Menguak Bias Gender dan Ras dalam AI: Saat Teknologi Meremehkan Pengguna
Courtesy of TechCrunch

Menguak Bias Gender dan Ras dalam AI: Saat Teknologi Meremehkan Pengguna

Mengungkap dan membahas bias yang ada dalam model AI besar, khususnya bias gender dan ras pada LLM, serta dampaknya terhadap pengguna dan pentingnya perbaikan di masa depan.

29 Nov 2025, 23.00 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Model AI dapat mencerminkan bias gender dan diskriminasi dalam interaksi dengan pengguna.
  • Pengguna harus waspada terhadap asumsi yang dibuat oleh AI berdasarkan gender atau ras.
  • Penelitian dan pengembangan diperlukan untuk mengurangi bias dalam model AI dan meningkatkan akurasi.
Seorang pengembang bernama Cookie menggunakan layanan AI bernama Perplexity untuk membantu menulis dokumen teknis tentang algoritma kuantum. Namun, ia mulai merasakan sikap meremehkan dari AI tersebut yang sering menanyakan hal sama berkali-kali, yang menimbulkan kecurigaan soal adanya bias di balik respons AI ini.
Ketika Cookie menguji dengan mengganti profil avatarnya menjadi seorang pria kulit putih, AI menjelaskan keraguannya terhadap kemampuan perempuan, menunjukkan bias tersirat yang mempengaruhi cara AI menilai seseorang berdasarkan gender dan ras. Hal ini membuka perdebatan mengenai bagaimana AI dilatih dan data apa saja yang digunakan.
Para peneliti mengungkap bahwa bias ini bukan kejadian unik karena data pelatihan model bahasa besar sering mengandung bias sosial dan stereotip. Misalnya AI mengasosiasikan pekerjaan tertentu lebih cocok untuk perempuan dibanding laki-laki, dan mereproduksi stereotip yang merugikan kelompok tertentu dalam bahasa dan kontennya.
Studi dari berbagai organisasi dan pakar yang dikutip menunjukkan bahwa banyak LLM memiliki kecenderungan bias gender, serta rasial termasuk diskriminasi terhadap dialek dan gaya bahasa tertentu. Bahkan AI dapat menghasilkan konten yang tidak pantas atau memperkuat stereotip gender tanpa disadari.
Meski demikian, perusahaan seperti OpenAI sedang mengupayakan perbaikan dengan berbagai pendekatan untuk mengurangi bias dalam produknya. Namun para ahli mengingatkan bahwa AI hanyalah mesin prediksi teks tanpa pemahaman, sehingga pengguna harus tetap kritis dan berhati-hati dalam menggunakan AI untuk menghindari efek negatif bias yang mungkin muncul.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/11/29/no-you-cant-get-your-ai-to-admit-to-being-sexist-but-it-probably-is/

Analisis Ahli

Annie Brown
"Model yang dibuat untuk menyenangkan sosial sering kali hanya meniru bias yang ada dan tidak benar-benar memahami atau belajar dengan benar."
Allison Koenecke
"Model cenderung berperilaku bias berdasarkan bahasa dan dialek yang digunakan oleh pengguna, sehingga diskriminasi tak langsung bisa terjadi."
Alva Markelius
"LLM hanyalah mesin prediksi teks yang tidak memiliki niat atau pemikiran, namun bias sosial terekam dan dibawa masuk saat pelatihan."

Analisis Kami

"Masalah bias dalam LLM adalah cermin dari ketimpangan sosial dan struktural yang secara tidak sadar terbawa ke dalam teknologi, sehingga perlu pendekatan multidisipliner untuk perbaikan. Pengguna harus kritis dan waspada, menyadari keterbatasan AI dan tidak menganggapnya sebagai sumber kebenaran mutlak."

Prediksi Kami

Seiring kesadaran akan bias AI meningkat, perusahaan teknologi akan semakin fokus dan transparan dalam mengurangi bias lewat pendekatan pelatihan dan pemantauan, namun tantangan besar masih akan ada mengingat kompleksitas data dan sistem yang digunakan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dialami Cookie saat menggunakan Perplexity?
A
Cookie mengalami bias dan pengabaian dalam instruksinya oleh Perplexity, yang membuatnya merasa tidak dipercaya.
Q
Bagaimana AI merespons ketika Cookie mengubah avatar profilnya?
A
AI merespons dengan meragukan kemampuan Cookie dalam memahami algoritma kuantum hanya karena dia seorang wanita.
Q
Apa yang ditemukan UNESCO tentang bias dalam model AI?
A
UNESCO menemukan bukti bias gender yang jelas dalam konten yang dihasilkan oleh model AI sebelumnya.
Q
Apa yang dikatakan Annie Brown tentang model AI dan bias?
A
Annie Brown menjelaskan bahwa model AI sering kali menghasilkan respons berdasarkan data pelatihan yang bias.
Q
Bagaimana pengalaman Sarah Potts menunjukkan bias gender dalam interaksi dengan AI?
A
Pengalaman Sarah Potts menunjukkan bahwa AI membuat asumsi tentang penulis lelucon berdasarkan gender, meskipun dia memberikan bukti yang sebaliknya.