
Courtesy of Forbes
Biaya Akses Data Bank Tinggi Mengancam Inklusi Keuangan dan Pinjaman Adil
Menjelaskan bagaimana open banking dan pengelolaan data finansial yang lebih terbuka dapat membantu memperluas akses kredit yang adil dan akurat, sekaligus memperingatkan dampak negatif yang mungkin terjadi jika penyedia data mulai mengenakan biaya akses yang tinggi, khususnya bagi kelompok berpendapatan rendah.
08 Des 2025, 18.00 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perbankan terbuka dapat meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi individu dengan riwayat kredit yang tidak konvensional.
- Regulasi dan biaya akses data memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang dapat diuntungkan dari inovasi dalam industri keuangan.
- Transformasi digital dalam keuangan perlu dipandang sebagai infrastruktur publik untuk memastikan semua orang dapat mengambil manfaatnya.
Amerika Serikat - Maria Santos, seorang desainer lepas, mengalami penolakan pinjaman dari tiga bank karena pendapatannya yang tidak rutin dan data kredit yang tipis. Namun, berkat teknologi underwriting aliran kas yang menggunakan data perbankan melalui open banking, Maria akhirnya mendapat pinjaman setelah banknya mengakses data keuangan riilnya yang menunjukkan penghasilan stabil dan pengeluaran terkendali.
Open banking adalah kebijakan untuk memberi konsumen kendali penuh atas data finansial yang mereka miliki, memungkinkan mereka berbagi data tersebut dengan penyedia layanan keuangan terpercaya untuk pengalaman keuangan yang lebih baik. Di banyak negara, regulasi seperti PSD2 di Eropa dan aturan CFPB di AS mendukung prinsip ini dengan mewajibkan bank menyediakan akses data tanpa biaya.
Pengalaman India menunjukkan bagaimana data finansial yang mudah diakses dan biaya rendah dapat mendorong inklusi keuangan secara besar-besaran. Contohnya, Unified Payments Interface menghubungkan 500 juta pengguna dengan lebih dari 18 miliar transaksi per bulan yang telah meningkatkan kepemilikan akun bank secara signifikan dalam waktu singkat.
Namun, di AS muncul tantangan baru ketika JPMorgan Chase mulai mengenakan biaya akses data yang tinggi, mengancam keberlangsungan lembaga keuangan kecil dan kreditur yang mengandalkan data tersebut. Biaya tinggi ini bisa menaikkan biaya pinjaman dan membuat layanan keuangan jadi mahal bagi kelompok berpenghasilan rendah, yang justru menjadi tujuan utama pembukaan akses data ini.
Perdebatan utama sekarang adalah apakah data finansial harus diperlakukan sebagai layanan komersial atau sebagai infrastruktur publik yang penting. Hasilnya akan menentukan apakah teknologi keuangan dapat merevolusi akses kredit secara adil atau justru memperdalam kesenjangan ekonomi di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/08/chokepoint-30--when-open-banking-becomes-a-tollbooth/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/08/chokepoint-30--when-open-banking-becomes-a-tollbooth/
Analisis Ahli
Pankaj Kulshreshtha
"Menyoroti pentingnya perlakuan data finansial sebagai infrastruktur publik agar teknologi seperti cash-flow underwriting bisa menolong masyarakat yang kurang terlayani."
Perwakilan CFPB
"Menegaskan hak konsumen untuk mengakses data finansial mereka secara gratis sebagai bagian dari reformasi perlindungan konsumen."
Seorang analis fintech terkemuka
"Mengkritik kebijakan biaya data JPMorgan yang membuat persaingan tidak sehat dan menghambat aktivitas fintech baru."
Analisis Kami
"Biaya akses data tinggi dari bank besar adalah penghalang serius yang berpotensi menghambat inklusi keuangan dan inovasi dalam pemberian kredit. Tanpa regulasi tegas yang menempatkan data finansial sebagai infrastruktur publik, manfaat open banking hanya akan dinikmati oleh segelintir pemain besar, meninggalkan jutaan orang yang paling membutuhkan."
Prediksi Kami
Jika biaya akses data tetap tinggi, akan terjadi konsolidasi pasar yang menguntungkan bank besar dan menghambat inovasi serta akses kredit bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan pelaku usaha kecil.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu perbankan terbuka?A
Perbankan terbuka adalah reformasi struktural yang memungkinkan konsumen mengontrol data finansial mereka dan membagikannya dengan pihak ketiga yang berwenang.Q
Bagaimana cash-flow underwriting membantu pengajuan pinjaman?A
Cash-flow underwriting membantu dengan menilai arus kas aktual dari individu, memungkinkan pemberian pinjaman berdasarkan data riil daripada hanya pada riwayat kredit.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh Maria Santos dalam mendapatkan pinjaman?A
Maria Santos menghadapi tantangan pengajuan pinjaman karena pendapatannya yang tidak teratur dan profil kredit yang tipis, yang membuat bank menolak aplikasi pinjamannya.Q
Mengapa JPMorgan Chase mulai mengenakan biaya untuk akses data?A
JPMorgan Chase mulai mengenakan biaya untuk akses data sebagai langkah untuk memastikan semua pihak berinvestasi dalam infrastruktur yang menjaga keamanan data pelanggan.Q
Apa dampak dari biaya akses data terhadap konsumen berpenghasilan rendah?A
Biaya akses data dapat membuat layanan keuangan menjadi tidak terjangkau bagi konsumen berpenghasilan rendah, yang justru membutuhkan akses ke layanan tersebut.