
Courtesy of Forbes
Mengapa Metaverse Gagal dan Apa Masa Depannya di Dunia Teknologi
Mengulas kegagalan besar Meta dan perusahaan teknologi lain dalam mengembangkan metaverse dan VR, serta menganalisis penyebabnya dan prospek masa depan spatial computing dan virtual reality untuk pembaca yang ingin memahami dinamika dan tantangan dunia teknologi terbaru.
05 Des 2025, 03.49 WIB
22 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Strategi yang jelas dan konsisten sangat penting dalam pengembangan teknologi baru.
- Membangun komunitas dan memberikan alasan bagi pengguna untuk kembali adalah kunci untuk keberhasilan platform virtual.
- Adopsi teknologi baru sering kali dipengaruhi oleh waktu peluncuran dan kesiapan produk.
Davos , Swiss - Pada awal 2023, metaverse dianggap sebagai masa depan interaksi sosial dan komunikasi digital, terutama saat pandemi membuat orang mencari cara baru untuk terhubung. Banyak perusahaan besar termasuk Meta mencoba meluncurkan produk virtual reality dengan harapan menjadikan teknologi ini mainstream. Namun, berbagai masalah mulai muncul sejak peluncurannya, termasuk strategi yang tidak jelas dan eksekusi yang kurang matang.
Salah satu faktor utama kegagalan adalah peluncuran yang terlambat oleh Meta dan kebingungan dalam visi strategisnya. Seringnya perubahan fokus dari gaming, pendidikan, hingga gaya hidup membuat pengguna tidak tahu apa yang sebenarnya ditawarkan. Selain itu, kemampuan pimpinan yang kurang pengalaman dalam VR menyebabkan keputusan yang kurang tepat, termasuk mengabaikan komunitas kreator yang seharusnya menjadi penggerak utama ekosistem.
Contoh kasus seperti Wendy’s dengan 'Wendyverse' menggambarkan masalah ketika perusahaan hanya membuat dunia virtual tanpa alasan kuat bagi orang untuk datang dan kembali lagi. Hal itu berbeda dengan BRCVR, replika digital Burning Man, yang berhasil berkat fokusnya membangun komunitas dan memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan sehingga pengguna betah berlama-lama.
Meta kini memutuskan untuk memotong 30% sumber daya dari tim Reality Labs dan fokus ke pengembangan produk berbasis AI, menunjukkan betapa sulitnya bertahan di ranah metaverse. Hal serupa juga terjadi pada produsen headset lain seperti Google dan Samsung yang kehilangan semangat setelah memperkenalkan produk. Meskipun Apple Vision Pro masih eksis, tingkat adopsinya jauh di bawah ekspektasi awal.
Di masa depan, ada harapan metaverse akan bangkit kembali dengan dukungan AI yang mampu menciptakan pengalaman sosial dan gaming yang lebih personal. Namun, untuk mencapai titik itu dibutuhkan pembelajaran dari kesalahan masa lalu, terutama dalam hal membangun komunitas dan menentukan strategi yang jelas agar teknologi ini benar-benar bisa diterima secara luas.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/cortneyharding/2025/12/04/requiem-for-the-metaverse-on-metas-missed-opportunity/
[1] https://www.forbes.com/sites/cortneyharding/2025/12/04/requiem-for-the-metaverse-on-metas-missed-opportunity/
Analisis Ahli
Matthew Ball
"Kegagalan metaverse sebagian besar karena strategi bisnis yang tidak konsisten dan eksekusi yang buruk, bukan karena teknologi itu sendiri."
Cathy Hackl
"Metaverse punya potensi besar, tapi tanpa pendekatan yang inklusif dan komunitas yang aktif, sulit mencapai keberhasilan masa depan."
Analisis Kami
"Meta gagal dalam eksekusi karena mereka meremehkan pentingnya komunitas dan pengalaman kreator, dua unsur vital dalam membuat metaverse hidup dan menarik. Tanpa kepemimpinan yang benar-benar memahami VR dan kepedulian nyata terhadap user experience, teknologi canggih sekalipun akan kalah oleh kenyataan pasar dan ekspektasi pengguna."
Prediksi Kami
Metaverse mungkin akan mengalami transformasi dengan integrasi kecerdasan buatan yang lebih kuat, memungkinkan pengalaman sosial dan gaming yang lebih personal, namun untuk mass adoption masih diperlukan pembenahan besar dalam strategi dan dukungan komunitas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'metaverse'?A
Metaverse adalah ruang virtual di mana pengguna dapat berinteraksi dan berkomunikasi melalui avatar dan teknologi realitas virtual.Q
Mengapa Meta mengalami kesulitan dalam membangun metaverse?A
Meta mengalami kesulitan karena strategi yang tidak konsisten dan kurangnya dukungan untuk pencipta konten, serta waktu peluncuran yang tidak tepat.Q
Apa yang terjadi dengan proyek Horizon Worlds?A
Horizon Worlds diluncurkan setelah penundaan dan mengalami kritik karena tidak siap untuk digunakan secara luas.Q
Bagaimana perusahaan lain seperti Wendy's berusaha memasuki dunia metaverse?A
Wendy's dan beberapa perusahaan lain mencoba membuat dunia virtual, tetapi gagal menarik minat pengguna karena kurangnya komunitas yang dibangun.Q
Apakah ada harapan untuk masa depan metaverse setelah berita terbaru ini?A
Ada harapan bahwa dengan inovasi baru dan kebutuhan akan koneksi sosial, metaverse dapat muncul kembali di masa depan.


