Dean Peking University: AI Perlu Seimbang Supaya Lapangan Kerja Terjaga
Courtesy of SCMP

Dean Peking University: AI Perlu Seimbang Supaya Lapangan Kerja Terjaga

Mendorong pengembangan AI dengan pendekatan yang seimbang agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing China di dunia, sekaligus melindungi lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat dari dampak negatif teknologi baru.

08 Des 2025, 09.07 WIB
109 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AI menawarkan peluang besar bagi China untuk bersaing dengan AS.
  • Pengembangan teknologi baru harus diimbangi dengan perlindungan terhadap pekerjaan.
  • Pemahaman tentang Solow paradox penting untuk mengevaluasi dampak AI pada produktivitas.
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - Wakil dekan dari National School of Development di Peking University, Huang Yiping, menyampaikan pandangannya tentang perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan dampaknya terhadap ekonomi serta lapangan pekerjaan di China. Ia juga menyoroti persaingan teknologi antara China dan Amerika Serikat yang sedang berlangsung secara global.
Menurut Huang, meskipun China masih tertinggal dalam tahap inovasi dasar AI, negara ini memiliki keunggulan dalam mengaplikasikan teknologi tersebut secara praktis di banyak bidang. Hal ini sejalan dengan sejarah revolusi industri, di mana negara yang paling diuntungkan sering bukan pencipta teknologi, melainkan yang paling jago mengimplementasikannya.
Huang menekankan pentingnya keseimbangan dalam mengembangkan teknologi baru agar dapat melindungi tenaga kerja. Ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak selalu diikuti dengan peningkatan produktivitas yang signifikan, sebagaimana dijelaskan oleh Solow paradox yang mengatakan bahwa komputer yang digunakan secara luas belum tentu meningkatkan efisiensi secara nyata.
Selain membahas AI, Huang juga menyinggung perlunya kehati-hatian dalam mengadopsi teknologi baru lainnya seperti stablecoin, serta membahas kebijakan pemerintah China dalam lima tahun mendatang dan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, Huang mengajak agar pengembangan AI dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab, dengan memerhatikan kesejahteraan manusia serta dampak sosialnya, supaya teknologi bukan hanya mendorong kemajuan ekonomi tetapi juga menjaga stabilitas sosial dan lapangan pekerjaan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3335355/economist-huang-yiping-why-chinas-ai-push-must-be-job-oriented?module=china_future_tech&pgtype=section

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Inovasi AI bukan hanya soal penciptaan teknologi baru, tapi juga bagaimana teknologi tersebut diterapkan untuk memberikan dampak nyata di masyarakat dan ekonomi."
Kai-Fu Lee
"Persaingan AI adalah perlombaan antara inovasi riset dasar dan kemampuan komersialisasi; China unggul di sisi kedua yang tak kalah penting."

Analisis Kami

"Pendekatan China yang menitikberatkan pada aplikasi praktis AI kelak akan memperkuat sektor industri dan ekonomi riil negara ini, namun tanpa regulasi yang tepat, risiko pengangguran dan ketidaksetaraan sosial bisa meningkat. Pengalaman sejarah dan teori seperti Solow paradox mengingatkan kita bahwa teknologi saja tidak cukup, perlu sistem pendukung yang matang agar produktivitas meningkat secara nyata."

Prediksi Kami

China akan terus fokus mengembangkan penerapan AI secara praktis sambil memperkuat kebijakan yang melindungi tenaga kerja, sehingga mampu mengimbangi keunggulan inovasi dasar yang dimiliki Amerika Serikat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa pendapat Huang Yiping tentang perlombaan AI antara China dan AS?
A
Huang Yiping berpendapat bahwa AI dapat memberikan peluang bersejarah bagi China untuk menyusul AS dalam inovasi.
Q
Bagaimana seharusnya Beijing mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi baru terhadap pasar kerja?
A
Beijing perlu mengambil langkah hati-hati untuk melindungi pekerjaan dan kesejahteraan manusia saat mengadopsi teknologi baru.
Q
Apa yang menjadi keunggulan China dalam penerapan AI menurut Huang?
A
Keunggulan China terletak pada kemampuan untuk menerapkan AI dalam skenario praktis, meskipun tertinggal dalam inovasi dari nol.
Q
Apa itu Solow paradox dan mengapa penting dalam konteks AI?
A
Solow paradox menunjukkan bahwa meskipun teknologi komputer berkembang pesat, tidak selalu berkontribusi pada peningkatan produktivitas, yang penting untuk dipahami dalam konteks AI.
Q
Apa harapan Huang untuk masa depan pengembangan teknologi di China?
A
Huang berharap bahwa China dapat memanfaatkan teknologi secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.