termasuk ideasi, pembangunan, dan pemerintahan.
Q
Siapa Ian Gotts dan apa perannya dalam artikel ini?
A
Ian Gotts adalah pendiri dan CEO di Elements.cloud yang membahas tentang pengembangan dan manajemen agen digital.