Bobibos: Potensi dan Tantangan Jerami Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Courtesy of CNBCIndonesia

Bobibos: Potensi dan Tantangan Jerami Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Menginformasikan potensi dan tantangan pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar hidrokarbon alternatif yang rendah emisi dan mendekati standar bahan bakar komersial seperti RON 98.

28 Nov 2025, 16.40 WIB
131 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bobibos merupakan inovasi energi ramah lingkungan yang menggunakan jerami sebagai bahan baku.
  • Proses konversi jerami menjadi bahan bakar memiliki tantangan dalam hal biaya dan teknologi.
  • Peningkatan kelayakan teknologi konversi biomassa dapat terjadi jika harga bahan bakar fosil naik.
Bogor, Indonesia - Bobibos adalah singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia yang berasal dari jerami padi, limbah tanaman yang biasanya dibakar atau dibuang begitu saja. Bahan bakar ini diklaim rendah emisi dan memiliki angka Research Octane Number (RON) mendekati 98, yang setara dengan kualitas bahan bakar kendaraan yang bagus.
Dr. Leopold Oscar Nelwan, seorang dosen dari IPB University, menjelaskan bahwa jerami merupakan biomassa lignoselulosa yang bisa dikonversi menjadi hidrokarbon, yaitu bahan bakar yang terdiri dari karbon dan hidrogen, bukan etanol atau biodiesel. Hidrokarbon ini bisa digunakan langsung sebagai bahan bakar mesin kendaraan.
Beberapa proses konversi jerami yang tengah dikembangkan adalah gasifikasi diikuti sintesis Fischer-Tropsch dan pirolisis cepat, yang menghasilkan bio-oil sebelum diolah lebih lanjut. Namun masing-masing proses membutuhkan kondisi suhu dan tekanan tinggi serta katalis khusus, yang masih jadi tantangan teknis dan biaya.
Gasifikasi dan sintesis Fischer-Tropsch adalah metode yang paling dekat ke komersialisasi karena prinsipnya sudah diterapkan pada batu bara. Namun, biaya produksi bahan bakar biofuel ini masih cukup tinggi, bisa mencapai antara 13.300 sampai 26.700 rupiah per liter, belum termasuk biaya investasi yang besar.
Walaupun teknologi ini mendukung keberlanjutan dan mengurangi limbah, klaim biaya rendah perlu dikaji ulang dengan mempertimbangkan keseluruhan biaya energi dan investasi. Jika harga BBM fosil naik atau regulasi memperketat emisi, bahan bakar seperti Bobibos berpotensi menjadi alternatif yang layak.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251128150501-37-689402/dosen-ipb-ungkap-harga-asli-bbm-jerami-yang-disebut-setara-pertamax

Analisis Ahli

Dr Leopold Oscar Nelwan
"Konversi bahan bakar dari biomassa jerami memerlukan teknologi canggih dan energi tinggi, sehingga saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum banyak diterapkan secara komersial."

Analisis Kami

"Meski inovasi Bobibos sangat menjanjikan dari sisi keberlanjutan, tantangan biaya dan teknologi masih menjadi penghambat utama untuk penerapan massal. Untuk benar-benar bersaing, perlu ada kolaborasi riset yang solid dan insentif kebijakan agar teknologi ini bisa bersaing dengan bahan bakar fosil."

Prediksi Kami

Teknologi bahan bakar berbasis jerami kemungkinan akan semakin berkembang dan lebih layak secara komersial jika didukung kenaikan harga bahan bakar fosil atau kebijakan pembatasan emisi, namun perlu investasi besar dan inovasi untuk menekan biaya produksi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Bobibos?
A
Bobibos adalah bahan bakar rendah emisi yang diklaim mendekati nol emisi, serta memiliki RON mendekati 98.
Q
Dari bahan apa Bobibos dihasilkan?
A
Bobibos dihasilkan dari jerami, yaitu limbah sisa panen padi.
Q
Siapa yang memberikan penjelasan tentang Bobibos?
A
Penjelasan tentang Bobibos diberikan oleh Dr Leopold Oscar Nelwan, seorang Dosen di IPB University.
Q
Apa tantangan dalam proses konversi jerami menjadi bahan bakar?
A
Tantangan dalam proses konversi jerami menjadi bahan bakar termasuk biaya konversi yang tinggi dan kebutuhan untuk katalis serta kondisi operasi khusus.
Q
Mengapa teknologi konversi biomassa ini belum luas diterapkan?
A
Teknologi konversi biomassa ini belum luas diterapkan karena investasi dan biaya proses yang tinggi.