Courtesy of Forbes

Cold Moon 2025: Saksikan Supermoon Terakhir Tahun Ini Secara Langsung

Memberikan informasi tentang fenomena Cold Moon terakhir tahun 2025 yang merupakan supermoon, kapan dan bagaimana cara menyaksikannya, serta kaitannya dengan peristiwa astronomi lain yang akan terjadi di akhir 2025 dan awal 2026.

04 Des 2025, 17.16 WIB

84 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Bulan Dingin pada Desember 2025 adalah supermoon yang paling dekat dengan Bumi.
Proyek Teleskop Virtual akan menyiarkan fenomena ini secara langsung.
Eklips bulan total berikutnya akan terjadi pada Maret 2026, setelah Bulan Dingin.

Italia, Italia - Bulan terakhir di tahun 2025 akan muncul sebagai Cold Moon, sebuah bulan purnama yang juga tergolong supermoon, yang berarti bulan berada dekat dengan Bumi dan tampak lebih besar serta terang. Fenomena ini bisa disaksikan secara langsung melalui siaran Virtual Telescope Project dari Italia pada 4 Desember 2025 pukul 20:00 UTC. Meski sudah penuh pada 4 Desember malam, waktu terbaik untuk melihat bulan ini di Amerika Utara adalah saat bulan terbit pada 5 Desember.

Cold Moon 2025 merupakan bagian dari rangkaian empat supermoon yang berurutan dari akhir 2025 hingga awal 2026, diikuti oleh Wolf Moon yang juga merupakan supermoon pada 3 Januari 2026. Bulan ini akan terlihat sekitar 30% lebih terang dari bulan purnama rata-rata dan fenomena 'moon illusion' akan membuatnya tampak sangat besar saat di dekat horizon. Ini menambah daya tarik visual bagi para pengamat bulan.

Tahun 2025 pun dikenal dengan dua gerhana bulan total yang terjadi pada bulan Maret dan September. Gerhana total selanjutnya akan muncul pada 2026 bersama fenomena lunar lainnya, seperti gerhana parsial dalam Sturgeon Moon. Fenomena ini menarik bagi astronom dan publik yang ingin mengamati dimensi bayangan Bumi dan interaksi dengan bulan secara langsung.

Virtual Telescope Project menyediakan akses siaran langsung fenomena ini melalui platform online dan YouTube, memperluas kesempatan bagi siapa saja di dunia untuk menyaksikan dan belajar tentang fenomena astronomi tanpa harus berada di lokasi tertentu. Ini merupakan langkah penting dalam mempopulerkan astronomi berbasis masyarakat dan edukasi sains.

Cold Moon tidak hanya menandai akhir tahun astronomi yang luar biasa tetapi juga menjadi momen visual yang spesial menjelang solstis musim dingin di belahan bumi utara. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa fenomena alam seperti ini tidak hanya indah tapi juga sarat ilmu, memupuk rasa heran dan kekaguman terhadap jagat raya yang luas.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jamiecartereurope/2025/12/04/supermoon-livestream-watch-2025s-final-full-moon-rise-on-thursday/

Analisis Ahli

Dr. Haryo Wibowo

"Supermoon adalah fenomena menarik yang memperlihatkan dinamika orbit bulan yang elliptical dan bagaimana jarak bulan memengaruhi penglihatan kita. Ini juga waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang astronomi dasar dan fenomena alam."

Prof. Linda Setyawati

"Peristiwa rutin seperti supermoon sering diremehkan, padahal mereka mengandung nilai edukasi besar, terutama dalam mengajarkan prinsip gravitasi dan efek optik. Siaran langsung fenomena ini sangat baik untuk memperluas jangkauan astronomi kepada publik global."

Analisis Kami

"Fenomena supermoon memang menawarkan kesempatan langka untuk pengamatan astronomi yang spektakuler, terutama karena jarak bulan yang lebih dekat dapat memberikan pengalaman visual yang lebih mendalam bagi pengamat awam. Namun, hype tentang bulan tampak lebih besar saat terbit sebenarnya lebih dipengaruhi oleh ilusi optik yang sering disalahpahami, sehingga edukasi publik tetap penting agar masyarakat memahami perbedaan antara kenyataan ilmiah dan persepsi visual."

Prediksi Kami

Fenomena supermoon dan gerhana yang berurutan ini akan meningkatkan minat publik dan komunitas astronomi terhadap pengamatan bulan dan peristiwa langit lain di tahun-tahun mendatang, serta mendorong lebih banyak program edukasi dan siaran langsung astronomi di masa depan.