
Courtesy of SCMP
Keraguan Muncul Soal Video Massal Robot UBtech, Perusahaan China Tunjukkan Bukti
Memberikan klarifikasi dan bukti nyata atas kemampuan manufaktur massal UBtech dalam memproduksi robot humanoid, sekaligus menanggapi keraguan dari ahli robotika luar negeri yang meragukan keaslian video produksi massal tersebut.
29 Nov 2025, 19.00 WIB
183 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- UBtech memperlihatkan kemampuan robot humanoid dengan video menarik.
- Skeptisisme terhadap teknologi baru sering kali muncul, terutama terkait keaslian gambar.
- Tanggapan cepat dari perusahaan terhadap skeptisisme dapat membantu membangun kepercayaan publik.
Shenzhen, China - UBtech, perusahaan robotika asal China, merilis video yang menampilkan ratusan robot humanoid Walker S2 berbaris rapi di dalam sebuah gudang. Para robot ini bergerak secara sinkron, menoleh, melambai, dan berjalan ke dalam kontainer pengiriman, menciptakan pemandangan yang sangat mengesankan dan mirip dalam film fiksi ilmiah.
Namun, video ini langsung menuai skeptisisme dari Brett Adcock, CEO perusahaan robotik asal Amerika Serikat bernama Figure. Ia mengklaim bahwa video tersebut kemungkinan besar menggunakan efek CGI karena melihat adanya ketidaksesuaian pada pantulan cahaya di bagian kepala robot-robot yang berbeda.
UBtech menanggapi tuduhan ini dengan cepat dengan merilis video tambahan yang diambil dengan drone pilot-first-view (FPV) lengkap dengan suara asli, untuk membuktikan bahwa robot-robot tersebut benar-benar nyata dan mampu melakukan gerakan seperti yang ditunjukkan dalam video pertama.
Meski sudah diberi bukti tambahan, keraguan masih ada, terutama di kalangan ahli dan pesaing dari luar negeri yang mungkin belum memahami kemampuan manufaktur besar China yang sangat kuat dan efisien dalam menghasilkan robot secara massal.
Perseteruan ini memperlihatkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi China dalam membuktikan keunggulan dan keaslian produk mereka di pasar global yang sangat kompetitif dan skeptis terhadap inovasi dari China.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3334443/it-fake-why-us-industry-leader-refused-believe-chinas-robot-march-video?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3334443/it-fake-why-us-industry-leader-refused-believe-chinas-robot-march-video?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Brett Adcock
"Video tersebut tampak seperti menggunakan CGI karena adanya inkonsistensi pada pantulan cahaya di robot yang berbeda."
Analisis Kami
"Ketidakpercayaan terhadap video UBtech mencerminkan adanya gap pemahaman global tentang kemajuan teknologi manufaktur di China, yang sebenarnya sudah sangat maju. UBtech melakukan langkah tepat dengan memberikan bukti langsung menggunakan teknologi drone FPV, meski skeptisisme tetap menjadi tantangan besar bagi perusahaan teknologi China untuk membuktikan kredibilitasnya di pasar internasional."
Prediksi Kami
Skeptisisme terhadap kemampuan manufaktur robot humanoid di China akan terus berlangsung, namun UBtech kemungkinan akan menunjukkan lebih banyak bukti nyata dan kemajuan teknologi untuk meyakinkan pasar global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditunjukkan dalam video yang dirilis UBtech?A
Video yang dirilis UBtech menunjukkan ratusan robot Walker S2 beroperasi dalam formasi yang presisi.Q
Siapa Brett Adcock dan apa pendapatnya tentang video UBtech?A
Brett Adcock adalah pendiri dan CEO Figure yang meragukan keaslian video dan mencurigai bahwa itu adalah CGI.Q
Apa yang menjadi alasan skeptisisme terhadap video tersebut?A
Skeptisisme muncul karena tampaknya ada perbedaan dalam refleksi pada robot di depan dan belakang, yang menandakan bahwa beberapa bagian mungkin tidak nyata.Q
Apa yang dilakukan UBtech sebagai tanggapan terhadap skeptisisme?A
UBtech merespons dengan merilis video tambahan yang diambil dengan drone FPV untuk menunjukkan keaslian operasi robot.Q
Apa yang dapat diharapkan dari kemampuan manufaktur dan rantai pasokan China menurut UBtech?A
UBtech percaya bahwa keraguan terhadap video tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang kemampuan manufaktur dan rantai pasokan yang kuat di China.


