Courtesy of InterestingEngineering

Tragedi Kebakaran Tai Po: Krisis Keselamatan Bangunan & Renovasi di Hong Kong

Memberikan informasi terkini tentang kebakaran besar di Tai Po, dampaknya kepada warga serta respons pemerintah yang sedang berlangsung, sekaligus menyoroti isu keselamatan bangunan dan renovasi di Hong Kong.

27 Nov 2025, 02.51 WIB

87 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebakaran di Tai Po adalah salah satu bencana terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade.
Kecepatan penyebaran api menunjukkan masalah dalam praktik pembangunan dan keselamatan bangunan.
Pemerintah berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh dan mendukung korban yang terdampak.

Tai Po, Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok - Kebakaran besar terjadi di Wang Fuk Court, sebuah kompleks perumahan di Tai Po, Hong Kong, yang sedang dilakukan renovasi besar dengan menggunakan bambu dan jaring hijau. Api menyebar dengan cepat, menyebabkan setidaknya 36 orang meninggal dan ratusan lainnya hilang atau mengungsi.

Beberapa gedung yang terbakar memiliki 32 lantai dan masih dalam tahap renovasi sejak bulan Juli. Petugas pemadam kebakaran memerlukan waktu hampir 10 jam untuk mengendalikan sebagian gedung dan upaya pencarian korban masih berlangsung.

Penggunaan bambu serta styrofoam sebagai bagian dari material renovasi diduga mempercepat penyebaran api. Ini mengangkat kekhawatiran soal keamanan penggunaan bahan bangunan lama yang masih populer meskipun pemerintah sudah berupaya menggantinya.

Lebih dari 900 warga harus mengungsi dan mendapat tempat perlindungan sementara. Pemerintah Hong Kong juga menunda sementara kegiatan kampanye politik menjelang pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 7 Desember mendatang.

Pemimpin Hong Kong serta Presiden Tiongkok mengimbau upaya penyelamatan maksimal dan investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk memahami penyebab dan mencegah tragedi serupa. Peristiwa ini berpotensi membawa perubahan besar pada regulasi konstruksi dan keselamatan di Hong Kong.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/hong-kong-fire-renovation-norms

Analisis Ahli

Ahli Keselamatan Bangunan dan Kebakaran, Prof. Li Wei

"Kebakaran ini menunjukkan bahwa penggunaan material yang mudah terbakar seperti bambu dan styrofoam dalam konstruksi gedung tinggi adalah ancaman besar yang harus segera diatasi dengan regulasi ketat dan pengawasan lebih baik."

Insinyur Konstruksi, Dr. Chan Ming

"Renovasi tanpa standar keselamatan memadai di gedung tua berukuran besar sangat berisiko. Insiden ini menjadi panggilan penting untuk mendesak modernisasi teknik konstruksi dan sistem proteksi kebakaran di Hong Kong."

Analisis Kami

"Kebakaran ini membuka luka lama tentang betapa rentannya bangunan tinggi yang menggunakan bahan tradisional seperti bambu dan styrofoam dalam renovasi. Pemerintah harus segera berani mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri praktik berisiko ini demi keselamatan publik di kota yang sangat padat seperti Hong Kong."

Prediksi Kami

Penyelidikan akan memicu pembaruan regulasi ketat terkait renovasi bangunan dan penggunaan bahan konstruksi di Hong Kong, serta kemungkinan mempercepat pelarangan penggunaan bambu dalam konstruksi tinggi.

Pertanyaan Terkait

Apa yang menyebabkan kebakaran di Wang Fuk Court?

Kebakaran di Wang Fuk Court disebabkan oleh kebakaran yang cepat menyebar di tower yang sedang direnovasi, dengan styrofoam ditemukan di dalam struktur renovasi.

Berapa banyak korban jiwa yang dilaporkan akibat kebakaran ini?

Dilaporkan bahwa kebakaran ini menewaskan setidaknya 36 orang dan 279 orang lainnya hilang.

Siapa yang memberikan pernyataan belasungkawa atas tragedi ini?

Xi Jinping, Presiden Tiongkok, menyampaikan pernyataan belasungkawa dan mendesak upaya maksimal untuk meminimalkan korban.

Apa yang dilakukan pemerintah Hong Kong setelah kebakaran?

Pemerintah Hong Kong memfokuskan upaya untuk memadamkan api, menyelamatkan korban, dan meluncurkan penyelidikan menyeluruh setelah kebakaran.

Mengapa scaffolding bambu menjadi sorotan dalam insiden ini?

Scaffolding bambu menjadi sorotan karena dilaporkan dapat mempercepat penyebaran api, dan pemerintah mulai mengurangi penggunaannya.