
Courtesy of Forbes
Mengatasi Fluktuasi Energi Terbarukan: Fleksibilitas dan Modernisasi Pasar Listrik
Artikel ini bertujuan menjelaskan tantangan volatilitas pasar listrik yang disebabkan oleh ketidakcocokan antara produksi energi terbarukan dan konsumsi, serta menyoroti pentingnya fleksibilitas melalui teknologi penyimpanan energi, diversifikasi sumber energi, dan modernisasi pasar agar sistem energi terbarukan bisa lebih andal dan efisien.
28 Nov 2025, 21.23 WIB
260 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Fleksibilitas adalah kunci untuk mengatasi volatilitas dalam sistem energi terbarukan.
- Reformasi pasar listrik diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan energi yang bervariasi dan meningkatkan efisiensi.
- Perdagangan energi modern memungkinkan respons yang lebih baik terhadap kondisi pasar yang berubah.
Eropa, Amerika Serikat - Di pasar listrik yang didominasi energi terbarukan, ketidakcocokan waktu antara produksi dan konsumsi energi menjadi masalah utama, khususnya pada musim panas dan musim dingin. Misalnya, di wilayah seperti California dan Eropa Selatan, produksi listrik terbarukan yang melimpah di musim panas bisa membuat harga listrik turun hingga negatif. Sementara itu, di musim dingin, ketika permintaan naik, output energi terbarukan sering menurun drastis sehingga harga listrik melonjak tinggi.
Fenomena unik yang dikenal dengan 'Dunkelflaute' menggambarkan periode panjang lebih dari 48 jam di mana produksi energi dari angin dan matahari turun di bawah 15% kapasitas terpasang. Kejadian seperti ini sangat jarang dan biasanya hanya terjadi dalam waktu tertentu, tapi ketika terjadi, mereka menimbulkan lonjakan harga listrik yang sangat besar, seperti yang terlihat di Jerman pada Desember 2024. Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya pasar energi terhadap ketergantungan pada cuaca.
Harga listrik di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa diatur berdasarkan unit pembangkit marginal, yaitu pembangkit paling mahal yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan saat itu. Karena itu, saat energi terbarukan yang murah tersedia, harga listrik tetap rendah. Namun saat energi terbarukan turun, pembangkit fosil yang lebih mahal yang harus bekerja, sehingga harga bisa melonjak drastis. Ini memicu volatilitas harga yang tinggi dan ketidakpastian bagi seluruh pelaku pasar.
Solusi utama untuk mengatasi volatilitas ini ada pada peningkatan fleksibilitas sistem, terutama dengan penggunaan teknologi baterai penyimpanan energi (BESS) yang bisa menyimpan energi saat produksi melimpah dan menyediakannya saat dibutuhkan. Namun, baterai saat ini biasanya hanya dapat beroperasi selama 1-2 jam, sehingga masih dibutuhkan kombinasi berbagai teknologi dan diversifikasi energi, termasuk hidro, geothermal, serta manajemen permintaan yang cerdas dan digital agar resilensi sistem meningkat.
Selain itu, reformasi pasar listrik juga penting dilakukan. Pengurangan interval perdagangan menjadi 15 menit, pengembangan pasar fleksibilitas lokal, serta integrasi sumber daya terdesentralisasi seperti baterai rumah dan kendaraan listrik dapat membantu menciptakan sinyal harga yang lebih akurat dan mendorong partisipasi fleksibilitas yang lebih besar. Integrasi lintas pasar dan algoritma trading canggih memungkinkan aset fleksibel mengambil peran lebih besar dalam menjaga kestabilan sistem secara real-time.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/elenabou/2025/11/28/the-price-youll-pay-when-renewables-go-missing-electricity-market-volatility/
[1] https://www.forbes.com/sites/elenabou/2025/11/28/the-price-youll-pay-when-renewables-go-missing-electricity-market-volatility/
Analisis Ahli
Dr. Claudia Kemfert
"Pasar listrik harus dirancang ulang agar mencerminkan nilai real-time dari fleksibilitas, bukan hanya kapasitas terpasang. Integrasi baterai dan manajemen permintaan adalah kunci menuju pasar yang stabil dan efisien."
Prof. Daniel Kammen
"Penting untuk berinvestasi tidak hanya pada kapasitas energi terbarukan tapi juga infrastruktur dan pasar fleksibilitas yang mampu merespon fluktuasi dengan cepat, termasuk mekanisme perdagangan multi-langkah."
Analisis Kami
"Sistem energi masa depan harus memanfaatkan teknologi digital dan penyimpanan yang lebih advance agar bisa menghadapi fluktuasi produksi terbarukan dengan lebih baik. Tanpa modernisasi pasar yang tepat, investasi besar dalam energi terbarukan bisa sia-sia karena risiko pasar dan keandalan tetap menjadi masalah utama."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, pasar listrik akan terus bertransformasi dengan integrasi teknologi penyimpanan jangka panjang dan fleksibilitas digital, sehingga mampu mengurangi lonjakan harga dan meningkatkan keandalan sistem energi terbarukan meskipun menghadapi fenomena seperti Dunkelflaute.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Dunkelflaute?A
Dunkelflaute adalah periode panjang ketika produksi energi dari angin dan matahari sangat rendah, biasanya kurang dari 15% dari kapasitas terpasang.Q
Mengapa volatilitas harga listrik meningkat pada musim dingin?A
Volatilitas harga listrik meningkat pada musim dingin karena permintaan energi meningkat, sementara output energi terbarukan menurun.Q
Apa peran baterai dalam sistem energi terbarukan?A
Baterai berfungsi untuk menyimpan energi ketika melimpah dan melepaskannya kembali ke jaringan saat pasokan rendah, membantu menstabilkan sistem.Q
Bagaimana pasar listrik dapat dioptimalkan untuk menanggapi fluktuasi energi?A
Pasar listrik dapat dioptimalkan dengan memperkenalkan interval perdagangan yang lebih sering dan memungkinkan partisipasi sumber daya fleksibel yang lebih kecil.Q
Apa langkah yang diambil untuk meningkatkan fleksibilitas pasar energi?A
Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan fleksibilitas termasuk reformasi pasar untuk memperbolehkan fleksibilitas sub-jam dan penguatan kontrak pelanggan akhir.




