Menggabungkan AI dan Model Fisika untuk Prakiraan Cuaca Ekstrem yang Lebih Akurat
Courtesy of NatureMagazine

Menggabungkan AI dan Model Fisika untuk Prakiraan Cuaca Ekstrem yang Lebih Akurat

Mengembangkan metode hybrid yang menggabungkan kecerdasan buatan dan model fisika untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca ekstrem, sehingga dapat memitigasi dampak berbahaya dari kejadian tersebut di masa depan.

11 Des 2025, 07.00 WIB
157 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Model AI yang dikombinasikan dengan model fisika memiliki potensi besar dalam peramalan cuaca ekstrem.
  • Hujan ekstrem yang terjadi di Dubai menunjukkan pentingnya kemampuan prediksi cuaca yang akurat.
  • Kemampuan model AI untuk belajar dari berbagai wilayah dapat meningkatkan akurasi peramalan cuaca di masa depan.
Dubai, Uni Emirat Arab - Perubahan iklim global menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi dan sulit diprediksi oleh metode prakiraan tradisional. Model konvensional tidak bisa mengantisipasi kejadian langka yang belum terjadi selama data pelatihan.
Peneliti mengembangkan pendekatan hybrid yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan model fisika dan metode matematis untuk memprediksi gelombang panas dan kejadian ekstrem lainnya secara lebih tepat waktu dan akurat.
Contohnya, AI GraphCast dari Google DeepMind mampu memprediksi hujan ekstrem di Dubai pada April 2024 delapan hari sebelum peristiwa terjadi, mengindikasikan kemajuan signifikan dalam prakiraan cuaca.
Namun, tidak semua model AI berhasil, seperti FourCastNet yang mengalami kesulitan memprediksi siklon tropis kuat tanpa data kondisi ekstrem sebelumnya, walaupun kemampuan lintas wilayah menunjukkan prospek positif.
Metode hybrid ini menjanjikan prakiraan yang lebih cepat dan handal, terutama untuk kejadian langka yang sangat berbahaya, sehingga bisa membantu mitigasi dan kesiapan menghadapi perubahan iklim masa depan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-04055-8

Analisis Ahli

Jacob Landsberg
"Menggunakan data masa lalu untuk meramalkan masa depan tidak cukup, perlu inovasi agar model bisa belajar dari perubahan iklim yang baru dan belum pernah teramati sebelumnya."
Pedram Hassanzadeh
"Metode hybrid ini adalah solusi terbaik untuk memprediksi kejadian cuaca ekstrem secara efisien dan akurat, menggabungkan kekuatan AI dan fisika model."
Qiang Sun
"Model AI seperti GraphCast menunjukkan potensi besar dalam prakiraan cuaca jangka menengah, tetapi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk jenis cuaca lain seperti siklon tropis."

Analisis Kami

"Penggabungan AI dengan model fisika ini menandai kemajuan signifikan dalam pemahaman dan mitigasi perubahan iklim yang menyebabkan ekstrem cuaca. Namun, tantangan besar tetap ada untuk memastikan model ini dapat beradaptasi secara dinamis seiring perubahan iklim yang semakin cepat dan kompleks."

Prediksi Kami

Di masa depan, metode hybrid yang mengintegrasikan AI dan model fisika akan menjadi standar dalam peramalan cuaca ekstrem, membuat prakiraan lebih akurat dan respons penanggulangan bencana menjadi lebih cepat dan efektif.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi di Dubai pada April 2024?
A
Pada April 2024, lebih dari setahun hujan turun dalam sehari di Dubai.
Q
Mengapa peramalan cuaca ekstrem menjadi tantangan?
A
Peramalan cuaca ekstrem menjadi tantangan karena sulitnya mereproduksi statistik peristiwa langka dan memprediksi perubahan di masa depan.
Q
Apa pendekatan baru yang digunakan untuk meningkatkan peramalan cuaca ekstrem?
A
Pendekatan baru yang digunakan adalah menggabungkan model AI dengan model iklim konvensional dan metode matematika untuk menganalisis peristiwa langka.
Q
Model AI mana yang berhasil memprediksi hujan ekstrem di Dubai?
A
Model AI yang berhasil memprediksi hujan ekstrem di Dubai adalah GraphCast yang dikembangkan oleh Google DeepMind.
Q
Apa harapan yang ditemukan oleh peneliti dalam model peramalan badai tropis?
A
Peneliti menemukan bahwa model AI dapat belajar dari badai di satu wilayah dan menerapkan pembelajaran tersebut ke wilayah lain.