Bahan Bangunan Baru Tangkap Karbon, Gantikan Beton yang Mencemari
Courtesy of InterestingEngineering

Bahan Bangunan Baru Tangkap Karbon, Gantikan Beton yang Mencemari

Mengembangkan bahan bangunan baru yang tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mampu menyerap karbon dari udara, sehingga membantu untuk membangun konstruksi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

06 Des 2025, 06.43 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Material bangunan ESM adalah inovasi yang dapat mengubah cara kita membangun secara berkelanjutan.
  • ESM memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida, menjadikannya solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan beton konvensional.
  • Pengembangan ESM dapat mempercepat proses konstruksi dan mengurangi biaya pemeliharaan jangka panjang.
Worcester, Amerika Serikat - Para peneliti dari Worcester Polytechnic Institute (WPI) mengembangkan bahan bangunan baru yang ramah lingkungan bernama enzymatic structural material (ESM). Bahan ini dibuat dengan proses bioinspirasi menggunakan enzim yang dapat mengubah karbon dioksida menjadi partikel mineral keras, bukan melepaskan karbon seperti beton biasa.
Proses pembuatan ESM sangat cepat, hanya memakan waktu beberapa jam dan tidak memerlukan suhu tinggi seperti beton konvensional. Hal ini menjadikannya bahan yang efisien serta memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah.
Keunggulan terbesar ESM adalah kemampuannya menyerap karbon. Satu meter kubik bahan ini bisa menyerap lebih dari 6 kilogram CO2, sementara beton biasa justru melepaskan sekitar 330 kilogram CO2 untuk volume yang sama.
ESM bisa dipakai untuk banyak kebutuhan konstruksi seperti panel dinding, atap, dan bagian modular bangunan. Selain itu, bahan ini juga ringan, mudah diperbaiki, dan bisa didaur ulang sehingga mengurangi limbah konstruksi dan biaya perawatan.
Teknologi ini berpotensi memberikan solusi untuk membangun rumah terjangkau, infrastruktur yang tahan iklim, dan sistem manufaktur yang berkelanjutan. Meski masih butuh pengujian dan pengembangan lebih lanjut, ESM membuka jalan bagi masa depan konstruksi yang benar-benar hijau.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/wpi-carbon-negative-building-material-esm

Analisis Ahli

Nima Rahbar
"Dengan metode ini, kita bukan hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga aktif menangkap karbon, yang merupakan langkah besar menuju dekabonisasi industri konstruksi."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat menjanjikan karena menggabungkan aspek keberlanjutan dengan efisiensi produksi material bangunan. Jika berhasil diadopsi secara luas, ESM bisa mengubah paradigma pembangunan yang selama ini banyak mengabaikan dampak lingkungan secara serius."

Prediksi Kami

Di masa depan, penggunaan ESM dapat meluas dalam industri konstruksi global, menggantikan beton konvensional dan membantu mengurangi jejak karbon sektor tersebut secara signifikan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu ESM?
A
ESM atau Enzymatic Structural Material adalah material bangunan karbon negatif yang dapat menangkap karbon dioksida.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang ESM?
A
Penelitian tentang ESM dipimpin oleh Nima Rahbar di Worcester Polytechnic Institute.
Q
Mengapa ESM dianggap lebih baik daripada beton konvensional?
A
ESM dianggap lebih baik karena dapat menyerap lebih dari 6 kilogram CO2 untuk setiap kubik meter yang diproduksi, sementara beton konvensional justru mengeluarkan 330 kilogram CO2.
Q
Apa potensi aplikasi dari ESM?
A
Potensi aplikasi dari ESM termasuk panel dinding, dek atap, dan bagian bangunan modular.
Q
Bagaimana ESM berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon?
A
ESM berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dengan menangkap karbon dioksida selama proses produksinya.